Breaking News:

Terkini Daerah

Siswi Kelas 5 SLB Hamil 5,5 Bulan Tanpa Bapak, Terungkap saat Tetangga Curiga Korban Sering Lemas

Seorang siswi kelas 5 Sekolah Luar Biasa (SLB) di Blora menjadi korban rudapaksa hingga kini hamil lima setengah bulan.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi seorang siswi kelas 5 Sekolah Luar Biasa (SLB) di Blora menjadi korban rudapaksa hingga kini hamil lima setengah bulan. 

TRIBUNWOW.COM - Seorang siswi kelas 5 Sekolah Luar Biasa (SLB) di Blora menjadi korban rudapaksa hingga kini hamil lima setengah bulan.

Sedangkan, siswi itu merupakan penyandang tunarungu sekaligus tunagrahita.

Hingga kini belum diketahui siapa sosok yang telah menghamiliki siswi itu.

Ilustrasi hamil
Ilustrasi hamil (Pulse Headlines)

Baca juga: Siswi Tunagrahita Jadi Korban Pemerkosaan hingga Hamil 5 Bulan, sang Guru Kesusahan Cari Pelakunya

Dikutip TribunWow.com dari Tribun Jateng pada Jumat (23/10/2020), kehamilan siswi itu pertama kali terungkap karena ada tetangga yang curiga.

Tetangga heran mengapa siswi tersebut sering lemas.

"Jadi tetangganya yang di rumah curiga. Kenapa bocah kok lemas. Dicek test pack ternyata positif (hamil)," kata guru kelasnya, DS kepada Tribunjateng.com, Selasa (20/10/2020).

DS mengungkapkan, terungkapnya kehamilan siswinya itu baru beberapa hari yang lalu.

Padahal dirinya selama ini sering berkunjung ke rumah siswinya semenjak pandemi Covid-19.

Selama ini, DS sering berkunjung untuk membawa buah tangan sekaligus bentuk perhatiannya pada sang murid.

Terlebih, siswinya itu dari keluarga kurang mampu.

Orang tua siswi itu adalah penggarap lahan persil di hutan.

Mereka baru pulang saat hari menjelang petang.

Sehingga, selama ini siswinya itu sering dirawat tetangga soal makanannyaa,

"Sepekan lalu, pas saya ke sana juga belum tahu kalau dia hamil."

"Baru kemudian saya mendapat telepon dari teman yang mengabarkan murid saya itu hamil. Saya kaget," jelas DS.

Baca juga: Siswi SMA Dihamili Pria Beristri, Bermula dari Pesan WhatsApp lalu Berhubungan Badan di Rumah Korban

Mendengar kabar kehamilan siswinya, DS langsung mencoba membantu untuk mengungkap siapa yang telah menghamilinya.

Lantaran keterbatasan fisik dan mental yang dialami korban, sehingga siswi itu sulit dimintai keterangan.

"Karena anaknya itu kan IQ (intelligence quotient) kurang, (tunagrahita) kalau ditanya juga tidak maksud."

"Maksudnya kami nanya apa dia gak nyambung. Kalau dia tunarungu murni masih bisa diajak komunikasi. Karena ini tuna ganda jadinya tidak bisa nyambung," kata DS.

Meski demikian, DS menduga siswinya itu sebenarnya tahu siapa pelakunya.

Namun, mungkin sulit bagi korban untuk mengungkapkannya.

"Jadinya tidak bisa, istilahnya kami korek tidak bisa terungkap. Walaupun mungkin anak ini juga tahu siapa yang menghamili tapi tidak bisa menerjemahkan maksudnya dia itu," ucapnya.

Kehamilan siswi itu kini sudah diketahui pemerintah desa.

Sehingga ia lantas ditangani oleh bidan setempat.

Menurut bidan yang menanganinya, kondisi siswi itu sehat begitu pula janin yang dikandungnya.

"Kondisinya sehat. Ini tetap perhatian saya. Dari desa kami semua sudah memperhatikan kondisinya termasuk psikologisnya."

"Setelah USG kondisi anaknya bagus, janinnya juga bagus," kata bidan yang menanganinya, Vera

Baca juga: Ibu Hamil Tetap Harus Periksakan Kandungan Minimal 6 Kali meski di Tengah Pandemi Covid-19

Cerita Bidan

Dikutip dari Kompas.com, bidan yang menangani siswi itu, Vera menyebut dirinya mendapatkan laporan kehamilan korban pada Kamis (15/10/2020).

Tetangga mencurigai perubahan fisik korban hingga akirnya dilakukaan tes kehamilan.

"Ketika saya periksa perutnya besar dan setelah saya test pack hasilnya 2 strip atau positif."

"Detak jantung bayinya juga terdengar jelas. Hasil tes kehamilan itu juga sudah saya sampaikan ke orangtuanya," ujar Vera.

Setelah itu, Vera langsung membawa korban ke Puskesmas untuk pemeriksaan kehamilan lebih lanjut.

Dengan kehamilan siswi itu, Vera mengaku kasihan.

Korban seperti ketakutan dan terus menempel padanya saat dibawa ke puskesmas.

"Saya kasihan. Orang tuanya tidak mampu dan anaknya ketakutan. Usianya sudah 17 tahun namun memiliki keterbatasan sehingga seperti anak kecil."

"Saat saya bawa ke puskesmas, dia terus berpegangan ke saya dan nempel ke saya," ungkap Vera pada Rabu (21/10/2020) malam.

Baca juga: Diberi Tumpangan, Pemuda 20 Tahun Justru Piting Leher Wanita Hamil Lalu Bawa Motornya

Saat dilakukan pemeriksaan USG, Vera menyebut ibu dan bayinya kini dalam keadaan sehat.

Namun, ibunya mengalami trauma.

"Kondisi ibu dan bayi sehat. Hanya ibunya alami trauma. Perkiraan sih bayinya lahir pada pertengahan Februari 2021."

"Hasil deteksi bayinya perempuan. Sudah tiga kali ini saya bawa ke Puskesmas Jepon untuk periksa kadar Hb, infeksi HIV, golda, sifilis dan lain-lain. Imunisasi juga sudah," jelas Vera.  (TribunWow.com/Mariah Gipty)

Artikel ini diolah dari Tribun Jateng dengan judul Sungguh Tega, Siswi SLB di Blora Jadi Korban Kekerasan Seksual, Kini Hamil 5,5 Bulan dan Kompas.com dengan judul Kisah Bidan Desa Dampingi Siswi SLB yang Diperkosa Orang Tak Dikenal hingga Hamil 5 Bulan

Tags:
rudapaksaSekolah Luar Biasa (SLB)BloraKekerasan SeksualJawa Tengah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved