Breaking News:

Pilpres Amerika Serikat 2020

4 Negara di Asia yang Bahagia jika Donald Trump Kembali Terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat

Donald Trump adalah salah satu presiden Amerika Serikat ( AS) yang pernah menjabat dengan berbagai kebijakan kontroversialnya.

Editor: Claudia Noventa
AFP/ Saul Loeb
Calon presiden Amerika Serikat petahana Presiden Donald Trump saat tampil di debat capres AS pertama di Case Western Reserve University, Cleveland, AS, Selasa (29/9/2020) malam. Trump dan Biden saling kecam selama debat. 

Mengejar kebijakan "America First" secara terbuka ia menghina berbagai negara, seperti menyebut para pemimpin Eropa lemah hingga menggambarkan orang Meksiko sebagai pemerkosa, dan bersitegang dengan China karena berbagai konflik.

Calon Presiden Partai Republik Presiden Petahana Donald Trump dan Calon Presiden Partai Demokrat mantan Wakil Presiden Joe Biden.
Calon Presiden Partai Republik Presiden Petahana Donald Trump dan Calon Presiden Partai Demokrat mantan Wakil Presiden Joe Biden. (AFP/MORRY GASH and JIM WATSON)

Baca juga: SBY Komentari soal Pilpres AS 2020 antara Donald Trump dan Joe Biden, Sebut soal Kemungkinan Menang

Meski begitu, sebagian masyarakat Asia masih ada saja yang mendukungnya dengan berbagai alasan, berikut seperti yang dilansir dari BBC pada Sabtu (31/10/2020):

Hong Kong: "Hanya Trump yang dapat memukul Partai Komunis"

Hong Kong telah melihat tindakan keras Beijing setelah protes besar-besaran pro-demokrasi dan anti-China, disusul dengan pemberlakukan UU Keamanan Nasional baru untuk Hong Kong, untuk menghukum siapa pun yang dianggap separatis atau merusak aturan Beijing.

Para aktivis dan pengusaha mengatakan bahwa prioritas Hong Kong adalah untuk mendapatkan presiden AS yang akan "memukul Partai Komunis China (Chinese Communist Party/CCP) dengan keras, itulah satu-satunya hal yang diharapkan pengunjuk rasa Hong Kong".

"Ketika Donald Trump terpilih 4 tahun lalu, saya pikir AS sudah gila," kata Erica Yuen kepada BBC.

"Saya selalu menjadi pendukung Demokrat. Sekarang, saya mendukung Trump, bersama dengan banyak pengunjuk rasa Hong Kong," ujar Yuen.

Harapan ini dipicu oleh kritik vokal Trump terhadap China, khususnya yang berkaitan dengan Hong Kong.

Di bawah masa jabatannya, Kongres telah mengeluarkan undang-undang yang mencabut status khusus Hong Kong, yang memberikan perlakuan ekonomi preferensial kepada negara karena mereka mengatakan Hong Kong tidak lagi "otonom".

Sanksi juga dijatuhkan kepada kepala eksekutif Hong Kong Carrie Lam dan 10 pejabat tinggi lainnya dari Hong Kong dan China daratan.

Lawan Trump, Joe Biden, juga telah berjanji untuk "menghukum" China atas tindakannya terhadap Hong Kong, dan menyebut pemimpin China, Xi Jinping sebagai "preman".

Namun bagi Yuen, yang membuat berbeda adalah bahwa pemerintahan saat ini telah menjadi "yang pertama mengambil keputusan bahwa CCP merugikan dunia".

"Saya tidak tahu mengapa pemerintahan Obama dan Clinton tidak menyadarinya. Mereka terlalu naif dan berpikir CCP akan memilih jalan demokrasi dan menjadi masyarakat modern. Tapi, itu terbukti tidak benar."

Baca juga: Isyaratkan Tak Terima Hasil Pilpres AS jika Kalah, Donald Trump Ungkap Satu-satunya Kekhawatiran

Dia sadar bahwa Hong Kong rentan terhadap dampak ekonomi apa pun dari konflik antara Washington dan Beijing.

"Anda tidak dapat merugikan CCP tanpa merugikan Hong Kong. Tapi, kami siap untuk penderitaan jangka pendek, kami bersedia berkorban," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
Pilpres Amerika Serikat 2020Donald TrumpJoe BidenTribunWow.comAsia
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved