Breaking News:

Terkini Nasional

Peringatkan Habib Rizieq, Pakar Singgung Sifat Frontal Kritik Pemerintah: HRS Bukan Perkara Biasa

Pengamat politik Adi Prayitno menganalisis kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab atau Habib Rizieq.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
Twitter@DPPFPI_ID
Cuitan akun Twitter@DPPFPI_ID, menampilkan video massa yang menyambut kedatangan Habib Rizieq Shihab di Bandara Soekarno Hatta (CGK), Tangerang, Banten, Selasa (11/10/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik Adi Prayitno menganalisis kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab atau Habib Rizieq.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Breaking News di TvOne, Selasa (10/11/2020).

Diketahui ulama tersebut telah pulang dari Arab Saudi ke Tanah Air.

Cuitan akun Twitter@DPPFPI_ID, menampilkan video massa yang siap menyambut kedatangan Habib Rizieq Shihab di Bandara Soekarno Hatta (CGK), Tangerang, Banten.
Cuitan akun Twitter@DPPFPI_ID, menampilkan video massa yang siap menyambut kedatangan Habib Rizieq Shihab di Bandara Soekarno Hatta (CGK), Tangerang, Banten. (Twitter@DPPFPI_ID)

Baca juga: Sindir Pihak yang Sebar Hoaks soal Habib Rizieq, FPI Tegaskan Isu Denda: Beliau Punya Uang Sendiri

Massa yang mendukung Rizieq menyambut kedatangan pemimpin FPI tersebut di Bandara Soekarno-Hatta serta di kediamannya di wilayah Petamburan, Jakarta Pusat.

Menanggapi kepulangan Rizieq tersebut, Adi menilai ada sikap antusiasme tinggi dari simpatisan FPI.

"Ini yang disebut the power of Habib Rizieq. Jadi antusiasme yang timbul beberapa hari kepulangan ini menunjukkan bahwa Habib Rizieq sudah menjadi komoditas politik yang luar biasa, ada yang pro ada yang kontra," papar Adi Prayitno

Di sisi lain, ada pula pihak yang menilai kepulangan Rizieq sebagai hal biasa.

Adi menyebutkan tanggapan semacam itu umumnya terlihat di media sosial, yakni banyak yang beranggapan Rizieq adalah warga negara biasa yang tidak perlu disambut dengan terlalu euforia.

Selanjutnya ia menilai kepulangan Habib Rizieq akan menimbulkan perubahan pada konstelasi politik di Indonesia.

"Sekarang ada dinamika yang seakan-akan kelompok Islam dan nasionalis agak sedikit kurang baik. Dengan pulangnya Habib Rizieq, tentu aksentuasi pergesekan ini akan semakin menguat," singgung Adi.

"Dulu sebelum Habib Rizieq pulang saja video-videonya diviralkan, pidatonya diviralkan, teleponnya dari Arab Saudi juga sering diviralkan terkait imbauan terhadap umat pengikutnya, termasuk pilihan politiknya," lanjut dia.

Baca juga: Sosok Syafirah Najwa Shihab, Putri Habib Rizieq yang akan Menikah 14 November 2020 Mendatang

Menurut Adi, inilah kekuatan Rizieq di kancah politik Indonesia.

Sosok tersebut kerap menjadi pusat pergerakan kritik terhadap pemerintah.

"Soal Habib Rizieq bukan persoalan perkara biasa, tapi menyangkut satu sosok yang selama ini dianggap sentrum tempat pelabuhan orang melakukan kritik terhadap pemerintah," terang Adi.

"Sorry to say, harus saya katakan, kalau melihat tokoh dan aktivis Islam yang vokal bahkan frontal terhadap pemerintah, ya Habib Rizieq," tambahnya.

Di sisi lain, Adi mengingatkan kepulangan Rizieq dapat berarti bukan apa-apa jika daya kritisnya berkurang.

"Yang enggak menarik kalau kepulangan Habib Rizieq ini, statement dan gerakan politiknya datar-datar saja seperti yang lain. Di saat itu the power of Habib Rizieq akan semakin berkurang," kata Adi.

Lihat videonya mulai menit 4.30:

Mahfud MD Sebut Habib Rizieq Seharusnya Dideportasi

Sebelumnya Mahfud MD telah mengungkapkan kasus yang dihadapi Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab dengan pemerintah Arab Saudi.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui kanal YouTube Cokro TV, diunggah Selasa (3/11/2020).

Diketahui sebelumnya ulama yang dikenal dengan nama Habib Rizieq itu membantah dirinya mengalami masalah imigrasi overstay di Arab Saudi.

Ia menegaskan sudah mendapat perpanjangan izin visa.

Namun Mahfud MD justru menyebutkan tokoh ulama tersebut memang mengalami masalah imigrasi.

"Oleh pemerintah Arab Saudi itu dicatat, diberi garis merah bahwa ini (Rizieq) tidak boleh keluar karena melakukan penghimpunan uang secara ilegal, tapi itu sudah dicabut," kata Mahfud MD.

"Tapi satu hal yang belum dicabut, dia itu akan dideportasi karena melakukan pelanggaran imigrasi," ungkapnya.

Mahfud menjelaskan justru Habib Rizieq sendiri yang terkesan tidak ingin dideportasi dari Arab Saudi.

Diketahui berulang kali beredar isu Rizieq hendak pulang ke Indonesia, tetapi rencana itu tertunda dengan berbagai alasan.

"Sekarang ini Rizieq Shihab ingin pulang ke Indonesia tapi tidak mau dideportasi," papar Menko Polhukam.

"Dia ingin pulang terhormat," lanjutnya.

Terkait kepulangan Rizieq tersebut, Mahfud menegaskan tidak ada sangkut-pautnya dengan pemerintahan Indonesia.

Hal itu dinilai sebagai urusan pribadi Habib Rizieq.

"Silakan saja, urus begitu. Itu urusan dia dengan pemerintah Arab Saudi, bukan urusan kita," tegas Mahfud.

Pakar komunikasi sekaligus pembawa acara Ade Armando lalu menanyakan lebih lanjut penyebab Rizieq dicekal.

Baca juga: Beberkan Fakta Habib Rizieq Dicekal Arab Saudi, Mahfud MD Sebut Salah Tuduh: Ngasih Uang Amplop

"Pelanggaran imigrasinya apa, Pak?" tanya Ade Armando.

"Overstay," ungkap Mahfud.

"Jadi overstay, dia didenda," komentar Ade.

"Dugaan pidananya itu tidak ada lagi, tapi overstay, sejak dulu," Mahfud membenarkan.

Diketahui sebelumnya Rizieq membantah dirinya overstay di Arab Saudi, bahkan mengumumkan ancaman terhadap pihak-pihak yang menuduh dirinya melakukan pelanggaran tersebut.

"Oleh sebab itu akan dideportasi sebagai melakukan pelanggaran keimigrasian," lanjut Mahfud MD.

"Jadi cerita bahwa pemerintah Indonesia secara khusus menghubungi pemerintah Saudi agar Rizieq Shihab pulang itu tidak benar?" tanya Ade mengonfirmasi.

"Selama saya menjadi menteri, tidak pernah melakukan hal-hal yang seperti itu," tegas Mahfud. (TribunWow.com/Brigitta)

Tags:
FPIFront Pembela Islam (FPI)Pengamat PolitikHabib RizieqPemerintah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved