Virus Corona
Status Kehalalan Vaksin Covid-19 Dipertanyakan, Wapres Maruf Amien Berikan Jawaban
Status kehalalan vaksin Covid-19 masih dipertanyakan, khususnya untuk calon pemakai yang dari umat muslim.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Status kehalalan vaksin Covid-19 masih dipertanyakan, khususnya untuk calon pemakai yang dari umat muslim.
Pertanyaan tersebut muncul menyusul vaksin yang sedang diuji klinik tahap ketiga oleh Bio Farma itu merupakan pengembangan dari vaksin Sinovac yang diketahui berasal dari China.
Oleh karenanya, harus ada kepastian dan jaminan bahwa vaksin Covid-19 tersebut memang layak untuk dikonsumsi dan tidak mengandung bahan-bahan yang haram.

Baca juga: Alasan Vaksin Covid-19 dari China Tak Bisa Langsung Digunakan di Indonesia, Harus Lewati Tahapan Ini
Baca juga: Perkembangan Terkini Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac di Indonesia, Ditargetkan Ada 1.620 Relawan
Dilansir TribunWow.com dalam tayangan Youtube Metrotvnews, Minggu (18/10/2020), Wakil Presiden Maruf Amin buka suara terkait polemik halal atau tidaknya vaksin Covid-19 dari China tersebut.
Menurutnya, memang diharuskan bagi setiap umat muslim untuk mengonsumsi atau memakai sesuatu yang halal, termasuk obat atau vaksin.
Status kehalalan untuk makanan dan obat yang beredar di Indonesia harus sudah diakui dan mendapatkan sertifikat dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Namun Maruf Amin menegaskan bahwa ada kondisi darurat yang membuat adanya pengecualian, seperti misalnya dalam kondisi pandemi Covid-19.
Karena saat ini hanya vaksin tersebutlah yang bisa membantu masyarakat untuk terhindar dari bahaya Covid-19.
"Apabila itu halal itu kan memang tidak menjadi masalah tetapi harus ada sertifikatnya oleh lembaga yang miliki otoritas dalam hal ini majelis ulama," ujar Maruf Amin.
"Tetapi andai kata di dalam suatu ketika seperti waktu miningitis itu ternyata belum ada yang halal," ungkapnya.
"Tetapi kalau tidak ada tidak digunakan vaksin itu akan menimbulkan kebahayaan akan menimbulkan penyakit atau juga penyakit yang berkepanjangan maka bisa digunakan walaupun tidak halal secara darurat," jelasnya.
Baca juga: Pemerintah Diminta Memberikan Edukasi pada Masyarakat yang Menolak Vaksin Covid-19
Meski begitu, mantan Ketua MUI itu menegaskan tetap tidak bisa asal-asalan dalam mengonsumsi sesuatu hal yang tidak halal.
Menurutnya, harus tetap melalui penetepan oleh MUI dengan alasan karena keadaan darurat dan hanya itu satu-satunya jalan.
"Tapi dengan penetapan oleh lembaga bahwa ia ini boleh menggunakan karena keadaannya darurat," kata Maruf Amin.
"Tetapi harus ada ketetapan yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit awal:
Bio Farma Ungkap Kisaran Harga Vaksin Covid-19 per Dosisnya
Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir memastikan harga vaksin Covid-19 dari Sinovac di Indonesia tidak akan memberatkan pemerintah.
Dia memperkirakan harga vaksin berada dikisaran Rp 200.000 per dosisnya.
"Kisaran harganya Rp 200 ribu," ujar Honesti dalam rilis yang diterima TribunWow.com, Selasa (13/10/2020).
Hal tersebut diungkapkan Honesti untuk menanggapi pemberitaan yang menyatakan bahwa Sinovac sudah menandatangani kontrak pengadaan vaksin dengan Brazil yang akan menjualnya dengan harga 1,96 dollar AS per dosis.
“Informasi harga vaksin Covid-19 di Brazil, telah kami klarifikasi ke pihak Sinovac. Mereka sudah mengirimkan surat elektronik resmi ke Bio Farma yang memastikan bahwa informasi dalam pemberitaan tentang kontrak pembelian 46 juta dosis dengan nilai kontrak 90 juta dollar AS dengan pemerintah Brazil tidak tepat, dan mengenai harga 1,96 dollar AS per dosis pun tidak tepat,” beber Honesti.
Baca juga: Airlangga Hartarto Ungkap Prioritas Penerima Vaksin Covid-19, Paramedis hingga TNI/Polri
Menurut Honesti, Sinovac saat ini tengah menelusuri atas informasi tersebut.
Pihaknya sendiri saat ini berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah menghadirkan vaksin Covid-19 dengan harga yang terjangkau untuk memberi perlindungan bagi penduduk Indonesia.
"Sebab biaya pengiriman tiap dosisnya pun sekitar 2 dollar AS. Atas berita ini, Sinovac tengah menelusuri asal informasinya. Intinya, Bio Farma berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah menghadirkan vaksin Covid-19 dengan harga yang terjangkau untuk memberi perlindungan bagi penduduk Indonesia," ujar Honesti.
Honesti melanjutkan, dalam surat resmi yang disampaikan oleh Sinovac, menyampaikan bahwa dalam penentuan harga vaksin Covid-19, ada beberapa faktor yang menentukan harga vaksin.
“Salah satu faktornya adalah tergantung pada investasi pada studi klinis fase tiga, terutama dalam uji efikasi dalam skala besar. Demikian juga dengan penentuan harga di Indonesia, mengikuti prinsip–prinsip tadi. Dengan kata lain, skema pemberian harga vaksin Covid-19 ini, tidak dapat disamakan,” kata dia.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Bakal Segera Tersedia di Indonesia, Ini Siapa-siapa Saja yang akan Dapat Gratis
Untuk menjaga dan menjamin kualitas vaksin Covid-19 mulai dari bahan baku dan lainnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan terbang ke China guna melakukan visit audit proses pengembangan dan produksi vaksin corona di fasilitas Sinovac di Beijing, China.
Termasuk juga LP POM MUI untuk melaksanakan audit halal.
BPOM juga akan memastikan fasilitas dan proses produksi vaksin Covid-19 di Bio Farma memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)/Good Manufacturing Practice (GMP).
Baca juga: Kabar Baik, Vaksin Covid-19 Bakal Tersedia di Indonesia pada November 2020, Ini Rinciannya
Saat ini, uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 masih berjalan di minggu kedua Oktober 2020 ini.
Data terakhir menunjukan sampai dengan tanggal 9 Oktober 2020, 843 relawan yang sudah mendapat penyuntikan kedua, dan 449 relawan dalam tahap pengambilan darah pasca penyuntikan kedua/masuk periode monitoring.
Hingga saat ini Uji Klinis tahap 3 berjalan lancar dan belum ada dilaporkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat pemberian suntikan calon vaksin Covid-19.
Catatan Redaksi:
Bersama-kita lawan Virus Corona. TribunWow.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak). (*) (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)