Virus Corona
Infeksi Covid-19 yang Menyerang Donald Trump Cenderung Parah, Ini Kata Ahli
Tim medis yang merawat Presiden Amerika Serikat Donald Trump selalu mengupdate kondisi sang presiden yang terinfeksi Virus Corona.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Tim medis yang merawat Presiden Amerika Serikat Donald Trump selalu mengupdate kondisi sang presiden yang terinfeksi Virus Corona.
Dikutip TribunWow.com dari Channelnewsasia, pada Minggu (4/10/2020), Trump dikabarkan mengalami kadar oksigen rendah dan telah diberi steroid.
Setelahnya ia baru membaik dan keluar dari rumah sakit untuk menyapa para penggemarnya.

• Apa Itu Campuran Antibodi Regeneron? Metode Pengobatan Covid-19 yang Diberikan pada Donald Trump
Namun, hal itu disoroti ahli sebagai kasus yang parah.
Ahli yang tak terlibat dalam merawat Donald Trump mengatakan bahwa penggunaan deksametason dan steroid generik adalah bukti penyakit yang parah.
"Presiden memiliki penyakit yang lebih parah daripada gambaran yang diumumkan," kata Dr Daniel, seorang spesialis penyakit menular di Lahey Hospital & Medical Center di Burlington, Massachusetts.
Ia mengatakan, deksametason digunakan pada orang dengan Covid-19 kritis atau parah yang membutuhkan oksigen ekstra.
Tetapi penelitian menunjukkan bahwa obat tersebut tidak membantu dan berbahaya.
Karena pada kasus Covid-19 ringan, obat tersebut berbahaya.
• PERSI Jawab Tudingan Moeldoko Ada RS Nakal soal Data Kematian Pasien Covid-19: Silakan Tunjuk Saja
Diketahui, Trump diterbangkan pada Jumat, (2/10/2020) setelah dinyatakan positif Virus Corona.
Saat berada di Gedung Putih, presiden diberi infus pengobatan antibodi eksperimental dari Regeneron Pharmaceuticals.
Jika Trump tidak lagi membutuhkan oksigen tambahan dan dapat kembali ke aktivitas normalnya, dokter dapat mengeluarkannya dari rumah sakit, kata Dr Amesh Adalja, spesialis penyakit menular di Universitas Johns Hopkins.
"Pertanyaan terbesarnya adalah apakah ada risiko penurunan kondisi atau apakah dia benar-benar sudah membaik?" dia berkata.
Covid-19 sering dicirikan sebagai memiliki dua fase.
Infeksi virus itu sendiri dan dalam beberapa kasus ada reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan organ.