UU Cipta Kerja
Mahfud MD Diminta Bersihkan Nama SBY atas Tuduhan Dalang Kerusuhan: Kalau Ada Saya Selesaikan
SBY dituding sebagai dalang di balik kerusuhan demontrasi menolak UU Cipta Kerja. Bagaimana komentar Mahfud MD?
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Nama Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ramai diperbincangkan di media sosial terkait polemik Undang-Undang Cipta Kerja.
Hal itu lantaran SBY dituding sebagai dalang di balik kerusuhan demontrasi menolak UU Cipta Kerja.
Akibatnya, SBY sempat membuat video klarifikasi dan meminta pemerintah menjelaskan apa yang terjadi.

Baca juga: Diledek Mahfud MD soal Wawancara Kursi Kosong, Najwa Shihab Kembali Titip Salam untuk Terawan
SBY tidak menerima dirinya disebut-sebut sebagai dalang kerusuhan demonstrasi di berbagai daerah tersebut.
Di acara Mata Najwa pada Rabu (15/10/2020), Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD mengatakan dirinya juga sempat dihubungi politisi Demokrat Andi Arief.
Andi Arief memintanya agar pemerintah mengklarifikasi bahwa SBY tidak terlibat dalam masalah kerusuhan UU Cipta Kerja.
"Iya betul Mas Andi Arief adik saya itu di Jogja, junior saya, minta klarifikasi katanya Pak Luhut, Pak BIN, Pak Airlangga, Pak Mahfud bahwa SBY menunggangi dan membiayai itu."
"Kalau tidak, tidak akan pernah ada kestabilitasan politik," cerita Mahfud.
Menjawab permintaan Andi Arief tersebut, Mahfud justru merasa bingung.
Pasalnya, pemerintah juga tak pernah menuduh SBY sebagai dalang kerusuhan.
Sehingga, apa yang perlu diklarifikasi terkait nama SBY.
Meski demikian, jika ada orang yang membuat hoaks bahwa SBY dalang kerusuhan, ia meminta agar segera melaporkannya.
"Saya katakan apa yang harus diklarifikasi Kita kan enggak pernah bilang SBY, kapan dan di mana? Mana tunjukkan?"
"Kalau ada saya selesaikan siapa dari pemerintah yang bilang begitu," katanya.
Baca juga: YLBHI Ungkap Kasus Pendemo Dianiaya Aparat, Mahfud MD Balas: Polisi yang Dilempar Batu Kan Banyak
Dengan tegas, mantan Menteri Pertahanan ini membantah pemerintah menuding SBY sebagai dalangnya.
"Saya tahu ada yang menuding itu, tapi kan itu di medsos, di Twitternya Tanjung itu ada, tapi bukan pemerintah, pemerintah belum pernah nyebut nama SBY," imbuhnya.
Misal suatu saat pelaku dalang kerusuhan adalah orang dekat SBY, Mahfud meminta jangan sampai orang serta merta menuduh Mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu.
Pasalnya, aktivis kerusuhan itu bisa saja tokoh yang dekat dengannya juga.
"Bahwa nanti mungkin mungkin ada orang dekat SBY jangan dibilang dibiayain SBY, karena dekat dengan saya itu juga bisa."
"Aktivis itu kan dekat sama siapa saja, kita enggak pernah nyebut SBY," ucap dia.
Lihat mulai menit ke-12.00:
Curhatan SBY Dituduh Jadi Dalang
Di sisi lain, sebelumnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara tentang demo tolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang berujung ricuh.
Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap melalui tayangan di kanal YouTube Susilo Bambang Yudhoyono, diunggah Senin (12/10/2020).
Diketahui sebelumnya demonstrasi besar-besaran terjadi di depan Istana Negara dan gedung DPR sejak Rabu (7/10/2020) lalu.
Demo penolakan tersebut diinisiasi aliansi mahasiswa, buruh, dan masyarakat sipil, tetapi kerusuhan yang terjadi disinyalir ditimbulkan oleh kelompok perusuh yang belum diketahui identitasnya.
Setelah itu beredar desas-desus Partai Demokrat dan Keluarga Cikeas (SBY) adalah penyandang dana untuk kelompok perusuh ini.
Saat ditanya tentang hal tersebut, SBY segera membantah.
"Enggak tahu saya. Barangkali nasib saya dibeginikan terus," ujar SBY, mengakui dirinya merasa menjadi kambing hitamm dalam peristiwa tersebut.
SBY mengaku ini bukan kali pertama diirnya mendapat tuduhan semacam itu.
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini mengaku saat itu ia mendapat fitnah yang sama persis, yakni menggerakkan massa untuk berdemo.
"Memang kalau saya ikuti, ya kembali seperti saya alami pada tahun 2015 dulu, saya dituduh dan difitnah menunggangi, menggerakkan, membiayai. Sama dengan sekarang, sebuah gerakan unjuk rasa besar," ungkapnya.
SBY menambahkan, ia memahami jika saat ini negara tengah mengalami pergolakan besar-besaran.
Baca juga: Prabowo Subianto Cerita Sempat Terjebak Massa Pendemo UU Cipta Kerja: Anak-anak Ada yang Hormat
Diketahui SBY menjabat sebagai presiden dalam dua periode pemerintahan.
"Saya ini orang tua. Pernah berjuang sebagai prajurit 30 tahun, pernah juga berada di pemerintahan 15 tahun, juga mengertilah, pemerintahan itu menghadapi banyak masalah," singgung purnawirawan TNI itu.
"Masalah itu harus dipecahkan. Saya dulu begitu, mengalami hal begitu," tambahnya.
Mantan Menko Polsoskam ini mengaku prihatin dengan banyaknya kabar bohong yang beredar akhir-akhir ini, terutama dalam hal UU Cipta Kerja.
"Jadi kalau tiba-tiba kemarin saya dituduh seperti itu, tidak baik. Tidak baik kalau negeri kita makin subur fitnah, hoaks, tuduhan-tuduhan tidak berdasar," ucap SBY.
"Andai kata saya ini punya kemampuan menggerakkan gerakan massa yang begitu luas di tanah air, andai kata saya punya uang dan tentu uangnya itu banyak, dengan menggerakkan aksi-aksi seperti itu, saya juga enggak punya niat."
"Tidak terpikir untuk melakukan sesuatu yang menurut saya tidak tepat saya lakukan," tambahnya.
Lihat videonya mulai dari awal:
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Brigitta Winasis)