Pilpres Amerika Serikat 2020
Joe Biden Unggul di Pennsylvania, Georgia Bakal Hitung Ulang, Dinas Rahasia Tingkatkan Keamanan
Calon presiden dari kubu Demokrat, Joe Biden yakin akan memenangi Pilpres AS "dengan suara mayoritas".
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Calon presiden dari kubu Demokrat, Joe Biden yakin akan memenangi Pilpres AS "dengan suara mayoritas".
Joe Biden merasa yakin menang seiring dengan keunggulan sementara dari Donald Trump di Pennsylvania, negara bagian dengan 20 suara elektoral yang dapat mengantarkannya ke Gedung Putih.
Biden saat ini unggul hampir 29.000 suara di Pennsylvania, dengan penghitungan suara sekitar 99% sejauh ini.
"Kami telah meraih lebih dari 74 juta suara [secara nasional], itu lebih banyak dari yang pernah diraih calon presiden manapun dalam sejarah Amerika Serikat. Kami unggul dari Trump dengan selisih empat juta suara dan jumlah itu terus bertambah," kata Biden dalam pidatonya di Delaware, Jumat (06/11).
Biden mengaku yakin bakal mendulang lebih dari 300 suara elektoral lantaran dirinya memperkirakan akan menang di Arizona dan Georgia—untuk pertama kalinya bagi capres Demokrat dalam dua dekade.
Joe Biden juga unggul di Georgia dengan 16 suara elektoral, namun sekretaris negara bagian itu, Brad Raffensberger mengumumkan bahwa penghitungan suara akan diulang.
Baca juga: Jelang Detik-detik Kemenangan Joe Biden di Pilpres AS 2020, Pengamanan Paspampres Diperketat
Raffensberger mengatakan masih ada 4.169 suara yang belum dihitung selain sekitar 8.000 suara militer melalui pos.
"Dengan margin yang begitu kecil (sekitar 1.500 suara), akan ada penghitungan ulang di Georgia," katanya.
Saat ini Biden memperoleh 253 suara elektoral - hanya kurang 17 suara dari kemenangan - sementara Trump meraih 214 suara.
Kemenangan di Pennsylvania sudah cukup bagi Biden untuk membawanya menjadi presiden AS ke-46.
Sementara itu, tim kampanye Trump menegaskan: "Pemilu ini belum usai."
Sebagian besar dari suara yang masih dihitung di Pennsylvania adalah suara yang dikirim lewat pos dan sejumlah laporan menyebutkan banyak suara yang memilih Joe Biden.
Biden masih unggul di Nevada (6 suara elektoral) dan Arizona (11 suara elektoral), dan kemenangan di dua negara bagian ini cukup bagi calon dari Partai Demokrat ini untuk mengalahkan petahana dari Partai Republik, Donald Trump.
Bila Biden menang di Georgia, Trump tidak akan dapat meraih 270 suara elektoral yang diperlukan untuk meraih Gedung Putih.
Tim kampanye Trump: Pemilu belum selesai
Namun d tengah perkembangan keunggulan Biden ini, tim kampanye Trump mengatakan "pemilu belum selesai."
Kuasa hukum tim kampanye Matt Morgan mengatakan, "Proyeksi yang salah bahwa Joe Biden adalah pemenang berdasarakn pada hasil di empat negara bagian, yang masih jauh dari final."
Ia mengklaim tanpa bukti bukti bahwa suara di Georgia "secara tak layak didapat", dan bahwa pengamat pemilu di Pennsylvania, tidak mendapatkan "akses berarti" untuk menghitung, walaupun ada putusan hakim mengizinkan mereka.
Morgan juga menyanggah suara di Arizona yang diproyeksikan ke Biden oleh sejumlah jaringan media.
Ia mengklaim "ribuan suara" dicoblos secara tak layak di Nevada.
"Biden menggantungkan diri pada negara-negara bagian ini dengan klaim tak berdasar atas Gedung Putih, namun begitu pemilu ini selesai, Presiden Trump akan terpilih kembali," kata Morgan.
Sejauh ini tak ada bukti yang menunjukkan kecurangan dan pihak Trump juga tidak memberikan bukti atas tuduhan mereka.
Pemilihan presiden di Amerika Serikat ditentukan melalui suara elektoral - dengan masing-masing negara bagian memiliki jumlah elektoral tersendiri berdasarkan jumlah penduduk - dan bukan dari suara pemilih langsung. Calon yang mendapatkan suara terbanyak di satu negara bagian, maka suara elektoral menjadi haknya.
Di tengah proses penghitungan di sejumlah negara bagian yang masih berlangsung, Dinas Rahasia AS dilaporkan akan meningkatkan pengamanan terhadap Joe Biden mulai Jumat (06/11) untuk mengantisipasi kemungkinan dia mengumumkan klaim kemenangannya, ungkap media AS.
Seperti dilaporkan Washington Post, sejumlah agen intelijen tambahan akan diturunkan setelah tim kampanye Biden mengatakan kepada Dinas Rahasia AS bahwa dia kemungkinan besar akan menyampaikan pidato pentingnya paling cepat Jumat ini.
Kutipan ini didapatkan Washington Post dari orang-orang dari otoritas terkait yang mengetahui rencana tersebut.
Juru bicara Dinas Rahasia AS, Catherine Milhoan menolak berkomentar, dengan mengatakan bahwa badan tersebut tidak membahas pengaturan keamanan terhadap figur-figur senior.
Tim pemenang Joe Biden juga belum berkomentar perihal informasi tersebut.
Baca juga: Keuntungan dan Kerugian bagi Indonesia jika Donald Trump atau Joe Biden Jadi Presiden AS
Apa pernyataan Biden dan Trump terkait proses penghitungan suara?
Sebelumnya, Presiden Donald Trump mencuit 'hentikan penghitungan' dan kembali mengulangi klaim tak berdasar tentang adanya kecurangan suara dan pemilihan.
Tim kampanye Trump menyatakan akan mengajukan gugatan lagi di sejumlah negara bagian penting, namun para pemantau internasional mengatakan tidak ditemukan bukti tuduhan itu.
Sementara, calon presiden dari Demokrat, Joe Biden, tampak mencapai kemajuan di negara-negara bagian penting dalam persaingan menjadi presiden Amerika Serikat.
Joe Biden meminta semua pihak tetap tenang setelah ia mendapat kemajuan di negara-negara bagian penting dalam Pilpres AS.
Sejauh ini gugatan hukum yang dikabulkan adalah di Pennsylvania, dengan menetapkan pengawas pemilihan boleh berdiri lebih dekat dengan titik penghitungan suara.
Namun gugatan di Georgia tentang sekitar 50 kertas suara lewat pos, ditolak oleh otoritas hukum setempat.
Apa klaim tak berdasar adanya kecurangan oleh Trump?
Presiden Trump kembali mengulangi klaim tak terdasar adanya tuduhan kecurangan dalam Pemilu AS.
Menurutnya, jajak pendapat media terhadap hasil penghitungan suara yang belum selesai sebagai "politik campur tangan".
Ia menambahkan, "banyak gugatan secara hukum karena betapa tidak adilnya proses ini".
Para pemantau internasional mengatakan tidak ditemukan bukti tuduhan itu dan Twitter memberikan tanda bahwa komentar Trump menyesatkan.
Baca juga: Rekor Obama Dipecahkan Joe Biden, Miliki Suara Terbanyak yang Pernah Diberi pada Calon Presiden AS
Apa pernyataan Biden agar masyarakat AS bersikap tenang?
Sebelumnya, Joe Biden meminta semua pihak tetap tenang, di tengah adanya kemajuan perolehan suaranya dalam proses penghitungan di sejumlah negara bagian penentu.
Dalam pidato singkat di televisi, kandidat dari Demokrat ini mengatakan, dia 'tidak ragu' bahwa pada akhirnya akan menang.
Dia mengatakan bahwa dia dan pasangannya Kamala Harris "tidak ragu" bahwa ketika penghitungan selesai mereka "akan dinyatakan sebagai pemenang".
Seperti apa hasil penghitungan sementara?
Sampai sekitar pukul 13.45, Jumat (06/11), Biden telah meraih 253 suara elektoral, sementara Presiden Trump sebanyak 214 suara elektoral. (*)
Artikel ini telah tayang di BBC Indonesia dengan judul "Pemilu Amerika: Biden unggul di Pennsylvania, Georgia akan hitung ulang, Dinas Rahasia AS akan 'tingkatkan pengamanan'"