Pilpres Amerika Serikat 2020
Jusuf Kalla Ternyata Pernah Buat Joe Biden Kaget: Saya Jawab, Wah Anda Keliru
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla ternyata pernah membuat Joe Biden terkejut ketika mengunjunginya di Amerika Serikat pada tahun 2009 lalu.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Memeroleh sebanyak 290 suara menjadikan Joe Biden, calon presiden dari Partai Demokrat, memenangkan proses pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 2020.
Pria berusia 78 tahun itu mengalahkan pesaingnya dari partai Republik, sekaligus petahana, yakni Donald Trump.
Joe Biden yang dulu sempat menjadi Wakil Presiden Barrack Obama ternyata pernah dibuat kaget oleh tindakan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, di tahun 2009 lalu.

Baca juga: Sosok Joe Biden, Jadi Presiden AS Tertua setelah 3 Dekade Mencalonkan Diri
Kala itu, Jusuf Kalla yang menjabat sebagai wakil dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tengah melakukan kunjungan ke Amerika Serikat.
Dikutip dari laman Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, Kamis (5/2/2009), kunjungan kala itu menjadi kunjungan pertama wakil presiden di seluruh dunia yang menemui Joe Biden.
Hal tersebut dikarenakan Joe Biden kala itu baru saja menjabat sebagai Wapres, dan kabinet era pemerintahan Obama belum selesai dibentuk.
"Jadi saya wapres pertama yang diterima Wapres Joe Biden," kata Wapres Jusuf Kalla usai bertemu Wapres Joe Biden di Washington DC, Amerika Serikat, Rabu.
Jusuf Kalla mengatakan, karena dirinya akhirnya dapat menemui Joe Biden.
"Namun karena Wapres dari Indonesia, akhirnya saya diterima," kata Wapres.
Pertemuan dilakukan sekira 45 menit, padahal jadwalnya hanya ada alokasi waktu selama 30 menit.
Berbagai topik dibicarakan, seperti kerjasama dan obrolan santai.
Jusuf Kalla mengatakan, kala itu dirinya sempat membuat Joe Biden kaget.
"Justru Wapres Biden kaget. Biden tanya apa yang bisa saya bantu?" kata Jusuf Kalla menirukan perkataan Biden.
Kekagetan itu dikarenakan, Jusuf Kalla datang menemui Joe Biden bukan untuk meminta bantuan, tapi justru sebaliknya.
Indonesia kala itu menawarkan bantuan kepada negara superpower tersebut untuk menyelesaikan konflik di Timur Tengah.