Breaking News:

Penanganan Covid

Wiku Pastikan Vaksin Covid-19 Aman sebelum Diberikan kepada Masyarakat: Prosesnya Cukup Panjang

Pemerintah menargetkan vaksin Covid-19 tersedia dan terjangkau untuk masyarakat pada tahun 2021 mendatang.

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional via Tribunnews.com
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Nasional Prof Wiku Bakti Bawono Adisasmito saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Kamis (25/6/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Pemerintah menargetkan vaksin Covid-19 tersedia dan terjangkau untuk masyarakat pada tahun 2021 mendatang.

Saat ini pemerintah pun sedang berupaya menyelesaikan uji klinis vaksin yang nantinya akan disuntikkan pada jutaan masyarakat Indonesia.

Saat ini Indonesia melalui Bio Farma - Sinovac dan proses uji klinis fase 3 di Bandung.

Baca juga: Masih Tunggu Kepastian BPOM, Vaksinasi Covid-19 Dilakukan pada Januari atau Awal Februari 2021

Kedua kerjasama Kimia Farma - G42 Uni Emirat Arab dimana uji klinis fase 3 dengan target subjek 22 ribu orang.

Dan ketiga kerjasama PT Kalbe Farma - Genexine Korea sedang uji klinis fase 1 dan 2A di Korea dengan 60 subjek.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memastikan vaksin yang akan disuntikkan ke masyarakat sudah melalui beberapa tahap uji klinis hingga dinyatakan aman.

Baik itu yang dikembangkan kerjasama dengan negara lain maupun Vaksin Merah Putih yang sedang dikembangkan pemerintah.

"Vaksin yang nantinya masuk ke Indonesia harus dipastikan secara data dan penelitian aman bagi masyarakat. Pengembangan vaksin umumnya butuh waktu dan proses yang cukup panjang," ungkap Wiku dikutip dari youtube Sekretariat Presiden, Selasa (6/10/2020).

Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 300 Ribu, Satgas Kembali Tegaskan Pentingnya Protokol Kesehatan

Adapun tahapan pembuatan vaksin menurut Wiku dimulai dari penelitian dasar dimana ilmuwan menelusuri mekanisme potensial berdasarkan ilmu sains biomedis.

Kemudian vaksin akan dibuat dalam jumlah terbatas untuk bisa memasuki uji praklinis dan uji klinis tahap 1, 2 dan 3.

Secara rincinya dalam tahap uji praklinis dilakukan studi sel di laboratorium yaitu studi in Vitro dan in Vivo untuk mengetahui keamanan bila diujikan pada manusia.

Setelah itu baru memasuki uji fase 1 dimana vaksin diberi pada sekelompok kecil orang untuk melihat respon imunitas dan kekebalan yang dipicu.

"Pada fase 2, vaksin diberikan pada ratusan orang sehingga para ilmuwan dapat mempelajari lebih lanjut tentang dosis yang tepat. Pada fase 3, vaksin diberikan pada ribuan orang untuk memastikan keamanannya termasuk efek samping yang jarang terjadi dan keefektifan ya. Uji coba ini melibatkan kelompok kontrol yang diberi placebo, artinya kelompok kontrol adalah masyarakat yang disuntik tapi tidak dengan vaksin," Wiku menguraikan.

Baca juga: Angka Kesembuhan Covid-19 di Indonesia Terus Meningkat, Recovery Rate Capai 75,27 Persen

Melalui proses uji klinis ilmuwan dapat mengetahui apakah vaksin menimbulkan efek samping atau tidak, mengingat belum ada vaksin Covid-19 yang lulus uji klinis tahap 3, kewaspadaan dan monitoring terhadap keamanan vaksin terus dilakukan.

Wiku juga menjelaskan terkait risiko Antibody-dependant enhancement (ADE) adalah suatu kondisi reaksi tubuh karena antibodi tubuh melawan antigen yang berupa virus atau bakteri.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Covid-19Virus CoronaPenanganan Covid-19Wiku Adisasmito
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved