Breaking News:

Penanganan Covid

Pertemuan Dalam Ruang hingga Berbelanja Berisiko Tinggi Penularan Virus Corona, Simak Penjelasannya

Dewi Nur Aisyah mengungkap tiga aktivitas yang berpotensi menjadi tempat penularan Covid-19.

(Warta kota/Henry Lopulalan)
Belanja di Pasar Gembrong - Warga berbelanja mainan di Pasar Grmbrong, di Jalan Jenderal Basuki Rachman, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (31/5/2020). Warga berbelanja mainan pasca Lebaran terlihat banyak yang tidak mengikuti protokol kesehatan, seperti bergerombol dan tidak mengunakan masker. Dewi Nur Aisyah mengungkap tiga aktivitas yang berpotensi menjadi tempat penularan Covid-19. 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengungkap tiga aktivitas yang berpotensi menjadi tempat penularan Covid-19.

Tiga aktivitas tersebut diprediksi menimbulkan kerumunan.

Pertama, aktivitas rekreasi ke tempat wisata yang bertemu banyak pengunjung.

Baca juga: Operasi Zebra 2020 akan Digelar Mulai Besok Senin, Tiga Jenis Pelanggaran Jadi Sasaran Utama

Dewi menjelaskan dua hal potensi penularan dari aktivitas tersebut, yakni di dalam kendaraan, mobil atau bus yang memiliki AC, dan perjalanan itu menempuh jarak yang jauh, lebih dari satu jam.

Titik bahayanya, kata Dewi, jika ada orang yang tidak bergejala atau OTG bertemu banyak orang di dalam kendaraan itu.

Potensi airborne atau penularan lewat udara dalam ruang tertutup begitu besar terjadi, terlebih mereka di dalam kendaraan itu cukup lama.

Selain itu, mereka yang piknik pasti makan dan berbincang bersama.

Meski memakai masker, Dewi memastikan beberapa orang berpotensi lupa dengan melepas masker atau menyentuh muka mereka sebelum mencuci tangan.

Baca juga: Skema Pencairan BLT UMKM Rp 2,4 Juta Tahap II, Program Diperpanjang hingga Desember 2020

"Studi kasus di Jawa Timur, ada orang positif di kantor. Setelah ditelusuri, empat orang dari karyawan itu sempat wisata bersama. Mereka makan bakso bakar, ke alun-alun yang banyak pengunjung. Kadang tidak pakai masker," ujar Dewi lewat keterangan tertulis, Minggu (25/10/2020).

Aktivitas kedua, yakni berbelanja ke swalayan yang ramai.

Dewi menyatakan, supermarket saat ini memang sudah menerapkan protokol kesehatan, di antaranya memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M), serta membatasi jumlah pengunjung.

Namun, Dewi mewanti-wanti jika protokol itu tidak dilakukan secara ketat, misalnya membuka pintu masuk lebih dari satu pintu.

"Tidak boleh beda (pintu masuknya). Ketika masuk, ukur keramaian. Harus lebih hati-hati, bawa hand sanitizer dan jangan asal sentuh barang, lalu sentuh muka," ujar dia.

Aktivitas ketiga, ikut pertemuan di dalam ruangan, seperti arisan atau reunian, dengan jumlah orang yang banyak.

Dewi mengatakan, potensi penularan bisa dibawa oleh mereka yang datang dari tempat atau wilayah yg berbeda.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Virus CoronaCovid-19Belanjacuci tanganprotokol kesehatan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved