Breaking News:

UU Cipta Kerja

Gatot Sebut Ada Pengalihan Isu soal Penangkapan Aktivis KAMI: Menyuarakan Kebenaran Itu Lebih Sulit

Presidium KAMI, Gatot Nurmantyo memberikan tanggapan terkait sikap dari pemerintah di tengah aksi massa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Capture YouTube Refly Harun
Presidium KAMI Gatot Nurmantyo menanggapi tuduhan mendalangi demo tolak UU Cipta Kerja, diunggah Kamis (15/10/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gatot Nurmantyo memberikan tanggapan terkait sikap dari pemerintah di tengah aksi massa menolak Omninus Law UU Cipta Kerja.

Dilansir TribunWow.com, pemerintah menyakini bahwa ada dalang di balik aksi demo tolak UU Cipta Kerja yang berakhir dengan anarkis tersebut.

Buntutnya, pihak kepolisian terpaksa menangkap oknum-oknum yang terlibat, termasuk di antaranya merupakan beberapa aktivis dari KAMI.

Presidium KAMI Gatot Nurmantyo (kiri) dan deklarator KAMI Refly Harun (kanan) membahas demo tolak UU Cipta Kerja yang berakhir ricuh, diunggah Kamis (15/10/2020).
Presidium KAMI Gatot Nurmantyo (kiri) dan deklarator KAMI Refly Harun (kanan) membahas demo tolak UU Cipta Kerja yang berakhir ricuh, diunggah Kamis (15/10/2020). (Capture YouTube Refly Harun)

Baca juga: Debat saat Tolak Rombongan Gatot Nurmantyo yang Mau Jenguk Aktivis KAMI, Petugas: Saya Polisi

Baca juga: KAMI Dituding Dalang Demo, Seloroh Gatot Nurmantyo: Belum 2 Bulan Bisa Kerahkan Jutaan Orang

Dikutip dari tayangan Youtube Refly Harun, kamis (15/10/2020), Gatot menilai ada persoalan yang lebih penting dan harus diselesaikan, yakni tentang substansi dari UU Cipta Kerja-nya.

Menurutnya, produk hukum itulah yang menjadi pemicu timbulnya penolakan dari masyarakat, khususnya pada buruh dan pekerja.

Meski begitu, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) itu menyakini bahwa masyarakat sudah mengetahui mana persoalan yang lebih mendasar terkait UU Cipta Kerja ini.

"Masalah pengalihan isu, ingat bahwa masyarakat kita ini sudah kritis, kemudian mempunyai berbagai cara dengan media sosial dengan IT dan sebagainya, mereka tahu semua," ujar Gatot.

"Jadi apapun yang dilakukan pasti semua kebenaran akan muncul, walaupun disembunyikan," imbuhnya.

Lebih lanjut, Gatot lantas memberikan tanggapan lantaran tidak sedikit yang menuding bahwa KAMI merupakan dalang dari aksi kerusuhan dalam demo.

Ia mengatakan sekaligus menegaskan bahwa KAMI merupakan organisasi yang bergerak dengan mengedepankan moral.

Sehingga dikatakannya tidak mungkin bahwa dalang kerusuhan tersebut merupakan dari KAMI.

Baca juga: Refly Harun Soroti Sikap Pemerintah Lebih Sibuk Cari Dalang Demo ketimbang Substansi UU Cipta Kerja

Dirinya lantas mengingatkan kepada seluruh tokoh yang tergabung dalam KAMI untuk menyadari betapa beratnya menyuarakan kebenaran di negeri ini.

"Tetapi bahwa orang-orang yang berkumpul menjatuhkan diri dalam organisasi KAMI, saya sejak awal menyampaikan bahwa ini adalah organisasi perjuangan dan penuh dengan tantangan, bahkan ancaman," kata Gatot.

"Siapkan mental karena kadang-kadang menyuarakan kebenaran itu lebih sulit daripada menyuarakan ketidakbenaran," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke-3.00:

Seloroh Gatot soal Tudingan Dalangi Demo

Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo menanggapi tuduhan pihaknya menjadi dalang di balik kerusuhan demo tolak omnibus law UU Cipta Kerja.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam kanal YouTube Refly Harun, diunggah Kamis (15/10/2020).

Setelah terjadi kericuhan di berbagai kota saat demo, muncul tuduhan KAMI menggerakkan massa pendemo.

Sejumlah aktivis KAMI Jumhur Hidayat (kiri), Hairi Amri (tengah), dan Syahganda Nainggolan (kanan), ditangkap karena berbagai sebab yang berbeda mulai dari diduga mendalangi aksi rusuh hingga menyebar berita bohong seputar Omnibus LAW UU Cipta Kerja.
Sejumlah aktivis KAMI Jumhur Hidayat (kiri), Hairi Amri (tengah), dan Syahganda Nainggolan (kanan), ditangkap karena berbagai sebab yang berbeda mulai dari diduga mendalangi aksi rusuh hingga menyebar berita bohong seputar Omnibus LAW UU Cipta Kerja. (Kolase (Tribunnews.com/ Ria Anatasia), (HO via Tribun-Medan.com), dan (YouTube Realita TV))

Baca juga: KAMI Ngaku Hanya Berikan Moral ke Aksi Demo, Ali Ngabalin: Siapa yang Tanggung Jawab kalau Anarkis?

Hal itu langsung disinggung pakar hukum tata negara Refly Harun.

"Akhir-akhir ini KAMI banyak dicecar berbagai pihak," ungkit Refly Harun.

"Terutama pemerintah, yang mengatakan bahwa KAMI, saya tidak bisa mengatakan spesifik tapi itu isu yang beredar, bahwa KAMI berada di balik aksi penolakan Undang-undang Ciptaker," lanjutnya.

Diketahui sebelumnya tiga petinggi KAMI ditangkap karena diduga terlibat dalam kerusuhan demo tolak UU Cipta Kerja, yakni Syahganda Nainggolan, Anton Permana, dan Jumhur Hidayat.

"Dan tiga aktivis KAMI tiba-tiba dijemput polisi," singgung Refly.

Pakar hukum tersebut meminta komentar Gatot Nurmantyo terkait hal tersebut.

Ia justru menanggapi santai sambil berseloroh soal tudingan terhadap KAMI.

"Saya hanya menyampaikan, alhamdulillah," jawab Gatot Nurmantyo.

Baca juga: 8 Aktivis KAMI Ditangkap Polisi, Gatot Nurmantyo: Ada Indikasi Handphone Para Anggota KAMI Diretas

"Luar biasanya KAMI, belum berumur dua bulan tapi bisa mengerahkan jutaan orang seluruh Indonesia," seloroh mantan Panglima TNI ini.

Gatot tertawa saat membahas hal tersebut.

"Dan hebatnya KAMI tidak ikut," tambah dia, masih terkekeh.

Purnawirawan Jenderal TNI ini justru menyimpulkan kiprah KAMI telah diperhitungkan sehingga dianggap cukup kuat untuk menggerakkan demo.

"Saya pikir itu suatu persepsi orang betapa KAMI itu hebat, sehingga disampaikan bahwa yang mengendalikan adalah KAMI," komentar Gatot singkat.

Gatot menambahkan, KAMI memang mendukung aksi penolakan UU Cipta Kerja.

Diketahui gelombang penolakan UU Cipta Kerja terjadi di berbagai kota sejak pertama kali diresmikan pada Senin (5/10/2020) lalu.

Sejumlah aksi unjuk rasa tersebut banyak yang berujung ricuh.

Gatot menduga tudingan sebagai dalang itu dapat muncul karena KAMI memang mendukung aksi penolakan UU Cipta Kerja.

"Tetapi bisa juga orang berpersepsi seperti itu karena secara resmi KAMI mendukung demonstrasi yang dilakukan buruh dan mahasiswa," ungkap Gatot.

Refly, yang juga merupakan deklarator KAMI, membenarkan hal tersebut.

Ia menjelaskan tiga Presidium KAMI, yakni Gatot Nurmantyo, Din Syamsuddin, dan Rochmat Wahab, telah mendeklarasikan dukungan untuk menolak UU Cipta Kerja.

"Secara resmi, Presidium mendukung aksi buruh dan mahasiswa dalam menyampaikan aspirasinya," tambah Refly. (TribunWow/Elfan/Brigitta)

Tags:
Demonstrasi UU Cipta KerjaUU Cipta KerjaGatot NurmantyoKAMIOmnibus Law
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved