Breaking News:

Terkini Nasional

Dilaporkan Relawan Jokowi, Najwa Shihab Siap Diperiksa Dewan Pers: Banyak yang Bertanya soal Menkes

Jurnalis sekaligus presenter Najwa Shihab menanggapi upaya pelaporan dirinya dari Tim Relawan Jokowi Bersatu.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
Capture YouTube Najwa Shihab
Jurnalis Najwa Shihab mewawancarai kursi kosong sebagai ganti absennya Menteri Kesehatan Terawan, dalam Catatan Najwa, Senin (28/9/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Jurnalis sekaligus presenter Najwa Shihab menanggapi upaya pelaporan dirinya dari Tim Relawan Jokowi Bersatu.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Instagram @najwashihab, diunggah Selasa (6/10/2020).

Laporan tersebut terkait tayangan Najwa Shihab yang mewawancarai kursi kosong sebagai tanda absennya Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, terkait penanganan pandemi Virus Corona.

Najwa Shihab memberikan tanggapan terkait wawancara kursi kosong yang hendak dilaporkan Tim Relawan Jokowi Bersatu, diunggah Selasa (6/10/2020).
Najwa Shihab memberikan tanggapan terkait wawancara kursi kosong yang hendak dilaporkan Tim Relawan Jokowi Bersatu, diunggah Selasa (6/10/2020). (Capture Instagram @najwashihab)

Baca juga: Kini Adukan ke Dewan Pers, Tim Relawan Jokowi Anggap Najwa Shihab Bully Terawan: Dijadikan Parodi

Diketahui Najwa Shihab mengaku sudah berulang kali mengundang Menkes, tetapi Terawan tidak kunjung datang.

Meskipun ramai pemberitaan soal laporan yang diajukan Ketua Tim Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Devi Soembarto, Najwa mengaku baru mengetahui hal tersebut.

"Saya baru mengetahui soal pelaporan ini dari teman-teman media. Saya belum tahu persis apa dasar pelaporan termasuk pasal yang dituduhkan," tulis Najwa Shihab dalam keterangan foto.

Jurnalis senior ini mengaku siap jika memang akan dimintai keterangan oleh Dewan Pers.

"Saya dengar pihak Polda Metro Jaya menolak laporan tersebut dan meminta pelapor membawa persoalan ini ke Dewan Pers. Jika memang ada keperluan pemeriksaan, tentu saya siap memberikan keterangan di institusi resmi yang mempunyai kewenangan untuk itu."

Ia lalu mengungkapkan makna kursi kosong dalam tayangan di kanal YouTube miliknya.

Baca juga: Soroti Wawancara Kursi Kosong, Azas Tigor Sebut Najwa Shihab Tak Perlu Dipolisikan: Hukuman Sosial

"Tayangan kursi kosong diniatkan mengundang pejabat publik menjelaskan kebijakan-kebijakannya terkait penanganan pandemi," jelas Najwa.

"Penjelasan itu tidak harus di Mata Najwa, bisa di mana pun."

"Namun, kemunculan Menteri Kesehatan memang minim dari pers sejak pandemi kian meningkat, bukan hanya di Mata Najwa saja. Dan dari waktu ke waktu, makin banyak pihak yang bertanya ihwal kehadiran dan proporsi Manteri Kesehatan dalam soal penanganan pandemi."

Najwa menjelaskan, banyak orang yang 'menitipkan' pertanyaan kepadanya untuk diajukan ke Menkes Terawan.

Dengan demikian, menurut Najwa, penting bagi Terawan untuk hadir di hadapan publik.

"Pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan juga berasal dari publik, baik para ahli/lembaga yang sejak awal concern dengan penanganan pandemi maupun warga biasa. Itu semua adalah usaha memerankan fungsi media sesuai UU Pers yaitu 'mengembangkan pendapat umum' dan 'melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum'."

Azas Tigor Sebut Najwa Shihab Tak Perlu Dipolisikan, Sudah Dapat Sanksi Sosial

Pengamat kebijakan publik Azas Tigor Nainggolan menilai jurnalis sekaligus presenter Najwa Shihab tidak perlu sampai dilaporkan.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan terkait viralnya tayangan Mata Najwa yang mewawancarai kursi kosong sebagai tanda absennya Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Menurut Azas Tigor, terlalu berlebihan jika melaporkan Najwa Shihab karena membuat tayangan tersebut.

Baca juga: Dinilai Menohok Jokowi, Najwa Shihab yang Wawancara Kursi Kosong Pengganti Terawan akan Dilaporkan

Selain itu, menurut Tigor, Najwa sudah cukup mendapat sanksi sosial dari publik.

Diketahui Ketua Tim Relawan Jokowi Bersatu berencana melaporkan presenter yang akrab disapa Nana itu ke Polda Metro Jaya.

"Saya rasa enggak perlu dipolisikan. Toh Najwa sudah mendapatkan hukuman sosial dari publik atas acara wawancara kursi kosong," komentar Azas Tigor, dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (6/10/2020).

Diketahui tayangan wawancara kursi kosong itu telah ditoton 2,7 juta kali di kanal YouTube Najwa Shihab.

Pengamat dari Forum Warga Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan saat memaparkan catatan akhir tahun 2018 terkait kinerja Anies Baswedan, Kamis (10/1/2019).
Pengamat dari Forum Warga Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan saat memaparkan catatan akhir tahun 2018 terkait kinerja Anies Baswedan, Kamis (10/1/2019). (TribunJakarta/Pebby Ade Liana)

Menurut Tigor, Najwa sudah banyak mendapat kritikan karena memilik aksi mewawancarai kursi kosong.

"Najwa sudah dikritik ulang oleh publik dan memang begitulah sanksi sosial yang sesuai diterimanya," jelas advokat tersebut.

Dikutip dari Kompas.com, Najwa Shihab mengungkapkan alasannya ingin mengundang Menkes Terawan terkait penanganan pandemi Covid-19.

Baca juga: Terawan Kembali Absen, Ini 5 Pertanyaan Najwa Shihab untuk Kursi Kosong: Anda Mengakui Kecolongan?

Ia menilai Menkes Terawan adalah pejabat publik yang paling tepat berbicara tentang pandemi yang turut melanda Indonesia.

"Tak ada yang lebih otoritatif selain menteri untuk membahasakan kebijakan-kebijakan itu kepada publik, termasuk soal penanganan pandemi," kata Najwa Shihab, Selasa (29/9/2020).

"Selama ini, penanganan pandemi terkesan terfragmentasi, tersebar ke berbagai institusi yang bersifat ad-hoc, sehingga informasinya terasa centang perenang," lanjutnya.

Najwa menyebutkan dirinya banyak mendapat titipan pertanyaan dari masyarakat untuk Menkes.

Maka dari itu, baginya tayangan Mata Najwa perlu mengundang Terawan.

Ia menegaskan, undangan yang disampaikan berulang kali tersebut bukan tantangan yang harus dipenuhi Terawan.

Meskipun begitu, Najwa menilai masyarakat berhak mendapat informasi yang sebenar-benarnya terkait pandemi.

"Meneruskan berbagai permintaan itu, undangan ini kami sampaikan. Undangan ini bukanlah tantangan atau sejenisnya," terang Najwa.

"Tapi, benar-benar harapan agar info dan kebijakan penanganan pandemi ini bisa diperoleh langsung dari pemegang kewenangan," tambah jurnalis tersebut. (TribunWow.com/Brigitta)

Tags:
Relawan JokowiNajwa ShihabDewan PersMenkes Terawan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved