Breaking News:

Penanganan Covid

Beda Istilah Vaksin, Imunisasi dan Vaksinasi, Masyarakat Diminta Tak Meragukan Keamanan Vaksin

Akhir-akhir ini sering mendengar istilah vaksin, vaksinasi, maupun imunisasi. Banyak orang yang menganggap vaksinasi dan imunisasi hal yang sama

SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
IMUNISASI ANAK SEKOLAH - Petugas dari Puskesmas Ketabang saat akan melakukan vaksinasi kepada siswa SD Negeri Kaliasin V Surabaya pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), Kamis (15/10/2020). Pemerintah Kota Surabaya menggelar Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) dengan program imunisasi Measles Rubella (MR) dan Human Papiloma Virus (HPV) untuk menjaga sistem kekebalan tubuh dari penyakit campak dan penyakit rahim. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

TRIBUNWOW.COM - Akhir-akhir ini sering mendengar istilah vaksin, vaksinasi, maupun imunisasi.

Banyak orang yang sering menganggap vaksinasi dan imunisasi hal yang sama.

Berikut penjelasan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. dr. Cissy Rachiana Sudjana, terkait ketiganya.

Baca juga: Upah Minimum Tak Naik di 2021, Akankah BLT Subsidi Gaji Berlanjut hingga Tahun Depan?

Vaksin ditemukan oleh Edward Jenner pertama kali pada tahun 1796 untuk mengobati penyakit cacar (smallpox).

Sejak saat itu, vaksin dikembangkan karena diakui dan terbukti dapat mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri tertentu.

Vaksin merupakan antigen atau zat aktif pada virus dan bakteri yang apabila disuntikkan, menimbulkan reaksi sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus atau penyakit tersebut.

“Jadi kalau vaksin itu adalah zatnya. Proses pemasukkannya ke dalam tubuh disebut vaksinasi," kata dia dalam keterangan yang diterima, Kamis (29/10/2020).

Baca juga: Upah Minimum Tak Naik di 2021, Akankah BLT Subsidi Gaji Berlanjut hingga Tahun Depan?

Sementara, Imunisasi adalah reaksi dari tubuh setelah mendapatkan vaksin.

Badan akan dirangsang untuk membentuk anti bodi pada sistem kekebalan tubuh.

"Selain anti bodi, badan akan menghasilkan sel memori, jadi sistem kekebalan kita bisa memproduksi anti bodi untuk segala macam penyakit yang tidak baik,” terangnya.

Dirinya mengatakan, dampak imunisasi terhadap turunnya penularan penyakit tercatat besar. Seperti penyakit haemophilus, influenza, radang paru, gondok, rubella, hingga tifus, yang mampu ditekan penyebarannya oleh vaksin.

"Semua penyakit tersebut menurun jumlah penularannya, seiring dengan dilakukannya imunisasi," ungkap dia.

dr.Cissy berharap, masyarakat tidak perlu meragukan keamanan vaksin, lantaran ada jaminan keamanan vaksin yang terus dilakukan pada tiap fase uji klinik, sehingga produk akhirnya dipastikan aman, efektif, dan berkhasiat.

"Saya mengharapkan semua masyarakat terutama media yang bisa memberikan edukasi, untuk mengedukasi masyarakat kita bahwa vaksin adalah cara paling efektif untuk menurunkan kesakitan, kematian dan juga kecacatan. Biayanya juga paling cost effective. Kita lakukan demi Indonesia, semoga anak-anak kita bisa sehat dengan imunisasi yang sesuai dengan ketentuan.” harap dr. Cissy Rachiana.

Catatan Redaksi:

Bersama-kita lawan virus corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak). (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Beda Vaksin, Vaksinasi dan Imunisasi."

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
VirusVaksinImunisasiUniversitas PadjadjaranBakteri
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved