Breaking News:

UU Cipta Kerja

Dimarahi Habis-habisan oleh Risma, Ini Reaksi Oknum Pendemo Sambil Jongkok: Demi Allah Saya Janji Bu

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dibuat geram dengan aksi para demonstran.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
Capture YouTube Kompas TV
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memarahi oknum pendemo yang merusak fasilitas umum, Kamis (8/10/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dibuat geram dengan aksi para oknum demonstran.

Diketahui demo besar-besaran terjadi di berbagai kota menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).

Dilansir TribunWow.com, pejabat yang akrab disapa Risma itu kesal melihat fasilitas umum di Kota Surabaya dirusak.

Oknum pendemo berjongkok saat dimarahi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kamis (8/10/2020).
Oknum pendemo berjongkok saat dimarahi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kamis (8/10/2020). (Capture YouTube TvOne)

Baca juga: Pemerintah Ambil Sikap atas Aksi Demo Penolakan UU Cipta Kerja, Mahfud MD Sampaikan 7 Poin Penting

Apalagi diketahui para pendemo ini berasal dari luar Surabaya.

Hal itu tampak dalam tayangan di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (8/10/2020).

Sembari mengenakan helm hitam dan masker, Risma mendatangi para pendemo yang diamankan aparat.

Ia sempat beradu argumen dengan para demonstran tersebut.

Namun Risma menolak alasan yang disampaikan para pendemo.

"Sudah kamu jelasin," seru Risma dengan nada tinggi, sembari menunjuk pendemo yang tengah berjongkok itu.

Ia bahkan berjanji akan membebaskan para pendemo yang diamankan polisi tersebut jika terbukti benar.

Namun Risma mengancam tidak akan melepaskan mereka yang sudah merusak kotanya.

"Nanti kalau kamu benar, kamu tak mintakan polisi," tegas Risma.

"Tapi kalau kamu enggak benar, aku enggak mau, karena kamu sudah merusak kota ini," tambah Wali Kota Surabaya masih dengan nada tinggi.

Baca juga: LBH Pers Sebut Ada 18 Jurnalis yang Hilang seusai Liput Demo di Jakarta, Mayoritas dari Persma

Terdengar pembelaan dari para demonstran terhadap sang wali kota.

Mereka mengaku tidak bermaksud menyerang atau merusak.

Terdengar suara satu orang di antaranya bahkan bersumpah.

"Saya sedikit pun enggak merusak, Bu. Saya berjanji demi Allah, Bu," ucap seorang pendemo beralasan.

"Saya enggak merusak sama sekali," sahut yang lain.

Saat itu warga sekitar yang kesal turut berkerumun dan menghujat para pendemo.

Mereka tampak berdiri melingkar di belakang Risma dan memarahi demonstran.

Kembali terdengar pembelaan diri dari seorang demonstran.

"Saya enggak nyerang apa-apa," protes pendemo tersebut.

Namun Risma menyuruh para pendemo segera beranjak untuk diperiksa aparat keamanan.

"Ayo, kamu jalan, ikut," kata Risma sambil menunjuk.

Seusai memarahi para pengunjuk rasa, Risma membantu membereskan kerusakan yang terjadi.

Ia tampak membantu mendirikan pembatas jalan water barrier yang roboh.

Diketahui oknum pendemo merusak sejumlah fasilitas umum yang ada di sepanjang Jalan Gubernur Suryo, Jalan Tunjungan, Jalan Basuki Rahmat, serta merobohkan pagar Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Lihat videonya mulai dari awal:

Suasana Demo Ricuh di 4 Daerah

Berbagai aliansi mahasiswa kembali turun ke jalan untuk menyuarakan penolakan terhadap omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).

Dilansir TribunWow.com, beberapa daerah mengalami kericuhan akibat aksi protes tersebut.

Diketahui UU Cipta Kerja menuai kontroversi akibat dinilai merampas hak-hak kalangan pekerja.

Massa dari aliansi mahasiswa memblokade simpang Harmoni dalam demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020).
Massa dari aliansi mahasiswa memblokade simpang Harmoni dalam demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020). (KOMPAS.com/ROSIANA HARYANTI)

Baca juga: Di Mata Najwa, Haris Azhar Cecar Baleg soal UU Cipta Kerja: Dia Berlindung di Balik Wajah Jokowi

Berikut rangkuman sejumlah demonstrasi yang berujung ricuh di berbagai daerah.

1. Demo di Sukabumi Berujung Mahasiswa Cedera

Dikutip dari Kompas.com, aliansi mahasiswa berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (8/10/2020).

Massa gabungan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sukabumi mengadakan aksi sejak pukul 12.00 WIB.

Kericuhan terjadi saat massa memaksa masuk ke halaman Gedung DPRD melalui pagar besi sebelah utara.

Dalam aksi yang menimbulkan kericuhan tersebut, beberapa mahasiswa mengalami cedera dan dibawa ke RSUD Syamsudin.

Sejumlah mahasiswa berlarian saat water cannon menyemprotkan air saat demonstrasi mahasiswa menolak omnibus law di depan Gedung DPRD Kota Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (8/10/2020).
Sejumlah mahasiswa berlarian saat water cannon menyemprotkan air saat demonstrasi mahasiswa menolak omnibus law di depan Gedung DPRD Kota Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (8/10/2020). (KOMPAS.COM/BUDIYANTO)

2. Massa di Malang Merangsek Masuk Gedung DPRD

Kericuhan terjadi dalam aksi unjuk rasa di depan DPRD Kota Malang.

Awalnya massa berkumpul di sekitar Jalan Bundaran Tugu pukul 11.45 WIB.

Huru-hara mulai terjadi saat massa melempari Gedung DPRD dengan berbagai benda dan menyalakan flare.

Tidak hanya itu, muncul api di tengah kerumunan massa.

Polisi berupaya membubarkan kerumunan dengan menembakkan gas air mata.

Demo tolak Omnibus Law Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Kota Malang ricuh, Kamis (8/10/2020).
Demo tolak Omnibus Law Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Kota Malang ricuh, Kamis (8/10/2020). (KOMPAS.COM/ANDI HARTIK)

3. Ketua DPRD Sumatera Barat Dilempari Massa

Ketua DPRD Sumbar, Supardi, melakukan audiensi dengan massa yang berdemo.

Namun massa yang terdiri dari mahasiswa kecewa dengan penjelasan yang disampaikan dan langsung melempari Supardi.

Ketua DPRD Sumbar itu segera dikawal aparat agar dapat keluar dari lokasi kejadian.

Tidak hanya itu, massa melempari aparat yang berjaga dengan berbagai benda, seperti botol air mineral, sandal, dan batu.

Aksi demo menolak UU Cipta Karya di Padang berlangsung anarkis, Rabu (7/10/2020).
Aksi demo menolak UU Cipta Karya di Padang berlangsung anarkis, Rabu (7/10/2020). (KOMPAS.COM/PERDANA PUTRA)

4. Massa Berpakaian Hitam Berdemo di Bandung

Dikutip dari Wartakotalive.com, sejumlah orang berpakaian hitam-hitam hendak bergabung dengan mahasiswa yang berdemo di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Bandung, Rabu (7/10/2020).

Mereka datang sekitar pukul 13.30 WIB dari arah Pasupati.

Aparat yang berpakaian preman meminta kerumunan untuk bubar.

Akibatnya massa berpakaian hitam itu segera membubarkan diri.

Aliansi mahasiswa dari berbagai kampus berunjuk rasa dan membakar ban di depan Gedung DPRD Jabar.

Mereka juga melempari Gedung Sate dan Gedung DPRD Jabar.

Tidak hanya itu, terlihat benda yang diduga mirip bom molotov dilempar dari pihak demonstran. (TribunWow.com/Brigitta)

Tags:
Demonstrasi UU Cipta KerjaUU Cipta KerjaTri RismahariniSurabayaAksi Tolak Omnibus LawOmnibus Law
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved