Breaking News:

Terkini Nasional

Soal Isu Manuver Menteri Jokowi, Pakar Politik: Rencana Koalisi Gerindra dan PDIP Terancam Tak Jadi

Pakar Politik Hanta Yudha memberikan pandangannya terkait isu adanya manuver dari kabinet Presiden Jokowi dengan tujuan untuk kontestasi Pilpres 2024.

Youtube/tvOneNews
Pakar Politik Hanta Yudha, dalam acara Kabar Petang 'tvOne', Minggu (25/10/2020). Dirinya memberikan pandangannya terkait isu adanya manuver dari kabinet Presiden Jokowi dengan tujuan untuk kontestasi Pilpres 2024. 

TRIBUNWOW.COM - Pakar Politik Hanta Yuda memberikan pandangannya terkait isu adanya manuver dari kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tujuan untuk kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

Dilansir TribunWow.com, Hanta Yuda mengatakan bahwa bisa saja rencana koalisi antara PDI Perjuangan (PDIP) dengan Partai Gerindra di Pilpres 2024 terancam.

 Hal itu diungkapkannya dalam acara Kabar Petang 'tvOne', Minggu (25/10/2020).

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjelaskan alasannya jarang tampil di publik, diunggah Senin (12/10/2020).
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjelaskan alasannya jarang tampil di publik, diunggah Senin (12/10/2020). (Capture YouTube iNews)

Baca juga: Muncul Isu Ada Menteri yang sedang Bermanuver untuk Pilpres 2024, Politisi PDIP Ingatkan Jokowi

Baca juga: Survei Elektabilitas Pilpres 2024: Ganjar Teratas dan Terus Meningkat, Disusul Prabowo lalu Anies

Sejauh ini beberapa nama menteri yang mempunyai peluang untuk maju di Pilpres 2024 tentunya tidak lain adalah Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Sedangkan seperti yang diketahui, sempat muncul juga bahwa akan ada koalisi antara PDIP dan Gerindra di Pilpres 2024, mengingat keduanya saat ini berkerja sama dengan baik.

Namun menurut Hanta Yudha dengan isu-isu adanya pergerakan dari Gerindra, bisa saja urung terjadi.

"Potensi rencana koalisi Pak Fadli Zon (Gerindra) dan Pak kapitra (PDIP) terancam tidak jadi di Pilpres 2024 dengan insiden Gerindra yang santer terdengar juga berpotensi," ujar Hanta Yuda.

Hanta Yudha menilai bahwa persoalan manuver dari para menteri bukan hal yang baru.

Karena menurutnya tidak bisa dipungkiri bahwa setiap menteri tentunya memiliki keinginan untuk menjadi presiden.

Dirinya hanya mengingatkan bahwa kondisi tersebut jelas tidak baik untuk jalannya pemerintahan.

Pemerintahan aku terganggu karena loyalitas dari menterinya justru diragukan.

Baca juga: Jika Jokowi Teken UU Cipta Kerja, KSPI Ancam Bakal Demo Besar-besaran 1 November: Sampai Menang

"Menurut saya potensi menteri bermanuver itu tidak hanya kali ini, tapi pada era-era pilpres sebelumnya, itu sangat berpotensi kalau ada menteri yang ingin nyapres menimbulkan komplikasi politik di dalam internal kabinet," jelasnya.

"Tetapi kalau ada yang ingin nyapres kemudian dia punya agenda kepartaianya, itu berpotensi akan mengalami dualisme loyalitas, fokusnya akan terpecah," ungkap Hanta Yuda.

Oleh karenanya, ia berharap banyak kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bisa mengantisipasi dan menyikapi hal itu.

"Jadi saya kira presiden harus dengan tegas melakukan evaluasi, saya tidak hanya melihat satu dua figur, evaluasi secara ketat, loyalitas dan kinerja menteri," harapnya.

"Dan hati-hati nanti semakin dekat pilpres, Pak Jokowi itu semakin lemah posisi politiknya, bisa saja ditinggal sendiri dan tersudut dalam arena politik 2024, karena beliau bukan capres lagi, bukan ketua umum partai," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 4.35

Survei Elektabilitas Pilpres 2024: Ganjar Teratas dan Terus Meningkat

Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis survei mengenai elektabilitas para tokoh menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Dikutip TribunWow.com dari KompasTV.com, Minggu (25/10/2020), berdasarkan hasil survei pada bulan September 2020, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mantab berada di posisi teratas.

Ganjar Pranowo mendapatkan persentasi sebesar 18,7 persen.

Ganjar Pranowo dalam Musrenbangnas, Kamis (30/4/2020).
Ganjar Pranowo dalam Musrenbangnas, Kamis (30/4/2020). (Capture YouTube Ganjar Pranowo)

Baca juga: 11 Orang Demonstran di Semarang Terpapar Covid-19 Tanpa Gejala, Ganjar Pranowo: Ayo Menahan Diri

Hal itu sekaligus menunjukkan bahwa angka elektabilitas Ganjar Pranowo selalu mengalami kenaikan pada setiap surveinya.

Pada survei sebelumnya bulan Juli, Gubernur kelahiran Karanganyar Jawa Tengah itu memperoleh 16,7 persen.

Selain itu, Ganjar juga selalu menempati posisi teratas dalam beberapa survei terakhir.

Di posisi kedua pada survei bulan September, ada Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus seorang Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Setelah menurun pada dua kali hasil survei yaitu bulan Mei dan Juli 2020, Prabowo kali ini justru mengalami peningkatan.

Prabowo Subianto memperoleh 16,8 persen pada bulan September 2020.

Pada survei sebelumnya pada bulan Juli 2020, Prabowo hanya mendapatkan 13,5 persen.

Di posisi ketiga ada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pada survei terbaru, Anies Baswedan mendapatkan 14,4 persen.

Baca juga: Sandiaga Uno Buka Suara soal Isu Pelanggaran HAM Prabowo: Tak Ada Kesalahan Beliau yang Terbukti

Berbeda dengan Ganjar, Anies Baswedan mengalami pasang surut.

Hasil survei pada bulan Februari 2020, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memperoleh 12,1 persen.

Kemudian turun pada survei berikutnya bulan Mei 2020 menjadi 10,4 persen.

Setelah itu naik menjadi 15 persen pada bulan Juli 2020 dan yang terakhir 14,4 persen bulan September.

Sebagi informasi, menurut Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi, survei dilakukan berdasarkan 1.200 responden yang dipilih secara acak.

Terdapat 15 nama yang masuk dalam survei tersebut.

Mereka secara berurutan adalah Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono, Khofifah Indar Parawansa, Gatot Nurmantyo.

Kemudian disusul lagi ada Mahfud MD, Airlangga Hartarto, Puan Maharani, Erick Thohir, Tito Karnavian, Muhaimin Iskandar dan Budi Gunawan. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Pilpres 2024JokowiPartai GerindraPDIPHanta YudaPrabowo Subianto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved