Terkini Daerah
Sosok Ayu Intan yang Diduga Jadi Penyebab Letkol Dwison Dicopot Mendadak sebagai Dandim 0736 Batang
Pencopotan Letkol Dwison Evianto dari jabatan Dandim 0736 Batang yang dinilai mendadak diwarnai aksi gelaran masa yang merasa tak terima.
Editor: Atri Wahyu Mukti
Kejadian itu terjadi pada 5 September sekitar pukul 23.00 WIB di jalan Raya Pantura Batang.
Intan juga menyebutkan seusai kejadian ia sempat menawarkan klaim asuransi namun pihak Letkol Dwison tidak menghiraukan dan berlanjut adu mulut.
Intan menuliskan sempat diminta untuk ikut ke Makodim 0736 Batang untuk menyelesaikan permasalahan namun menolak.
Karena dia berpikir seharusnya ke Unit Laka Polres Batang.
Setelah adu mulut, dia menyatakan mengalami penganiayaan.
Telepon genggamnya dirampas serta dituduh mabuk seusai minum minuman beralkohol di tempat hiburan.
Dalam akun itu, dia mengaku sempat minum minuman beralkohol jenis soju namun tak sampai mabuk.
Intan yang melaporkan Letkol Dwison atas tindak penganiayaan saat dikonfirmasi Tribunjateng.com melalui sambungan telepon menegaskan akan terus menempuh jalur hukum.
"Tidak bisa kalau kekeluargaan, karena martabat saya sudah diinjak-injak. Bahkan saya dituduh sebagai wanita penghibur, ini kan pencemaran nama baik juga," ucapnya, Kamis (5/11/2020).
Intan mengaku tak ada pihak yang mendalangi laporan atas insiden yang dialaminya ke Kodam IV Diponegoro.
"Saya tegaskan tidak ada dalang dalam laporan saya. Coba pikir siapa yang terima kalau dianiaya. Untuk itu saya melapor ke Kodam IV Diponegoro," paparnya.
Baca juga: Wanita Penderita Covid-19 Diperkosa lalu Dibunuh oleh Dokter dan Staf Medis, Lisensi RS Dibatalkan
Menurutnya, pihak Kodim 0736 Batang juga tidak pernah datang dan meminta maaf atas penganiayaan yang dialami ke dirinya.
"Kata siapa kasus ini selesai, sampai sekarang juga masih berlanjut. Mereka juga tidak pernah meminta maaf kepada saya," tandasnya.
Menurut Intan, jika pun dalam waktu dekat Kodim 0736 Batang atau Letkol Dwison datang untuk menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan, ia menegaskan tidak akan mau.
"Sudah terlambat kalau sekarang. Kenapa tidak seusai kejadian saja mengaku kalau salah," imbuhnya.