Breaking News:

Terkini Daerah

Tak Pulang Seusai Akad Nikah, Pria di Samarinda Tewas Gantung Diri, Ipar Singgung Restu Orangtua

Seorang pria di Samarinda, Kalimantan Timur ditemukan tewas tergantung di sebuah pohon ketapang setinggi 10 meter, Sabtu (31/10/2020) pukul 06.30 WITA

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
HO/ INAFIS POLRESTA SAMARINDA
Tim Inafis Polresta Samarinda bersama sejumlah relawan saat mengevakuasi jenazah Bulewong (23) yang diduga gantung diri, Sabtu (31/11/2020) pagi. 

TRIBUNWOW.COM - Seorang pria di Samarinda, Kalimantan Timur ditemukan tewas tergantung di sebuah pohon ketapang setinggi 10 meter, Sabtu (31/10/2020) pukul 06.30 WITA.

Dilansir TribunWow.com, pemuda tersebut diketahui adalah pengantin baru bernama Bulewong (23), warga Jalan Revolusi II Gang 15 Kelurahan Loa Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda.

Ia baru saja melangsungkan pernikahannya dengan Nadia (20), warga Desa Salutiwo, Mamuju, Sulawesi Barat.

Ilustrasi Jenazah
Ilustrasi Jenazah (Kompas.com)

 

Baca juga: Viral Video Suami Pukuli Istri Pakai Kursi hingga Tewas di Pinggir Jalan, Tak Ada yang Menolong

Pernikahan itu berlangsung di kediaman Bulewong pada Jumat (30/10/2020).

Bulewong diduga kuat bunuh diri, meskipun belum diketahui motifnya.

Sepupu Nadia, Morgan, mengungkapkan kesaksiannya terhadap perilaku janggal korban setelah menikah.

Menurut Morgan, Bulewong diketahui menjadi mualaf demi menikahi Nadia.

Pernikahan itu dilakukan secara siri tanpa kehadiran orang tua kedua belah pihak.

"Saya sebelumnya bertanya pada dia (almarhum), apakah mendapat restu dari orangtua," tutur Morgan, dikutip dari TribunKaltim.co, Minggu (1/11/2020).

Morgan menyinggung perihal izin dari keluarga Bulewong terkait pernikahan tersebut.

Diketahui Morgan adalah pihak yang menyuruh Nadia dan Bulewong segera menikah, karena Nadia beberapa hari menumpang di rumah sang sepupu.

"Dijawab olehnya, bahwa pihak keluarganya sepenuhnya menyerahkan kepada dia. Sebab itulah almarhum berpindah agama sebelum melangsungkan pernikahan," lanjutnya.

Morgan menyebutkan sikap Bulewong saat itu tampak gelisah, sehingga ia menyimpulkan ada hal yang tidak beres.

Setelah pernikahan berlangsung, Bulewong pamit hendak pergi pada pukul 21.00 WITA.

"Ia (almarhum) sempat berpamitan pada saya hendak menukar motornya pada salah seorang rekannya," ungkap Morgan.

Halaman
123
Tags:
Akad NikahSamarindaKalimantan TimurMamujuAkhiri Hidup
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved