Terkini Daerah
Viral Kisah Siswi SD di Palembang Jual Tisu demi Beli HP untuk Belajar Online, Uangnya Masih Kurang
Siswa di Palembang membagikan kisahnya saat berjualan tisu demi membeli handphone baru untuk belajar secara online.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Juni (12 tahun), pelajar kelas VI MI Daarul Aitam Palembang tak menyangka bila dirinya mendapat bantuan handphone gratis dari komunitas sedekah seribu sehari (S3).
Dikutip dari TribunSumsel, Senyum bahagia langsung terlihat dari wajah Juni saat mendapat bantuan handphone itu di kediamannya, Selasa (6/10/2020).
Bagaimana tidak, sejak pemerintah mulai menerapkan pembelajaran sekolah dengan metode dalam jaringan (daring) akibat pandemi covid-19, Juni setiap harinya selalu meminjam handphone milik temannya.
Baca juga: Sempat Geger Mau Mundur dari Polri, AKP Agus Kini Dapat Jabatan Baru di Polda Jatim
Sebab bila hal itu tidak dilakukan, ia tidak bisa mengikuti mata pelajaran yang saat ini seluruhnya telah menggunakan sistem online.
"Sebenarnya saya punya handphone, tapi sudah rusak. Jadi setiap hari ya itu tadi, belajarnya pinjam punya teman," ujar Juni seraya tersenyum malu ketika disambangi di kontrakannya di Jalan Telaga Swidak Kelurahan 14 Ulu Palembang.
Kisah perjuangan Juni untuk bisa memperoleh handphone demi mengikuti pembelajaran di sekolah, viral di sosial media.
Tepatnya saat Juni berkeliling konter di salah satu pusat perbelanjaan dengan membawa uang Rp 300 ribu hasil menabung dari berjualan tisu di lampu merah.
Saat itu Juni berujar kepada salah seorang penjaga konter bahwa ia sangat butuh handphone untuk belajar.
"Tolong saya bu, saya mau ngerjain tugas, saya masih mau sekolah, saya masih mau masuk SMP nanti," bunyi postingan tersebut menceritakan permohonan Juni kepada penjaga konter
Cerita haru Juni itu diposting oleh ketua komunitas S3 Palembang, Yulisna Dewi (41) di akun Facebooknya.
Kepada Tribunsumsel.com, Juni mengatakan saat itu ia sudah berkeliling ke berbagai konter untuk bisa mendapat handphone seharga Rp 300 ribu sesuai hasil tabungannya.
Namun tidak ada yang ia dapat karena handphone android yang ditemuinya dijual dengan harga paling murah Rp 500 ribu.
"Jadi tidak ada handphone yang saya beli. Sudah tanya-tanya sama yang jaga konter, tapi tidak ada yang jual (handphone) dengan harga segitu (Rp 300 ribu)," ujarnya.
Baca juga: Peluk Kapolres Blitar Sambil Menangis Sesenggukan, AKP Agus Tak Jadi Mundur dari Polri
Rupanya, seorang penjaga konter menaruh iba melihat perjuangan Juni demi bisa belajar.
Penjaga konter tersebut ternyata mengenal ketua komunitas S3 dan menceritakan perjuangan Juni.