Terkini Daerah
KPPAD Ungkap Kondisi Siswi SMP di Buleleng Korban Rudapaksa 10 Pria: Trauma Sangat Berat
Sempat mengalami trauma yang sangat berat hingga bisu tak ingin berbicara, siswi SMP asal Buleleng disebut membaik pasca dirudapaksa 10 pria.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Sebanyak 10 pria telah ditetapkan menjadi tersangka kasus rudapaksa yang menimpa seorang siswi sekolah menengah pertama (SMP), di Buleleng, Bali, selama 3 hari berturut-turut.
Diketahui korban digilir oleh 10 tersangka sejak Minggu (11/10/2020) malam hingga Selasa (13/10/2020).
Korban sendiri kini diketahui mulai terbuka meskipun mengalami trauma yang sangat berat.

Baca juga: Gadis 12 Tahun Jadi Korban Pemerkosaan 10 Pria, Kehabisan Bensin, Minta Jemput Pacar Justru Dijebak
Info tersebut disampaikan oleh Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Bali Ni Luh Gede Yastini lewat acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Minggu (1/11/2020).
Yastini mengatakan, pihaknya telah berbicara dengan pihak kepolisian tentang perkembangan kondisi korban.
Korban yang diketahui masih berusia 12 tahun itu disebut memang sempat membisu enggan berbicara setelah mengalami perlakuan bejat dari 10 tersangka.
"Sebelumnya korban memang susah sekali untuk berbicara karena trauma yang dialami oleh korban sangat berat," kata Yastini.
Ia mengatakan konseling terus dilakukan terhadap korban, dan juga keluarga korban secara terus menerus.
Berdasarkan penjelasan Yastini, korban dan keluarganya mulai membaik setelah mengikuti konseling.
"Korban sudah mulai bisa terbuka menyampaikan apa yang dialami," ujar Yastini.
Kini keluarga korban juga sudah mengerti untuk terus memberikan dukungan kepada korban dan orangtua korban.
"Keluarganya pun sudah mulai bisa men-support dan mendukung korban baik dalam proses hukum, dan pendidikan," ungkapnya.
Baca juga: Selain Polisi, Ibu-ibu Pemilik Toko Ternyata Ikut Memohon Anggota Moge Berhenti Mengeroyok 2 TNI
Pelaku Tak Saling Kenal
Diketahui, antara pelaku satu dan pelaku yang lainnya ternyata tidak saling mengenal.
Dikutip dari Tribun-Bali.com, fakta itu diungkapkan oleh Kapolres Buleleng, AKBP Made Sinar Subawa.