Terkini Daerah
Sosok Terduga Teroris yang Ditangkap di Sumbar, Bekerja sebagai Sopir hingga Disebut Kurang Bergaul
Densus 88 berhasil menangkap terduga teroris di Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar). Sosoknya diungkap Kepala Desa.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Terduga teroris AD (39) alias S Parewa alias Abu Singgalang yang ditangkap Densus 88 di Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), dinilai orang yang tertutup dan tidak bergaul di tengah masyarakat.
Hal ini disampaikan Wali Nagari atau Kepala Desa Koto Tangah Batu Hampa, Kecamatan Akabiluru, Limapuluh Kota, Syahrul Akmal.
Ia mengaku tidak mengetahui persis AD yang ditangkap Densus 88.
"Saya tidak tahu persis orangnya. Jadi kemungkinan orangnya tertutup tidak bergaul di tengah masyarakat," kata Syahrul yang dihubungi Kompas.com, Senin (9/11/2020).
Baca juga: Begini Rumitnya Proses Pembuatan Vaksin Covid-19, Keamanan Menjadi Prioritas Utama Proses Uji Klinis
Syahrul mengaku dirinya dihubungi polisi pada Jumat (6/11/2020) sekitar pukul 08.30 WIB untuk mendampingi polisi melakukan penggeledahan di rumah AD dan orangtuanya di Koto Tangah Batu Hampa.
"Kapan dia ditangkap saya tidak tahu. Saya dihubungi polisi pada Jumat (6/11/2020) sekitar pukul 08.30 untuk mendampingi polisi yang menggeledah rumah AD dan orangtuanya," jelas Syahrul.
Baca juga: Joe Biden Menang, Donald Trump Berencana Gelar Aksi untuk Tolak Hasil Pilpres AS
Sebelumnya diberitakan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap enam terduga teroris di Lampung, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau pada 6-7 November 2020.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono menuturkan, empat orang yang ditangkap di Lampung merupakan anggota kelompok Jamaah Islamiyah (JI).
Selanjutnya, Densus 88 menangkap AD alias S Parewa alias Abu Singgalang di Sumatera Barat dan MA alias Abu Al Fatih di Batam, Kepulauan Riau, pada 6 November 2020.
Baca juga: Sudah Mulai Cair, Cek Daftar Penerima BLT Subsidi Gaji Rp 600 Ribu Tahap 2 di Kemnaker.go.id
Data aparat kepolisian menunjukkan, AD bekerja sebagai sopir, sementara MA sebagai wiraswasta.
Awi tak merinci lebih lanjut perihal peran AD maupun MA.
“(AD anggota) Anshor Daulah Sumatera Barat, (MA anggota) Jamaah Anshor Daulah,” ujar Awi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terduga Teroris di Sumbar Bekerja Sebagai Sopir, Wali Nagari: Orangnya Kurang Bergaul"