Terkini Daerah
Gelagat Aneh Pria di Deliserdang seusai Perkosa dan Bunuh Keponakan, Teriak 'Aku Habis Bunuh Orang'
Seorang residivis di Deliserdang terancam menjalani hukuman seumur hidup seusai memerkosa dan membunuh keponakannya sendiri.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Tega memerkosa dan membunuh keponakannya sendiri, S (40) ternyata merupakan seorang residivis kasus pencurian dan penganiayaan.
MJ (15) ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di rumahnya, di Deliserdang, Sumatera Utara, Kamis (15/10/2020).
Mengaku di bawah pengaruh sabu saat beraksi, tersangka sempat berteriak-teriak mengaku melakukan pembunuhan ketika diamankan oleh petugas.

Baca juga: Sebelum Diperkosa dan Dibunuh Pamannya, Siswi SMK di Deliserdang Sempat Asyik Bermain TikTok
Dikutip dari Kompas.com, Jumat (16/10/2020), tersangka berhasil diamankan 17 jam setelah jasad MJ ditemukan.
Tersangka diamankan di sebuah rumah kosong.
Dalam konferensi pers di Mapolrestabes Medan, Jumat (16/10/2020) sore, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko mengatakan, tersangka sempat menjadi target bulan-bulanan massa.
Pemukulan dilakukan karena massa geram terhadap aksi tersangka.
Emosi massa tambah meluap-luap setelah tersangka justru berteriak mengaku telah melakukan pembunuhan.
"Dia bilang 'aku habis bunuh orang' akhirnya dihajar masyarakat. S ini, residivis kasus pencurian kendaaraan bermotor dan penganiayaan," ujar Riko.
Selain S, dua tersangka lain yakni MH dan SH turut diamankan karena berperan menjual hasil curian S.
Tersangka S kini dijerat dengan pasal 339 subsidair 338 subsidair 365 KUHPidana.
"Ancaman hukumannya, maksimal seumur hidup atau penjara selama-lamanya 20 tahun," ungkap Riko.
Ketika dihadirkan dalam konferensi pers, nampak wajah riko penuh luka lebam, dan diperban di bagian kaki.
S mengaku nekat melakukan aksinya lantaran terlilit utang dan tengah berada di bawah pengaruh obat-obatan terlarang.
Baca juga: Sosok Paman Pemerkosa dan Pembunuh Keponakan, Pernah Dipenjara hingga Ngaku Dipengaruhi Narkoba
Momen Terakhir Korban
Dikenal oleh teman-temannya sebagai sosok periang, sebelum tewas, MJ sempat bermain dengan seorang temannya.
Dikutip dari Tribun-Medan.com, Jumat (16/10/2020), LS (14) mengaku sempat bermain bersama korban di hari MJ diperkosa dan tewas dibunuh.
Ia mengatakan, dirinya bermain bersama korban dari pagi hingga sore.
Mereka berdua bersama-sama belajar secara online untuk mempersiapkan diri menghadapi tes yang akan datang.
"Kami dari pagi sampai jam setengah 4 sore sama-sama. Ya, belajar daring ngerjain tugas karena mau mid semester," ungkap LS di rumah duka, Jumat (16/10/2020).
LS bercerita, dirinya bahkan sempat bermain TikTok bersama MJ seusai belajar.
"Terus selesai itu sempat main TikTok," kata LS.
LS tak merasakan ada yang aneh pada diri MJ.
Ia juga mengaku tak memiliki firasat apapun pada hari tewasnya MJ.
Justru saat bermain berdua, mereka asyik tertawa lepas.
"Saya merasa enggak ada masalah, di situ kami masih ketawa-ketawa bareng. Dia juga bilang enggak ada masalah kok dibilangnya," jelas LS.
Di mata LS, korban merupakan anak yang baik dan periang.
Namun LS mengakui bahwa ia memang merasa kasihan terhadap MJ yang sudah tak memiliki ayah.
"Kami berdua saja di situ, karena ibunya juga pergi kerja, karena ayahnya juga sudah meninggal, kasihan enggak ada kawannya," jelas LS.
Atas kejadian itu, LS berharap agar tersangka pembunuh MJ bisa diberi hukuman seberat-beratnya.
"Enggak nyangka aja bakal begini, kami terkejut saat tahu tadi pagi kabar ini padahal kami baru jumpa," kata LS.
Hanya Perkosa Sekali
Dikutip dari Tribun-Medan.com, Jumat (16/10/2020), tersangka mengaku saat melakukan aksinya ia berada di bawah pengaruh narkoba jenis sabu.
Mengaku terpengaruh obat-obatan terlarang tersebut, dirinya menjadi tega memerkosa dan membunuh keponakannya yang masih di bawah umur itu.
"Iya lagi pengaruh sabu narkoba," cetus tersangka.
S mengatakan, saat diperkosa, korban sempat berteriak-teriak.
"Sekali saja pak (perkosa), jadi dia teriak-teriak ngambil uang mamaknya. Jadi saya bekap pakai bantal," tuturnya, Jumat (16/10/2020) di Mapolsek Sunggal.
Baca juga: Demi Rp900 Ribu, Pria di Deliserdang Begal Payudara dan Jambret Mahasiswi, sampai Seret ke Jalan
Kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko, mengatakan jasad MJ pertama kali ditemukan oleh ibu korban.
Saat pulang ke rumah, ibu korban mendapati rumahnya dalam kondisi terkunci dan lampu mati.
Akhirnya ibu korban meminta tolong saudaranya untuk mendobrak paksa supaya bisa masuk.
Ketika masuk, ia mendapati anaknya telah tewas dalam kondisi mengenaskan.
"Ketika masuk, didapati putrinya, korban (15) sudah tergeletak di kasur dengan kondisi tangan terikat di belakang dan celana terbuka yang dipasang terbalik dan celana dalam korban berlumur darah," ungkap Kombes Riko.
S diketahui bertindak sendiri saat melakukan pencurian dan pemerkosaan.
Namun ia dibantu dua orang pria lain untuk menjual hasil curiannya.
"Kemudian ibu korban melihat barang-barang milik korban sudah tidak ada, seperti laptop dan dan empat unit HP raib," ucap Kombes Riko.
S kemudian berhasil ditangkap sekira 17 jam setelah jasad MJ ditemukan.
Kombes Riko mengatakan, pelaku juga mengaku tengah terlilit utang.
Sebelum kasus pembunuhan terjadi, tersangka sempat mendatangi ibu korban untuk meminta uang.
Tersangka berstatus sebagai adik dari ibu korban. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Gelap Mata Terlilit Utang, Paman Perkosa dan Bunuh Keponakan, Gasak 4 HP dan 1 Laptop" dan tribun-medan.com dengan judul PENGAKUAN Supriyono Tega Perkosa dan Bunuh Keponakan Usia 15 Tahun, Pakai Bantal dan Pengaruh Sabu , 17 Jam Usai Perkosa dan Bunuh Keponakan yang Masih 15 Tahun, Pelaku Akhirnya Ditangkap Polisi, dan Sebelum Tewas Dibunuh Paman, Siswi SMK MJ Sempat Main Tiktok dan Belajar Daring Bersama Temannya