UU Cipta Kerja
Beredar Pesan Whatsapp Ajakan Demo dan Lengserkan Jokowi, Polisi Sebut Hoaks: Ada 2 Versi
pesan berantai berisi ajakan untuk berdemo di Istana Merdeka beredar di aplikasi Whatsapp (WA) hingga lengserkan Jokowi, bagaimana kata polisi?
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Mohamad Yoenus
Nana menambahkan, jumlah personel yang akan diturunkan sesuai dengan massa yang datang.
Bagaimanapun polisi mengaku siap dengan demo yang akan digelar oleh sejumlah ormas tersebut.
"Jumlah personel yang akan kami turunkan besok, sangat dinamis, tergantung jumlah massa mereka. Artinya berapapun personel yang dibutuhkan, kami sudah siap,"ujarnya.
Baca juga: Tersebar Pesan di WhatsApp Seruan Demo di Istana Negara, Tolak UU Cipta Kerja hingga Jokowi Lengser
Berdasarkan pesan berantai yang berhasil didapatkan oleh Tribunnews.com pada Senin (12/10/2020) seruan itu diperuntukkan bagi semua kalangan masyarakat.
Baik mahasiswa, buruh, pelajar, para intelektual hingga pesantren.
Dijelaskan pula bahwa aksi unjuk rasa itu akan digelar pada Selasa (13/10/2020) mulai pukul 13.00 WIB.
Tak hanya itu, dalam undangan itu pula demo bertujuan hingga Jokowi turun dari jabatannya.
Berikut isi pesan berantai ajakan demo diduga hoaks:
*Breaking News* Pernyataan Sikap Bersama FPI, GNPF Ulama, PA 212 Dan HRS Center Tentang Penolakan Terhadap UU Ciptaker
===============
*PERHATIAN PENTING*
*DAN MENDESAK*
*DIHARAP SEGENAP SELURUH RAKYAT, MAHASISWA, BURUH, PELAJAR STM, SMK, KARYAWAN, PETANI, NELAYAN, OJOL, PKL, INTELEKTUAL, ITE, PROFESIONAL, ORMAS, MAJELIS TAKLIM, PESANTREN, PADEPOKAN, SUPRANATURAL BANTEN, JABAR, JATENG, JATIM, BALI, MADURA, KALIMANTAN, SULAWESI, SUMATERA, MALUKU, PAPUA*
UNTUK BERGABUNG DALAM ACARA DEMO OMNIBUS LAW
*DEMO OMNIBUS LAW*
*DI ISTANA PRESIDEN RI*
Hari : Selasa
Tgl. : 13 Oktober 2020
Jam : 13.oo sampai Jokowi Lengser
Titik Kumpul : Istana Presiden RI
Kontak : 08 777 312 1961
Ustadz Damai Hari Lubis
Baca juga: Fakta Ketua KAMI Medan Ditangkap, Diduga Dalang Kerusuhan saat Demo hingga Bakal Dibawa ke Jakarta
Kata PA 212
Di sisi lain, Ketua Presidium Alumni Aksi Bela Islam 212, Slamet Maarif menjelaskan bahwa gabungan sejumlah ormas akan melakukan demo terkait UU Cipta Kerja.
Menurutnya, UU Cipta Kerja hanya menguntungkan para oligarki dan membuat rakyat merugi.