Terkini Nasional
Najwa Shihab Tunjukkan Foto Pembakar Halte Sarinah, BIN Akui Sudah Tahu: By Design Cari Celah
Deputi VII Badan Intelejen Negara (BIN) Wawan Purwanto mengonfirmasi fakta pembakaran Halte Sarinah.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Deputi VII Badan Intelejen Negara (BIN) Wawan Purwanto mengonfirmasi fakta pembakaran Halte Sarinah.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (4/11/2020).
Diketahui sebelumnya halte tersebut menjadi sasaran pembakaran sejumlah oknum pendemo dalam aksi unjuk rasa menolak omnibus law Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).

Baca juga: Di Mata Najwa, BEM UNY Tak Terima Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja Disebut Ditunggangi: Kita Patungan
Berdasarkan penelusuran Mata Najwa, diketahui fasilitas publik itu bukan dibakar kelompok massa yang murni berdemo, melainkan sejumlah oknum yang ditengarai memang menyasar kerusuhan.
Diketahui sebuah foto momen pembakaran menjadi viral di media sosial.
Dalam foto tersebut, tampak seorang pria bermasker dan berbaju hitam membawa tiang yang ujungnya dipasangi kardus yang telah terbakar.
Sementara itu, seorang pria lain yang tidak tampak wajahnya menendang kursi halte yang telah rusak.
"Tim Mata Najwa juga menerima foto terduga pelaku pembakaran dari foto viral yang banyak beredar," ungkap Najwa Shihab.
Ia lalu menunjukkan foto lain yang menunjukkan sosok pria yang diduga menjadi bagian dari kelompok pembakar halte Sarinah.
Pria itu mengenakan topi, masker scuba, dan pakaian hitam-hitam, serta sarung tangan hijau di tangan kanan.
Ia membawa tanda "stop" di tangannya.
Dalam foto berikutnya, pria tersebut tampak melihat ke satu sisi.
Najwa Shihab kemudian meminta tanggapan BIN terkait dua foto tersebut.
"Ini memang secara sistematis sudah direncanakan," komentar Wawan Purwanto.
Baca juga: Singgung Jokowi Berulang Kali Hindari Pendemo, Mardani Bandingkan saat Jadi Walkot Solo: Saya Sedih
Ia membenarkan kelompok tersebut memang diduga menimbulkan kerusuhan dengan sengaja membakar halte, meskipun belum dapat diketahui identitas pastinya.
Wawan mengonfirmasi BIN sudah mengetahui informasi itu.
"Mereka lebih cenderung datangnya lebih sore. Semua sudah bergerak dan mereka mencari celah untuk melakukan penyerangan," ungkap dia.
"Ini yang terus dilakukan penelusuran, karena ini adalah by design," lanjutnya.
Lebih lanjut, Wawan menilai tindakan perusakan yang dilakukan oknum ini termasuk pidana dan tidak dibenarkan.
"Saya berkali-kali sampaikan, demo enggak masalah, dipersilakan. Tapi kalau merusak, ini sudah pidana," tegasnya.
Wawan menyebutkan BIN tengah melakukan penelusuran terkait peristiwa yang menjadi viral di media sosial tersebut.
"Pengungkapan secara detail terus dilakukan. Mecari bukti-bukti dan saksi, kita juga olah TKP (tempat kejadian perkara)," ungkap Wawan.
Lihat videonya mulai menit 4.00:
BEM UNY Tak Terima Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja Disebut Ditunggangi
Ketua BEM Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Bayu Septian meluruskan soal tudingan-tudingan terhadap aksi demo menolak UU Cipta Kerja.
Dilansir TribunWow.com, Bayu Septian mengaku tidak terima ketika aksinya untuk memperjuangkan hak buruh itu disebut ada yang menunggangi atau mensponsori.
Hal itu diungkannya dalam acara Mata Najwa, Rabu (28/10/2020).
Baca juga: Fadjroel Minta Bawa UU Ciptaker ke MK, Asfinawati Beri Sindiran soal Penangkapannya di Era Reformasi
Dalam kesempatan itu, Bayu Septian mengakui bahwa memang terdapat tindakan kerusuhan dalam demo tersebut.
Namun ditegaskan bahwa oknum-oknum tersebut di luar dari mereka yang murni melakukan demo, apalagi para mahasiswa.
"Saya enggak berbicara banyak, visualisasi sudah ditunjukkan, biar masyarakat yang lebih cerdas bisa menilai."
"Jangan sampai gerakan-gerakan kita yang bermoral dan berintelektual itu dikambinghitamkan dengan pernyataan-pernyataan entah ditunggangi, disponsori, dan sebagainya," ujar Bayu Septian.
Dirinya sangat menyayangkan sikap dari pemerintah yang juga mengklaim bahwa aksi massa ada yang mendalangi dan selalu identik dengan kerusuhan.

Menurutnya, hal itu jelas sangat menyinggung para pendemo dan khususnya para mahasiswa itu sendiri.
Karena dikatakannya bahwa gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa itu memang disponsori, namum disponsori oleh rekan-rekan mahasiswa itu sendiri dengan cara berpatungan.
Termasuk mengirimkan perwakilannya dari masing-masing kampus ke pusat.
Baca juga: Di Mata Najwa, Ernest Tanggapi Statement Megawati soal Milenial: Mungkin Lagi Terlalu Bersemangat
"Ketika ada pernyataan pemerintah yang cukup viral kemarin, bahwa aksi daripada mahasiswa itu adalah aksi-aksi yang ditunggangi," katanya.
"Ini saya ingin luruskan, kita anak-anak daerah untuk bisa membersamai kawan-kawan yang ada di pusat, kita patungan kawan-kawan yang ada di kampus," ungkap Bayu Septian.
Lebih lanjut, Bayu Septian menilai statament tak mendasar yang dikeluarkan oleh pemerintah itu justru bisa memancing amarah baru.
Sehingga ditakutkan malah yang terjadi dalam aksi demo tersebut benar-benar tidak lagi tentang substansi.
"Akhirnya dengan kondisi seperti itu malah menimbulkan amarah baru, para mahasiswa menghidupkan api amarah bahwa tidak benar kita itu disponsori dan ditunggangi," pungkasnya. (TribunWow.com/Brigitta/Elfan)