Breaking News:

Terkini Daerah

Lebih dari 215 Orang Keracunan Seusai Santap Nasi Kuning, Tasikmalaya Tetapkan Status KLB

Ratusan orang di Tasikmalaya keracunan seusai santap nasi kuning dalam acara syukuran ulang tahun seorang warga.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
Tribun Jabar/Firman Suryaman
, Muhammad Yusuf, didampingi Kabid Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota, Titie Suryaningsari, menengok korban keracunan di ruang perawatan darurat SD Puspasari, Kecamatan Mangkubumi, Jumat (9/10). 

TRIBUNWOW.COM - Ratusan warga Tasikmalaya mengalami keracunan massal seusai menyantap nasi kuning yang dibagikan oleh seorang warga pada Rabu (7/10/2020).

Meskipun belum ditemukan pasti makanan apa yang menyebabkan keracunan, para korban yang dirawat di rumah sakit mengakui bahwa mereka mulai merasakan gejala keracunan seusai menyantap hidangan boks nasi kuning tersebut.

Hingga Senin (12/10/2020), total 215 warga Tasikmalaya menjadi korban keracunan massal, menanggapi fenomena ini, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman menetapkan kasus keracunan massal sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman, meninjau langsung para pasien keracunan massal yang sudah tembus sebanyak 215 orang korban di Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Senin (12/10/2020).
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman, meninjau langsung para pasien keracunan massal yang sudah tembus sebanyak 215 orang korban di Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Senin (12/10/2020). (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

 

Baca juga: Perkirakan 250 Warga Tasikmalaya Keracunan, Dinkes Berhasil Lacak Penyebab Lewat Aroma Tinja Korban

Dikutip dari Kompas.com, Senin (12/10/2020), sosok yang membagikan boks nasi kuning itu diketahui sebagai seorang pengusaha yang bertempat tinggal di Kampung Cilange.

Budi mengatakan, Pemkot Tasikmalaya kini akan menanggung seluruh biaya perawatan bagi korban keracunan massal.

"Sampai hari ini tercatat sebanyak 215 korban keracunan massal di Mangkubumi," jelas Budi saat meninjau para korban di Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Senin (12/10/2020).

"Pemkot Tasikmalaya sudah menetapkan kejadian ini sebagai KLB. Semua biaya akan ditanggung oleh pemerintah sampai sembuh."

Budi menegaskan kasus keracunan massal sebagai hal yang tak terduga dan tidak diinginkan oleh semua pihak.

Ia mengatakan, pihak keluarga yang membagi-bagikan boks nasi kuning itu bertujuan mengadakan syukuran ulang tahun anak mereka.

Akhirnya pihak keluarga mengirim makanan syukuran ke warga di sekitar Mangkubumi.

Tak hanya tamu undangan, keluarga yang mengadakan acara juga hampir semuanya jatuh sakit keracunan nasi kuning.

"Kita semua fokus dalam penanganan para korban. Apalagi masih ada 44 pasien yang dirawat di puskesmas, 25 di RSUD Soekardjo dan RS swasta lainnya. Kita segenap tim medis berupaya mengobati dan bisa selesai secepatnya musibah ini," tambah Budi.

Budi juga berpesan kepada tim medis dan masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah potensi penyebaran Covid-19.

"Jangan sampai nantinya kalau tak menerapkan protokol kesehatan akan muncul masalah baru Covid-19, setelah menangani pasien keracunan massal. Mari semua kita jaga kesehatan dengan terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)," ungkap Budi.

Tercatat 171 orang telah sembuh, sedangkan 44 sisanya masih menjalani perawatan di berbagai tempat, mulai dari puskesmas, klinik, rumah sakit, hingga ruang sekolah yang dijadikan ruang perawatan darurat.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Nasi KuningTasikmalayakejadian luar biasaUlang tahunKeracunan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved