Terkini Daerah
4 Orang Tewas dalam Kecelakaan di Tol Kayuagung, Sesepuh Desa: Korban Tak Sadar Ada Mobil di Depan
Pihak sesepuh desa berpesan ke pengelola tol seusai terjadi kecelakaan maut di Tol Kayuagung yang menewaskan empat orang.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Empat orang tewas dalam kecelakaan maut antara sebuah mobil Honda Jazz vs Truk Fuso Hino.
Kecelakaan itu diketahui terjadi di ruas jalan tol Kayuagung - Palembang yang masuk wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Rabu (21/10/2020) dini hari sekira pukul 04.30 WIB.
Menanggapi kecelakaan tragis tersebut, Sang Dewi Rusmin Nuryadin, selaku Sesepuh Desa, berpesan kepada pengelola tol soal beberapa hal.

Baca juga: Kronologi Pemuda Tewas Kecelakaan setelah Rem Mendadak, Kaget Lihat Pohon Tumbang di Jalan
Dikutip dari TribunSumsel.com, Kamis (22/10/2020), Dewi menuturkan, kecelakaan mungkin disebabkan karena minimnya penerangan di jalan.
"Mungkin karena kondisi jalan gelap dan mobil truk yang ditabrak tidak memiliki lampu di belakangnya," kata Dewi.
"Jadi korban ini tidak sadar jika ada mobil di depannya, apalagi kejadian kan jam 04.30 dini hari."
Dewi meminta pihak pengelola tol agar lebih memerhatikan kondisi jalan Tol Kayuagung.
"Seharusnya pihak pengelola tol agar lebih memperhatikan kondisi jalan yang bergelombang, terutama lampu penerangan jalan harus ditambah agar tidak terjadi lagi kejadian serupa," ujarnya.
Di sisi lain, terkait penerangan jalan tol yang minim, pihak manajemen menjelaskan telah terpasang marka di sepanjang jalan tol tersebut.
"Di jalan tol manapun kalau jalur luar kota itu belum ada lampu yang seperti di jalur perkotaan, itu memang sudah ketentuan. Kondisi jalan lurus tersebut juga mulus," kata Pengelola Deputi Operasional Jalan PT Waskita Sriwijaya Tol (WST), Yussuf Arrosadi.
"Di jalan tol itu kalau jalan malam walaupun tidak ada lampu, tetapi marka, petunjuk arah masih terlihat jelas dan reflektor di barier (pembatas jalan) memantul kelihatan nyala," tambahnya.
Yussuf lalu menyoroti kondisi mobil korban yang ringsek parah.
Menurutnya pengendara Honda Jazz memacu mobil melebihi batas kecepatan normal.
"Kalau truk dalam kondisi jalan, terus mobil jaz nabrak dari belakang dengan kecepatan dibawah 100km/jam tidak mungkin mobil sampai kondisi separah itu. Yang pasti laju kecepatan melebihi batas yang diperbolehkan di jalan tol," ungkapnya.
Yussuf lalu mengingatkan agar para pengemudi mematuhi batas kecepatan di jalan tol, sesuai dengan rambu.
"Rinciannya paling rendah 60 kilometer per jam dan paling tinggi 100 kilometer per jam untuk jalan bebas hambatan, paling tinggi 80 kilometer per jam untuk jalan antar kota, dan paling tinggi 50 kilometer per jam untuk kawasan perkotaan," pungkasnya.
Baca juga: 6 Fakta soal Bocah Diperkosa Tetangga: Tersangka Juga Cabuli Anak Kandung dan Ada Luka di Kemaluan
Korban Tak Waspada
Hampir seluruh bagian mobil Honda Jazz ringsek, menyisakan bagian belakang mobil yang tersisa sedikit.
Identitas korban yang tewas dalam kecelakaan maut itu di antaranya adalah, Adi Saputra (28), Riko Tampati (19), Siswanto, dan Radiko.
Sedangkan korban yang selamat bernama Ferdian (17).
Kelima penumpang mobil Honda Jazz itu diketahui masih berasal dari satu keluarga.
Baca juga: Tersangka Pemerkosa Bocah Juga Diduga Cabuli Anak Kandung, Nenek Korban Minta Jangan Dilaporkan
Diketahui, awalnya mobil dikendarai oleh Riko Tampati.
Mobil korban berjalan dari arah Palembang menuju kota Kayuagung.
Diduga Riko menabrak truk Fuso tersebut karena kurang waspada.
"Dia tidak memperhatikan kendaraan yang ada di depannya, sehingga menabrak bagian belakang mobil fuso yang dikendarai oleh Riski Hermansyah (40) warga komplek GPA Sukajadi km 14, Kota Palembang," ungkap Kasat Lantas Polres OKI, AKP Amalia Kartika.
"Kala itu korban selamat dibawa kerumah sakit Hermina Jakabaring dan 4 korban meninggal dunia di bawake RSUD Kayuagung," terangnya.
Berdasarkan keterangan dari AKP Amalia, Ferdian masih sadar ketika empat keluarganya tewas akibat kecelakaan maut itu.
"Sedangkan korban selamat Ferdian (17) mengalami memar dibagian leher belakang bawah telinga sebelah kiri korban dalam keadaan sadar," ujar AKP Amalia.
Paman Riko, Amirsyah mengatakan, para korban biasa berpergian bersama-sama, dan masih memiliki hubungan keluarga.
"Mereka semua tinggal berdekatan dan sering bepergian bareng. Kala itu mobil pribadi itu berangkat dari Palembang hendak menuju ke Kayuagung tepatnya mau ke perumahan cetak milik Riko," ucapnya, Rabu (21/10/2020) siang.
Amirsyah menuturkan, dua korban yang meninggal diketahui telah berkeluarga dan memiliki anak.
"Kalau Siswanto memiliki 2 orang anak, dan salah satunya sudah meninggal sekitar 10 hari yang lalu. Sedangkan Adi juga sudah memiliki 2 anak yang masih kecil," ucapnya. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari Tribunsumsel.com dengan judul Kecelakaan 4 Tewas di Jalan Tol Kayuagung, Ini Penjelasan Pengelola Tol Tentang Kecepatan Diizinkan dan 10 Hari Lalu Anaknya Meninggal, Hari Ini Siswanto Meninggal Kecelakaan di Tol Palembang-Kayuagung