Breaking News:

Penanganan Covid

Minta Masyarakat Tak Beri Stigma Negatif pada Pasien, Satgas Covid-19: Ada saja Satu Dua Kalimat

Satgas Covid-19 meminta masyarakat agar tak memberikan stigma negatif pada seseorang yang terpapar Covid-19.

Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ILUSTRASI - Petugas medis bersiap mengambil sample darah pengemudi angkutan umum saat Rapid Test COVID-19 secara Drive-Thru di Halaman Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (20/4/2020). Direktorat Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mengadakan Rapid Test bagi pengemudi angkutan umum untuk mencegah penyebaran Virus Corona atau Covid-19. 

TRIBUNWOW.COM - Satgas Covid-19 meminta masyarakat agar tak memberikan stigma negatif pada seseorang yang terpapar Covid-19.

Dikhawatirkan penolakan oleh lingkungan itu akan menghambatkan proses 3 T (Test, Trace, dan Treat) yang gencar dilakukan pemerintah.

Seperti yang diungkap, Tim Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Urip Purwono, M.Sc, M.S., Ph.D, dalam talkshow "Penguatan Sistem Sosial Penanganan Penyintas Covid-19", yang disiarkan langsung BNPB, Selasa (20/10/2020).

Baca juga: Jumlah Infeksi Covid-19 India Terus Naik, Ada Kekhawatiran Melonjak saat Musim Festival November

Psikolog ini mengatakan, jika seorang yang positif Covid-19 lalu lalu di jauhi sekitarnya, maka berdampak pada keengganan masyarakat umum untuk membuka diri jika ia memiliki gejala terinfeksi covid-19, dan justru membahayakan banyak pihak.

"Sangat berbahaya kalau dari masyarakat umum ada kecenderungan bahwa menyembunyikan diri misalnya, karena ada tanda-tanda dia sendiri juga tidak tahu atau disembunyikan sehingga yang bersangkutan tidak mencoba untuk mendapatkan bantuan atau pengobatan atau hal-hal yang sebetulnya dibutuhkan dan mengasingkan diri ke semuanya ini justru menambah risiko mereka yang terkena Covid-19," jelasnya.

Ia menerangkan, pemberian stigma negatif pada orang terpapar Covid-19 juga dipengaruhi banyaknya informasi di tengah-tengah masyarakat terkait Covid-19

Untuk itu, Urip meminta masyarakat untuk memilih dan memilah informasi yang baik dan benar, serta tak mudah percaya dengan informasi belum diketahui sumber resminya.

"Mutlak kita memberi informasi yang benar yang akurat. Ada saja satu dua kalimat yang negatif dan segera menyebar ya tapi media-media resmi ini harus terus-menerus yang mungkin menjadi pusat untuk memberikan informasi yang benar," jelas Urip.

Baca juga: Ketersediaan Vaksin Covid-19 Lebih Sedikit dari Jumlah Target, Ini Kelompok yang Lebih Dulu Diberi

Ketua Jaringan Rehabilitasi Psikososial Indonesia (JRPI), Dr. dr Irmansyah, SpKJ (K) menambahkan, saat lingkungan menjauhi orang pernah terpapar Covid-19, justru akan menambah berat kondisi pasien, terlebih mental.

Baca juga: Kembangkan Vaksin Covid-19, Pemerintah Indonesia juga Kerjasama dengan Turki dan Korea Selatan

Padahal dalam kondisi seperti ini, setiap orang yang sakit membutuhkam perhatian dari orang sekitar dan juga lingkungan.

Jika tidak, kondisi fisik yang sudah lemah ditambah kecemasan akibat penolakan tentu memburuk kondisi seseorang.

"Bukan hanya demam, bukan hanya batuk, sesak tapi juga kondisi mentalnya terganggu itu pasti apalagi kekhawatiran akan akibat fatal. Tambah berat status kondisi mentalnya," terang Irmansyah.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Satgas Minta Masyarakat Tak Beri Stigma Negatif pada Orang yang Terpapar Covid-19

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Covid-19Virus CoronaSatgas Covid19Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved