Virus Corona
Tanggapan RS Permata Hati setelah Disebut Menolak Ibu Hamil yang Hendak Melahirkan
RS Permata Hati memberikan tanggapan setelah pihaknya disebut menolak ibu hamil yang hendak melahirkan.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - RS Permata Hati memberikan tanggapan setelah pihaknya disebut menolak ibu hamil yang hendak melahirkan.
Melalui kuasa hukumnya, Robert O Aruan saat dikonfirmasi mengatakan, layanan yang diberikan RS Permata Hati dinilai sudah sesuai prosedur.
Pasalnya, selain bukan tempat rujukan Covid-19, pasien yang bersangkutan juga sudah diberikan surat rujukan ke rumah sakit lain untuk penanganannya.
“Kami sudah memberikan pasien rujukan ke rumah sakit lain, karena RS Permata Hati bukan rumah sakit rujukan Covid-19,” kata Robert.
Baca juga: Kisah Ibu Hamil Ditolak Bersalin di 4 RS karena Dinyatakan Positif Covid-19 seusai Rapid Test
Baca juga: Kamanan dan Efektivitas Vaksin Covid-19 Dipertanyakan, Begini Penjelasan Guru Besar FK Unpad
Kronologi
Sebelumnya diberitakan, kisah pilu dialami seorang ibu berinisial RH (36), warga Kecamatan Natar, Lampung Selatan
Pasalnya saat hendak melahirkan, bukannya layanan baik yang didapatkan, tapi ia justru merasa dipimpong oleh empat rumah sakit.
Hal itu terjadi karena ia dinyatakan positif Covid-19 oleh seorang dokter di RS Permata Hati Kota Metro meski belum dilakukan tes swab.

Baca juga: Kamanan dan Efektivitas Vaksin Covid-19 Dipertanyakan, Begini Penjelasan Guru Besar FK Unpad
Kuasa hukum RH, Akriman Hadi mengatakan, kasus yang dialami kliennya tersebut terjadi pada pertengah September 2020.
Kejadian bermula saat RH yang akan melahirkan dirujuk oleh bidan desa ke RS Permata Hati di Kota Metro.
“Dari pemeriksaan bidan desa, klien kami dinyatakan tensi darahnya tinggi dan juga memiliki riwayat keguguran serta kuret, sehingga bidan desa merujuk Rumah Sakit Permata Hati di Kota Metro,” kata Hadi di Mapolresta Bandar Lampung, Sabtu (31/10/2020).
Setibanya di RS Permata Hati tersebut, RH kemudian dilakukan observasi dan juga rapid test oleh dokter dan perawat jaga.
Usai dilakukan pemeriksaan itu, ia terkejut karena oleh dokter disebut positif Covid-19.
Padahal saat itu ia hanya dilakukan rapid test dan bukan tes swab.