Breaking News:

Penanganan Covid

Luhut: Kalbe Farma, Bio Farma, dan Perusahaan Farmasi Lainnya, Jangan Buat Harga yang Terlalu Tinggi

Luhut Binsar Pandjaitan wanti-wanti agar produsen obat Covid 19 dalam negeri tidak mainkan harga jual di pasaran.

Tribunnews.com/Reynas Abdila
Luhut Binsar Pandjaitan wanti-wanti agar produsen obat Covid 19 dalam negeri tidak mainkan harga jual di pasaran. 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Luhut Binsar Pandjaitan wanti-wanti agar produsen obat Covid 19 dalam negeri tidak mainkan harga jual di pasaran.

“Kalbe Farma, Bio Farma, Indo Farma dan perusahaan farmasi lainnya saya minta jangan buat harga yang terlalu tinggi, sesuai kewajaran saja karena ini masalah kemanusiaan dan tolong perhatikan kondisi ekonomi masyarakat yang sedang sulit saat ini,” tegasnya saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Ketersediaan dan Kewajaran Harga Obat/Farmasi untuk Covid-19 di Jakarta pada Senin (5/10/2020).

Pemerintah, menurut Menko Luhut telah memiliki kumpulan data mengenai harga obat berbasis Free on Board (harga barang di tempat asal) dari negara-negara eksportir seperti India, Tiongkok dan Jerman.

Baca juga: Sinopsis Serial di Era Covid Social Distance, Intip Trailernya sebelum Rilis di Netflix 15 Oktober


“Database ini akan digunakan untuk mengevaluasi kewajaran harga obat-obatan Covid-19 yang ada di pasar, dan saya minta pak Terawan (Menkes) untuk mengawasi secara ketat hal ini,” katanya.

Kebijakan ini sangat perlu dilakukan khususnya untuk obat-obat yang bahan bakunya masih diimpor dari luar negeri atau obat yang masih belum mampu diproduksi dalam negeri.

“Saya titip agar pak Terawan dan Prof. Kadir (Plt. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan) cek lagi harga di pasaran dan obat mana yang bisa segera diproduksi dalam negeri,” pesan Menko Luhut serius.

Dia meminta agar Kemenkes memastikan ketersediaan obat-obatan Covid-19 paling tidak hingga akhir tahun ini.

Menurut Menko Luhut, timnya masih menemukan beberapa rumah sakit yang mengalami kesulitan untuk memperoleh Favipiravir, Remdesivir dan Actemra.

“Saya ingin agar kelangkaan ini bisa segera diselesaikan. Saya akan cek secara regular terkait hal ini, pokoknya jangan sampai ada orang mati karena tidak memperoleh obat tepat waktu,” ingatnya lagi.

Baca juga: Sosok Pelempar Kotoran ke Nakes yang Jemput Pasien Covid-19 di Surabaya, Mengaku Sedang Emosi

Menko Luhut juga minta Kementerian BUMN turut memastikan ketersediaan obat-obatan Covid-19 ini.

Selain itu, agar tidak terjadi pemesanan ganda, diapun meminta agar Kementerian BUMN melakukan sinkronisasi kebijakan pemesanan obat antara pemerintah pusat dan daerah.

“Saya melihat Kemenkes sudah mengalokasikan anggaran untuk ini, namun pemerintah daerah melalui APBD juga menganggarkan. Oleh karena itu, perlu ada sinkronisasi anggaran antara pusat dan daerah dalam pengadaan obat ini,” tukasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Minta Perusahaan Farmasi Tidak Mainkan Harga Jual Obat Covid 19, Luhut Minta Menkes Cek Harga Pasar."

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Luhut Binsar PandjaitanKalbe FarmaCovid-19Farmasi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved