Terkini Daerah
Ajak Murid Tak Pilih Ketua OSIS Non-muslim, Ini Pengakuan Oknum Guru Rasis di Jakarta
TS mengaku dirinya mengaku salah menyebarkan pesan berbau rasis untuk mengajak murid-muridnya tidak memilih ketua OSIS non-muslim.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
Dwi menekankan apa yang dilakukan oleh TS tidak merepresentasikan sikap sekolah.
"Jadi yang perlu diketahui, itu tindakan pribadi perorangan bukan tindakan sekolah," kata Dwi.
Dwi menyampaikan, pihak sekolah mendukung pemilihan OSIS yang bersifat demokrasi.
"Justru sekolah waktu sambutan saya menjelang pemilihan OSIS saya sampaikan ini hari dijadikan ajang demokrasi yang sehat dan bermartabat," tambah dia.
Saat ini TS masih menunggu hasil pemeriksaan Disdik terkait dengan pemberian sanksi.
Merespons viralnya percakapan itu, Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Timur Gunas Mahdianto mengatakan telah melayangkan teguran kepada TS.
"Itu sudah diselesaikan dan diberikan pembinaan oleh kepala sekolah," kata Gunas saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Senin (26/10/2020).
Baca juga: Viral Pria Ngamuk Lalu Rusak Motor di Depan Polisi karena Tak Terima Ditilang, Lihat Reaksi Petugas
Keinginan Pribadi Saja
Dikutip dari TribunJakarta.com, Senin (26/10/2020), Gunas mengatakan, pelanggaran yang dilakukan oleh TS telah diproses sesuai prosedur yang berlaku.
Gunas menjelaskan, apa yang dilakukan oleh TS hanya merepresentasikan sikap individu yang bersangkutan, bukan sikap sekolah.
"Itu WhatsApp pribadi masalahnya. Jadi karena keinginan pribadi saja," ujarnya.
Selain berkoordinasi dengan Disdik, pihak SMA 58 Jakarta juga telah berkomunikasi dengan para orangtua murid.
Di samping itu, pemilihan Ketua OSIS di SMAN 58 sudah berakhir, yang mana pemenangnya bukan pasangan calon nomor urut 3.
"Saya dengar yang terpilih (paslon) OSIS nomor 1, tidak ada masalah sebetulnya," tutur dia.
Baca juga: Pria Jual Istri di Twitter, Unggah Foto Tanpa Busana Korban, Alasannya Tak Kuat Layani Hasrat
Masih Aktif Mengajar
Kepsek SMA 58 Jaktim Dwi Arsono menyebut proses pemeriksaan terhadap TS sudah dilakukan dan masih menunggu sanksi dari Dinas Pendidikan.