Kabar Tokoh
Sandiaga Uno Buka Suara soal Isu Pelanggaran HAM Prabowo: Tak Ada Kesalahan Beliau yang Terbukti
Bicara soal kunjungan Prabowo Subianto ke Amerika Serikat, Sandiaga Uno menyebut isu HAM yang santer menyasar Prabowo tak ada yang terbukti benar.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Kunjungan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto ke Amerika Serikat sempat menyita perhatian publik.
Hal tersebut disebabkan Prabowo yang pernah dilarang masuk AS gegara masalah pelanggaran HAM pada tahun 2020 ini mendapat undangan resmi dari Pemerintah AS untuk datang berkunjung ke negeri Paman Sam tersebut.
Melihat ramainya perbicangan soal isu HAM, Wakil Ketua Dewan Partai Gerindra Sandiaga Uno menyebut tak ada kesalahan Prabowo yang terbukti benar.

Baca juga: Hasil Kunjungan Prabowo Subianto ke Amerika Serikat, Apa Saja?
Hal itu ia ungkapkan di acara Talk Show Hot Indonesia, Minggu (25/10/2020).
Awalnya Sandiaga menyinggung bagaimana isu pelanggaran HAM telah lama menyasar Prabowo.
"Kelompok HAM telah lama mengangkat isu ini," kata Sandiaga.
Sandiaga lalu menyinggung bagaimana kesalahan Prabowo belum ada yang terbukti.
"Tapi empat presiden telah melakukan penyelidikan," ujarnya.
"Dan tidak ada kesalahan Beliau yang terbukti."
Sandiaga lanjut bercerita saat ia mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Presiden mendampingi Prabowo di Pemilu 2019 lalu.
Ia mengatakan isu pelanggaran HAM juga sudah diangkat dan telah ditanggapi oleh Prabowo.
"Isu ini diangkat dan sudah ditanggapi," kata dia.
Sandiaga menegaskan dengan posisi Prabowo sekarang yang menjabat sebagai Menhan, menunjukkan bahwa isu pelanggaran HAM yang kerap menarget Prabowo sudah berakhir.
"Menunjukkan isu ini (HAM) akhirnya usai," tandasnya.
Pernah Dilarang ke AS
Dikutip dari bbc.com, 23 Oktober, 2017, Nama Prabowo masuk dalam daftar hitam Amerika karena dirinya dinilai melakukan pelanggaran HAM.
Saat bertugas di Timor Timur (sekarang Timor Leste), Prabowo menjadi komandan sebuah grup yang bertugas dari 1978-1979.
Lalu Prabowo kembali tersandung kasus di ujung kekuasaan Soeharto.
Kala itu, dirinya menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus yang dituding terlibat penculikan aktivis.
Dikutip dari Kompas.com, Prabowo pernah mengatakan kepada Reuters pada 2012 bahwa dirinya masih ditolak untuk mendapatkan visa Amerika Serikat karena tuduhan pelanggaran HAM.
Namun Prabowo membantah semua tudingan akan keterlibatan dirinya dalam kasus pelanggaran HAM tersebut.
Baca juga: Komentari Kunjungan Prabowo ke Amerika Serikat, Sandiaga Uno Kutip Kata-kata Favorit sang Menhan
Simak video selengkapnya mulai menit ke-6.40:
Momen Prabowo di AS
Sebelumnya diberitakan, Prabowo menerima undangan dari Amerika Serikat.
Prabowo lantas bertemu dengan Menhan AS, Mark Esper di markas pertahanan negara (Pentagon), Washington, Jumat (16/10/2020).
Sebuah momen pertemuan antara Prabowo dengan Mark Esper diunggah oleh akun Instagram @indonesiaadilmakmur, Minggu (18/10/2020).
Dalam kesempatan itu, Prabowo terlihat tengah mendatangani kerja sama yang diketahui merupakan dalam bidang pertahanan dan keamanan antara Indonesia dan Amerika.
Begitupun sebaliknya yang dilakukan oleh Mark Esper.
Keduanya kompak mengenakan jas rapi berwarna hitam yang dilengkapi dengan dasi dan duduk berdampingan.
Di belakang terdapat dua bendera negara, yakni Amerika Serikat dan Indonesia yang terpasang di tiang pendek.
"Memperkuat kerja sama Pertahanan antara Indonesia dan Amerika Serikat," tulis keterangan @indonesiaadilmakmur.

Baca juga: Soal Undangan Prabowo dari Amerika Serikat, Haris Azhar: Rezimnya Sama, Berkarakter Otoritarian
Sebelumnya, Juru bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak sudah mengungkapkan tujuan dilakukannya pertemuan antara Prabowo dengan pemerintah AS melalui Mark Esper.
Dikatakannya bahwa di antaranya adalah bertujuan membahas kerja sama bilateral, khususnya dalam hal pertahanan dan keamanan.
"Yang jelas Pak Prabowo hari ini diundang oleh pemerintah Amerika Serikat dan kemudian beliau memenuhi undangan pemerintah Amerika Serikat melalui menteri menteri pertahanan Mark Esper," jelasnya.
"Beliau di sana akan banyak bicara tentang kerja sama pertahanan bilateral antara Indonesia dengan Amerika Serikat," pungkasnya.
Menurutnya, terlepas dari tudingan-tudingan liar, Prabowo tetap merupakan seorang menhan yang berkewajiban dalam hal keamanan bagi Tanah Air.
"Kalau kemudian ada suara-suara yang protes, yang keberatan, saya pikir tidak ada masalah, kami menghormati semua sikap," kata Dahnil Anzar.
"Dan Pak Prabowo dalam posisi melaksanakan tugas beliau sebagai Menteri Pertahanan dan sebagai anak bangsa yang ingin memastikan kerja sama pertahanan kita dengan banyak negara dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI," pungkasnya. (TribunWow.com/Anung/Elfan)