UU Cipta Kerja
Misteri Massa Berpakaian Hitam-hitam Demo Tolak UU Cipta Kerja, Malam Muncul Lagi setelah Dibubarkan
Massa berpakaian hitam-hitam diduga menjadi pemicu kerusuhan yang terjadi di Bandung, Jawa Barat.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Massa berpakaian hitam-hitam diduga menjadi pemicu kerusuhan yang terjadi di Bandung, Jawa Barat.
Dalam rusuh demo tolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja, mereka melempari polisi memakai batu.
Kerusuhan terjadi sekitar pukul 16.55 WIB, yang kemudian berlanjut pada malam harinya.
Baca juga: 4 Daerah yang Ricuh saat Mahasiswa Demo Tolak UU Cipta Kerja, Ketua DPRD Sumbar sampai Dilempari
Menurut kronologi yang dicatat Tribun Jabar, sekira pukul 13.36 WIB massa berpakaian hitam-hitam berjumlah sekira kurang dari 100 orang datang dari arah Pasupati.
Saat jalan kaki di Jalan Aria Jipang dan hendak belok ke arah Jalan Dipenogoro, polisi berpakaian preman langsung meminta mereka untuk bubar.
Massa berpakaian hitam-hitam itu kocar-kacir ke arah Jalan Pasupati dan Jalan Panata Yuda serta Jalan Dipati Ukur.
Diduga massa berpakaian hitam-hitam tanpa jas almamater itu hendak bergabung dengan massa mahasiswa. Namun, polisi keburu membubarkan mereka.
Hal sama terjadi di Jalan Trunojoyo dan Jalan Banda arah Jalan Diponegoro. Massa mahasiswa berpakaian hitam juga dihalau polisi.
Lalu muncul massa yang berunjukrasa datang dari arah Jalan Sulanjana, menggunakan almamater kampus Tel U, Unikom, Polban, Ikopin hingga Unisba.
Mereka tiba di Gedung DPRD Jabar sekira pukul 14.20 WIB.
Massa mulai menyemut dan lebih banyak dibanding massa yang sudah ada pada pukul 13.00 WIB yakni dari massa Unpas.
Baca juga: Suasana Demo Tolak UU Cipta Kerja di 11 Daerah, Gedung DPRD Dibakar hingga Malioboro Dirusak
Tepat pukul 16.06 WIB, massa mulai membakar ban tepat di depan gerbang Gedung DPRD Jabar.
Hingga pukul 16.30 WIB, asap hitam dari pembakaran ban masih membumbung tinggi.
Perwakilan massa mahasiswa silih bergantian berorasi terkait penolakan terhadap Undang-undang Cipta Kerja.
Massa masih menggunakan jas almamater mereka.
Massa sempat melempar batu ke arah Gedung Sate. Selain itu, massa juga melempari ke arah Gedung DPRD Jabar.
Massa juga melempari polisi dengan benda diduga mirip bom molotov.
Pukul 17.06 WIB, massa menjebol pagar gerbang DPRD Jabar.
Tak lama kemudian, polisi meminta massa untuk bubar karena sudah anarkis.
Namun, massa tetap anarkis. Massa yang anarkis tampak mereka yang tidak gunakan almamater dan sebagian dari mereka mengenakan pakaian hitam-hitam.
"Pengunjuk rasa sudah anarkis. Tolong segera bubar," lewat pengeras suara.
Tak lama, polisi menembakan gas air mata. Massa kocar kacir ke arah Jalan Ir H Djuanda, Trunojoyo. Polisi kemudian mengejar mereka.
Selain polisi, Pasukan Huru Hara TNI juga turut dilibatkan di barisan kedua polisi. Saat ini, kawasan Gedung DPRD Jabar sudah tidak ada massa karena kabur.
Kapolda Jabar irjen Rudy Sufahriady tampak hadir.
Baca juga: Kabar Terbaru 3 Ketua BEM yang Dulu Viral Demo RKHUP, Apa Kata Mereka soal UU Cipta Kerja?
Pukul 18.00 WIB massa hitam-hitam muncul lagi dan sempat berbuat kerusuhan di Gedung DPRD.
Mereka melempari polisi dengan batu hingga botol plastik.
Namun, mereka bisa dibubarkan sekira pukul 18.48 WIB.
Sembilan Orang Ditangkap
Perusuh dalam unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jabar di Jalan Diponegoro, Kota Bandung pada Selasa (6/10/2020) berhasil dibubarkan dalam 50 menit.
Pantauan Tribun, massa perusuh ini berpakaian hitam-hitam.
Massa buruh sudah membubarkan diri sejak sore. Sedangkan massa berpakaian hitam-hitam itu masih ada sedari pukul 16.00 WIB.
Sekira pukul 17.30 WIB, mereka kembali berorasi dan memprovokasi, melempari polisi dengan batu dan botol plastik. Namun, polisi saat itu belum menindak mereka.
Pukul 18.00 WIB, massa semakin beringas bahkan mobil Covid Hunter milik Polrestabes Bandung dihancurkan sekira pukul 18.15 WIB di pertigaan Jalan Trunojoyo-Jalan Dipenogoro.
Di pertigaan Jalan Banda-Diponegoro, sekira pukul 18.20 WIB, massa melempari polisi dengan batu kemudian dibalas dengan tembakan gas air mata.
Massa dihalau hingga ke arah Taman Lansia.
Baca juga: Di Mata Najwa, Haris Azhar Cecar Baleg soal UU Cipta Kerja: Dia Berlindung di Balik Wajah Jokowi
Sekira pukul 18.45, polisi sudah menghalau massa perusuh hingga pertigaan Jalan Diponegoro - Taman Lansia. 19.00, Jalan Diponegoro sudah steril dari para perusuh.
"Perusuh sudah dikendalikan. Ada sembilan orang yang diamankan. Ada mahasiswanya. Keterlibatanya dalam kerusuhan kemarin sedang didalami."
"Kami pastikan, Kota Bandung hingga detik ini aman dan kondusif," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Rabu (7/10/2020).
Ia mengatakan, massa tak dikenal kemarin melempari polisi dan berunjuk rasa melewati batas waktu yang ditentukan. Sehingga, polisi membubarkan mereka.
"Kemarin mereka demo melewati pukul 18.00 WIB jadi Polrestabes Bandung diback up Polda Jabar mendorong dan membubarkan massa," ujarnya.
Ia membenarkan ada mobil polisi yang dirusak massa dan fasilitas umum dan ia menyayangkan hal itu terjadi.
"Soal perusakan sedang didalami," ucap dia. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Massa Pendemo Kembali Rusuh, Gedung Sate dan Gedung DPRD Jabar Dilempari Batu