Terkini Daerah
Viral Teror Video Call Seks pada 13 Mahasiswa UIN di Makassar: Korban Ketakutan saat Kuliah Online
13 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menjadi korban teror video call seks melalui telepon seluler.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Sebanyak 13 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menjadi korban teror video call seks melalui telepon seluler.
Belasan mahasiswa itu mendapat pelecehan visual oleh pria tak dikenal.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Rabu (30/9/2020), Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. Darussalam mengatakan korban diteror melalui aplikasi Whatsapp.

• 3 Fakta Pelaku Video Call Cabul di UIN Makassar, Pamer Alat Vital hingga Kirim Pesan Kamu Suka Gak
"Pelaku ini meneror mahasiswi dengan video call dan wajah pelaku tidak terlihat kecuali hanya sebatas pusar ke bawah dan lutut ke atas" ujar Darussalam saat menggelar jumpa pers di Kampus 2 UIN Alauddin Makassar, Samata, Kabupaten Gowa pada Selasa, (29/9/2020).''
Sedangkan sejumlah mahasiswa itu sudah melaporkan kejadian ini ke polisi.
Pihak kampus lantas membentuk tim investigasi.
UIN Alauddin Makassar berjanji akan menindak tegas pelaku jika berasal dari kampus.
Darussalam menegaskan, pihaknya tak segan memberikan sanksi berupa pemecatan.
"Kami telah membentuk tim investigasi atas kasus ini dan jika kelak pelakunya adalah oknum civitas akademika UIN Alauddin maka kami akan memberikan sanksi tegas yakni pemecatan," tegas Darussalam.
Rupanya kasus ini sudah terjadi sejak Juli 2020.
• Lihat Alat Vital Pelaku Teror Video Call Cabul, Mahasiswi UIN Makassar: Saya Trauma Pegang HP, Takut
Kasus ini mulai terungkap setelah belasan mahasiswi merasa resah dan trauma.
Korban mengaku trauma menggunakan telepon seluler hingga mengganggu aktivitas kuliah online.
"Terus terang saya trauma pegang HP karena takut pelaku kembali meneror padahal HP sangat penting untuk kuliah online" ujar korban yang tak disebutkan identitasnya.
Para korban melaporkan kejadian ini ke Mapolda Sulawesi Selatan.
Dari 13 korban, tiga diantaranya sudah melapor.