Breaking News:

Terkini Daerah

Bermarkas di Gubuk dalam Hutan, Sindikat Pembobol 3.000 Rekening Nasabah Berhasil Curi Rp 21 Miliar

Sindikat pembobol bank di Sumsel raup Rp 21 miliar, hasil dari menipu ribuan nasabah sebuah bank BUMN.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
YouTube Kompastv
Bareskrim Polri membongkar penipuan yang dilakukan di daerah Sumatra Selatan dengan kerugian sekitar 20 miliar rupiah, Senin (5/10/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Total 3.070 akun nasabah berhasil dibobol oleh sindikat penipuan yang beroperasi di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel).

Berjumlah 10 orang, sindikat pembobol rekening nasabah tersebut berhasil meraup Rp 21 miliar, hasil menipu para nasabahnya.

Selama beroperasi, sindikat pembobol nasabah tersebut diketahui memiliki sebuah markas berupa sebuah gubuk di dalam hutan.

Bareskrim Polri membongkar penipuan yang dilakukan di daerah Sumatra Selatan dengan kerugian sekitar 20 miliar rupiah, Senin (5/10/2020).
Bareskrim Polri membongkar penipuan yang dilakukan di daerah Sumatra Selatan dengan kerugian sekitar 20 miliar rupiah, Senin (5/10/2020). (YouTube Kompastv)

Baca juga: 2 Juta Buruh Ancam Mogok Kerja Nasional Mulai Hari Ini, Tolak UU Cipta Kerja

Dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (6/10/2020), selain berfungsi sebagai pusat operasi, gubuk di dalam hutan itu juga digunakan sebagai tempat persembunyian.

"Pelaku ini mengoperasikan kegiatan-kegiatan untuk mengambil alih akun di hutan. Ada beberapa gubuk di sana. Tiap hari dia transaksi di sana," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (5/10/2020).

Argo menjelaskan, kasus pembobolan itu terungkap saat seorang korban melaporkan adanya pembobolan nasabah.

Laporan tersebut disampaikan pada Juli 2020 lalu.

"Tim kemudian bergerak dan menemukan yang diduga pelaku di daerah Sumatera Selatan di Tulung Selapan, OKI, Sumsel," kata Irjen Argo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (5/10/2020).

10 tersangka yang berhasil diamankan di antaranya adalah AY, JL, GS, K, J, RP, KS, JP, PA dan A.

Dipimpin oleh tersangka AY, kesepuluh orang itu diketahui memiliki peran yang berbeda-beda.

Mulai dari bagian pengendali operasional, hingga IT.

Argo menuturkan, modus penipuan yang digunakan oleh sindikat pembobolan adalah meminta kata sandi atau password dari OTP (One Time Password) bank milik korban.

"Jadi dia telepon nasabah bank, kita enggak sadar kemudian memberi password itu."

"Setelah itu semua bisa dibobol mereka bisa melihat saldo dan mentransfer ke rekening penampungan ada beberapa rekening," jelas Argo.

Baca juga: Pesan Jerinx untuk Ketua IDI Bali, Tak Sabar Ingin Segera Bertemu: dr. Putra Suteja, Tatap Mata Saya

Baca juga: Kepergok Tiduri Istri Pria Lain, Perangkat Desa di Ponorogo Ogah Mundur: Belum Ada Kepastian Hukum

Gaya Hidup Mewah

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Sumatera SelatanOgan Komering Ilir
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved