Breaking News:

Pilkada 2020

Bahas Anaknya yang Ikut Pilkada, Ma'ruf Amin: Sebenarnya Saya Juga Bukan karena Ingin Jadi Wapres

Maruf Amin mengungkapkan sejumlah pernyataan mengejutkan pada Najwa Shihab, termasuk tidak mendukung Pilkada di tengah pandemi.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Mohamad Yoenus
Capture YouTube Najwa Shihab
Wakil Presiden Ma'ruf Amin berkomentar soal jalannya Pilkada 2020 dalam Catatan Najwa, diunggah Selasa (20/10/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Presiden, Ma'ruf Amin menegaskan dirinya sebenarnya tidak setuju Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) 2020 dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 yang melanda.

Hal itu diungkapkan Ma'ruf Amin pada Presenter Najwa Shihab yang diunggah ke kanal YouTube Najwa Shihab pada Selasa (20/10/2020).

Dalam kesempatan itu, Ma'ruf Amin juga mengakui dirinya sebenarnya tidak ingin jadi Wakil Presiden.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam tayangan Catatan Najwa, diunggah Selasa (20/10/2020).
Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam tayangan Catatan Najwa, diunggah Selasa (20/10/2020). (Capture YouTube Najwa Shihab)

 

Baca juga: Ditanya Najwa Shihab Kerap Absen sampai Dibandingkan JK, Maruf: Tidak Semua Harus Di-statement

Mulanya, ia membantah soal tudingan Pilkada harus segera dilakukan mengingat kerabat para penguasa maju dalam Pilkada.

Misalnya, Gibran Rakabuming Raka maju Pilkada Solo dan anaknya, Siti Nur Azizah ikut dalam Pilkada Kota Tangerang.

"Oh kalau saya, lebih baik ditunda."

"Sebab anak saya kan bukan incumbent (petahana) yang berkepentingan tidak ditunda kan incumbent dia,' ujar Ma'ruf.

Ia juga menegaskan tidak pernah menyuruh anaknya dalam kontestasi politik.

"Anak saya bukan incumbent, mungkin lebih baik kalau lawannya tidak incumbent."

"Jadi saya kira tidak ke sana dan kebetulan kan memang saya tidak pernah mendorong anak saya menjadi Calon Wali Kota semua anak saya enggak pernah," katanya.

Ma'ruf membantah dirinya berkepentingan dalam Pilkada.

Apalagi dirinya tidak bagian dari partai manapun.

"Saya juga tidak punya partai saya ini, saya masuk jadi Wapres juga bukan karena saya anggota partai."

"Jadi sebenarnya itu kan tidak bisa melarang anak saya, saya tidak bisa melarang siapapun untuk mencalonkan diri walaupun anak saya," sambungnya.

Baca juga: Di Depan Para Menteri Jokowi yang Hadiri ILC, Rizal Ramli Kritisi Maruf Amin: Kayak Pelengkap Doang

Ma'ruf merasa tudingan Pilkada tetap dilaksanakan di tengah pandemi demi memenangkan kerabat-kerabat penguasa hanyalah tuduhan tak berdasar.

Sedangkan dirinya juga tak bisa melarang anaknya jika memang ingin mencalonkan diri sebagai Wali Kota.

"Jadi saya kira dihubung-hubungkan kurang nyambung, kurang tepat, wong itu adalah keinginan anak saya sendiri untuk mencalonkan."

"Saya kira sah-sah saja dan saya tidak menggunakan jabatan saya untuk kemudian memanfaatkan untuk itu," tuturnya.

Tokoh agama 77 tahun ini mengatakan dirinya selama ini tidak pernah melarang anaknya selama tidak bertentangan dengan aturan.

Ma'ruf juga menuturkan, tak pernah mendikte anaknya untuk menjadi apa yang ia inginkan.

"Tidak saya tidak pernah melanggar, selama tidak pernah melakukan sesuatu yang melanggar aturan agama maupun negara."

"Apapun saya tidak pernah melarang anak saya, maka anak saya terbuka, bebas, memilih profesinya jadi dan saya juga tidak menyuruh kamu harus jadi ini," lanjutnya.

Baca juga: Demo 1 Tahun Jokowi-Maruf Amin, Ini Isi Orasi BEM SI, Turut Sindir UU Cipta Kerja: Negeri Dongeng

Bahkan, secara terang-terangan dirinya selama ini tak pernah memaksakan dirinya menjadi sesuatu. termasuk menjadi Wakil Presiden.

Ma'ruf mengungkapkan, sebenarnya dia tidak ingin menjadi orang nomor dua di Indonesia.

Hanya saja banyak pihak memintanya hingga akhirnya ia mau menjadi Wakil dari Jokowi.

"Wong saya sendiri juga tidak, saya harus jadi ini, jadi ini, tidak, saya jadi wakil presiden juga bukan karena saya ingin jadi wakil presiden."

"Kan memang diminta untuk itu dari banyak pihak bahwa saya harus jadi itu (wakil presiden)," tuturnya.

Lihat menit 12.30:

Tanggapan soal Jokowi Sering Lupa Sapa Namanya

Dalam kesempatan yang sama, saat ditanya soal Jokowi beberapa kali lupa sapa namanya, Ma'ruf merasa hal itu biasa saja.

Lupanya presiden menyebut namanya sebagai suatu kewajaran.

"Lupa itu manusiawi, orang kalau lagi tegang menghadapi situasi kan boleh lupa."

"Sama istri saja saya suka lupa kalau lagi situasi tegang,' kata Ma'ruf disambut tawa Presenter, Najwa Shihab.

Lalu, Ma'ruf menceritakan bagaimana Jokowi justru sering mendahulukan dirinya, misalnya saat berjalan beriringan.

Tak jarang, momen itu membuatnya kikuk.

"Jadi soal lupa tidak berarti dan beliau sangat menghormati saya maka terkadang kalau jalan, beliau mendahulukan saya dulu."

"Waktu seperti di DPR waktu Agustus, kikuk beliau mempersilahkan saya lebih dulu," ceritanya.

Menurut Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini, momen Jokowi lupa menyapa namanya sengaja dimanfaatkan oleh sejumlah pihak.

Pihak-pihak itu sengaja agar terjadi kesalahpahaman di masyarakat.

"Bisa dilihat di foto maka saya ada di depan, oleh karena itu balik lagi persepsi publik yang kemudian bisa saja diolah, digoyang, dimiss-persepsikan."

"Kalau saya punya istilah ada yang disalahpahami dan ada yang disalahpahamkan."

"Disalahpahamkan adalah sesuatu yang tidak tapi dibuat salah paham," jelasnya.

Ia menegaskan banyak persepsi berkembang akibat Jokowi lupa menyapa dirinya.

"Jadi itu persepsi yang berkembang saja," lanjut Ma'ruf.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Presiden 77 tahun ini juga membantah dirinya irit bicara dan bekerja.

Ia menegaskan selama ini sebenarnya sering memimpin rapat-rapat dengan menteri.

"Ya saya kira tidak benar, karena saya selalu hadir di sidang-sidang kabinet, rapat terbatas maupun paripurna."

"Saya juga memimpin rapat-rapat koordinasi dengan menteri atau pun Menko," ujarnya.

Berbagai hal dilakukan sesuai tugas yang diberikan oleh Presiden Jokowi.

"Baik itu menindaklanjuti arahan presiden maupun mengevaluasi ya kinerja para menteri, apalagi di koordinasi yang saya ditugasi," kata dia. (TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
Maruf AminWakil Presiden RIJokowiNajwa ShihabYouTube
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved