UU Cipta Kerja
Provokator Anak STM di Demo UU Cipta Kerja Ditangkap, Terbukti Posting FB: Minta Bawa Sajam dan Gir
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono merilis sejumlah nama provokator pada demo tolak omnibus law Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Ia menjelaskan tujuan membawa raket adalah untuk melempar balik gas air mata kepada polisi.
Selanjutnya peserta demo juga diminta membawa kantong karet, air mineral, dan sarung tangan.
Argo menyebutkan jumlah pengikut laman Facebook itu mencapai 21,2 ribu.
Tidak hanya itu, tersangka juga mengajak para pengikutnya membawa senjata tajam (sajam).
"Juga ada Bawa barang sajam," ungkap Argo sambil menunjukkan unggahan yang lain.
"Yang di Facebook ajakannya, Dia aparat keamanan negara malah pakai senjata buat ngelukain kita. Besok tanggal 20 jangan diam saja, bawa batu yang tajam," paparnya.
"Kalau bawa sajam takut keciduk, kita bawa batu yang tajam aja. Kaca kek, botol kek, kalau enggak gir motor, lempar biar barbar," tambah Argo.
Lihat videonya mulai dari awal:
Demo Diduga Terorganisir
Mantan Kepala BAIS TNI, Soleman Ponto memberikan pandangannya terkait kerusuhan dalam aksi unjuk rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Dilansir TribunWow.com, Soleman Ponto merasa percaya dan yakin bahwa aksi demo tersebut terorganisir dengan baik, termasuk sudah direncanakan untuk membuat kekacauan.
Hal itu diungkapkannya dalam acara Sapa Indonesia Malam 'KompasTV', Kamis (15/10/2020).
Baca juga: Sebut Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja Ada Permainan Politik, Ade Armando: Bukan Murni Dilakukan Buruh
Soleman Ponto lantas mengungkapkan beberapa bukti yang membuatnya merasa yakin bahwa aksi demo tersebut dilakukan secara terorganisir.
Dirinya menyinggung soal adanya ambulans yang berisikan batu.
Menurutnya hal itu jelas menjadi janggal karena diduga digunakan untuk memberikan suplai kepada para pendemo untuk membuat anarkis atau kerusuhan.
"Saya sependapat dengan Pak Mahfud bahwa ini sudah terorganisir dengan baik," ujar Soleman Ponto.
