Breaking News:

Terkini Daerah

Nasib Terkini Ibu Muda yang Diperkosa dan Anaknya Rg Dibacok, Tak Mau Lagi Tinggal di Gubuk

Ibu muda yang menjadi korban pemerkosaan oleh Samsul Bahri, yakni DN (28) akan keluar dari RSCM Langsa

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
Kiriman Warga via Serambinews.com
Polisi melakukan olah TKP di rumah ibu muda berinisial Dn, ia mengaku diperkosa di rumahnya di salah satu gampong dalam Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Sabtu (10/10/2020) jelang Subuh. 

TRIBUNWOW.COM - Ibu muda yang menjadi korban pemerkosaan oleh Samsul Bahri, yakni DN (28) akan keluar dari RSCM Langsa setelah menjalani perawatan sejak Jumat (16/10/2020).

DN dan suaminya, AY (25) tidak akan kembali tinggal di rumah gubuk mereka saat keluar dari rumah sakit pada Selasa (20/10/2020).

Sebagaimana diketahui rumah itu merupakan Tempat Kejadian Perkara (TKP) dirinya diperkosa dan sang anak, Rg dibunuh oleh Samsul Bahri di suatu desa di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Sabtu (10/10/2020) dini hari lalu.

Di rumahnya sendiri, ibu muda berinisial Dn mengaku diperkosa oleh seorang pria (kanan) yang juga membunuh anaknya karena melakukan perlawanan, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Sabtu (10/10/2020) jelang Subuh.
Di rumahnya sendiri, ibu muda berinisial Dn mengaku diperkosa oleh seorang pria (kanan) yang juga membunuh anaknya karena melakukan perlawanan, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Sabtu (10/10/2020) jelang Subuh. (Istimewa via Serambinews.com)

Baca juga: Tak Bisa Lupakan Anaknya, Ayah dari Rg yang Tewas Bela Ibunya saat Diperkosa Ungkap Firasat

Dilansir TribunWow.com dari Serambinews pada Selasa, DN dan AY berencana akan tinggal di rumah singgah sementara yang ditawarkan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3A dan KB) Pemkab Aceh Timur.

Sementara itu, luka bekas bacokan parang pelaku di tangan kanan DN hingga kini belum sembuh total.

Sebelumnya, DN sempat dirawat beberapa hari di RSUD Langsa.

Suami DN, AY mengatakan bahwa setelah keluar dari rumah sakit ia memilih untuk pulang ke rumah kakaknya terlebih dahulu di Kecamatan Birem Bayeun.

Terkait tawaran untuk tinggal di rumah singgah sementara oleh pihak DP3A dan KB Aceh Timur, ia mengaku akan mempertimbangkannya.

Ia memilih untuk menuruti keputusan sang istri.

"Rumah singgah yang ditawarkan oleh DP3A dan KB Aceh Timur, apakah istri saya mau atau tidak, saya serahkan keputusannya sama dia, saya ikuti kemauan dia saja (korban)," lanjutnya.

Baca juga: Sebut Bocah yang Bela Ibu dari Pemerkosa Mati Syahid, Ustaz Abdul Somad: Bebas Azab Kubur dan Hisab

Pengakuan Ayah Kandung Rg

Secara sadis, Samsul Bahri (41) menghabisi nyawa RG (9), sekaligus memerkosa ibu korban DN (28).

Kasus tersebut terjadi di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, pada sabtu (10/10/2020) lalu.

Fadli Fajar ayah kandung korban yang juga mantan suami DN bercerita tentang momen-momen terakhir sebelum akhirnya RG pergi untuk selamanya.

Kasat Reskrim Polres Langsa, Iptu Arief S Sukmo, didampingi Kapolsek Birem Bayeun, Iptu Eko Hadianto, Kanit Kanit Tipikor, Ipda Narsyah Agustian SH, dan lainnya menghadirkan tersangka Samsul Bahri, saat menggelar konfrensi pers di halaman Mapolres Langsa.
Kasat Reskrim Polres Langsa, Iptu Arief S Sukmo, didampingi Kapolsek Birem Bayeun, Iptu Eko Hadianto, Kanit Kanit Tipikor, Ipda Narsyah Agustian SH, dan lainnya menghadirkan tersangka Samsul Bahri, saat menggelar konfrensi pers di halaman Mapolres Langsa. (Istimewa via Serambinews.com)

Baca juga: Kondisi Jasad Bocah 9 Tahun yang Dibunuh saat Menolong Ibunya dari Pemerkosaan, Polisi: Memilukan

Dikutip dari Serambinews.com, Rabu (14/10/2020), sebelum pindah ke Birem Bayeun, RG lebih dulu tinggal bersama Fajar di Medan, Sumatera Utara.

Sebelum dibunuh oleh tersangka, RG baru dua minggu tinggal di bersama ibunya di Aceh Timur.

Fajar mengaku saat itu sebenarnya ia tak ingin melepas RG untuk pindah bersama DN ke Aceh Timur.

“Tapi karena almarhum terus merengek dan bersikeras ikut. Akhirnya saya mengizinkannya,” imbuhnya.

Kesedihan mendalam masih nampak jelas di wajah Fajar setelah kehilangan anaknya yang masih duduk di kelas 2 sekolah dasar (SD).

"Saya hampir tak percaya mendengar kabar RG meninggal. Dia meninggal terkena sabetan parang pelaku karena berusaha membantu ibunya di rumah itu," ujar Fajar.

Fajar kemudian mengenang kata-kata terakhir yang sempat keluar dari mulut RG sebelum akhirnya tewas karena bacokan parang Samsul.

"Saya dapat kabar bahwa sebelum meningal, anak saya sempat disuruh lari sama ibunya," kata Fajar.

"Tapi dia tidak mau lari, dia lawan pelaku."

"Setelah terkena parang, ia sempat berucap sakit. Lalu ia langsung terdiam, mungkin saat itu anak saya ini sakratul maut," paparnya.

Fajar bercerita, anaknya itu merupakan anak yang cerdas lantaran selalu menempati ranking 1 dan 2 saat bersekolah, bahkan sudah bisa membaca Alquran.

"Almarhum memang beda dengan anak seusianya. Ia anak cerdas, periang, keras berpendirian, dan selalu mendapat rangking di kelas. Bahkan sekarang Ia sudah mampu membaca Alquran," kenang ayahnya menangis sedih.

Fajar kini telah mengikhlaskan kepergian putranya itu.

Ia berharap agar tersangka bisa diberikan hukuman seberat-beratnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty/Anung Malik)

Artikel ini diolah dari serambinews.com dengan judul Selamat Jalan Nak, Kami Akan Selalu Merindukanmu’  dan Mengharukan, Ibu Muda Korban Rudapaksa di Birem Bayeun Aceh Timur Itu Ternyata Sedang Hamil 4 Bulan

Tags:
Kasus PemerkosaanKasus PembunuhanAceh Timur
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved