Terkini Nasional
Tantowi Yahya Beberkan Manuver Vanuatu Sasar Papua, Ubah Strategi saat Gagal: Pakai Berita Settingan
Tantowi Yahya mengungkapkan fakta terkait upaya negara Pasifik Vanuatu mengincar kemerdekaan bagi masyarakat Papua.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
Tantowi menjelaskan selama ini lebih banyak kabar bohong (hoaks) yang beredar di negara-negara Asia Pasifik, termasuk Vanuatu.
Tidak hanya itu, ia mengungkapkan fakta ada banyak informasi yang sengaja di-setting.
"Karena mereka itu mendapatkan asupan informasi yang salah mengenai apa yang terjadi di Papua," jelas dia.
"Jadi orang Pasifik mendapat informasi kalau tidak hoaks, beritanya dipelintir, atau berita itu berita yang sengaja di-setting untuk kepentingan mereka," papar Tantowi.
"Jadi berita-berita yang tidak faktual inilah yang selama ini digoreng dan dikonsumsi masyarakat Pasifik, utamanya di negara-negara yang mempunyai perhatian besar terhadap masalah di Papua, seperti Vanuatu," tandasnya.
Lihat videonya mulai menit ke-6.00:
Diplomat RI ke Vanuatu: Kalian Bukan Perwakilan Orang Papua
Sebelumnya, Diplomat Republik Indonesia Silvany Austin Pasaribu menjawab tudingan Perdana Menteri Vanuatu Bob Loughman saat membahas isu HAM di Papua Barat.
Dilansir TribunWow.com, jawaban Silvany yang dinilai tegas membalas argumen Loughman menuai sorotan masyarakat Indonesia.
Dalam tayangan di kanal YouTube Kompas TV pada Minggu (27/9/2020), tampak suasana Sidang Majelis Umum Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) dilakukan secara tatap muka dan virtual sekaligus.
• Sosok Silvany Austin Pasaribu, Diplomat Muda yang Jawab Tegas Vanuatu soal Papua di Sidang Umum PBB
Dalam pidato virtualnya, Bob Loughman menyampaikan keprihatinan atas isu rasisme dan HAM di Papua Barat.
"Di wilayah kami masyarakat asli Papua Barat terus menderita akibat pelanggaran HAM. Sudah ada sedikit kemajuan terkait hal ini," ucap Bob Loughman melalui telekonferensi.
"Saya menyerukan Pemerintah Indonesia untuk merespons seruan pemimpin Pasifik," tegasnya.