Terkini Daerah
Pengakuan Mahasiswi UIN Makassar Dapat Teror Video Call Cabul: Dikirimi Video Pamer Alat Kelamin
Beberapa mahasiswi UIN Makassar mendapatkan teror video call yang ketika diangkat menampilkan seorang pria memamerkan alat vitalnya.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
Setelah ditolak EL, pelaku mengirimkan pesan kepada EL bertuliskan 'kamu suka gak'.
Akhirnya EL mengabadikan semua bukti pelecehan itu dan memutuskan untuk melapor ke pihak kepolisian.
Berdasarkan penjelasan EL, pelaku selalu menggunakan nomor yang berbeda-beda.
Selain itu, kepada para korbannya pelaku mengaku bernama Randi dan Wisnu.
"Total delapan korban. Satu jurusan semua," kata El.
Pendamping hukum korban dari LBH APIK Nur Hikmah Kasmar mengaku agak kesulitan mengurus kasus ini, karena yang memiliki bukti hanya satu orang korban.
"Memang tadi sempat tersendat di SPKT karena saksi-saksi yang hadir ini tidak ada bukti tertulisnya kayak bukti screenshot video call, dia tidak punya," kata Nur Hikmah.
Namun Nur Hikmah tetap berharap supaya pihak kampus memberikan atensi khusus terhadap kasus tersebut.
"Mungkin kurangnya pengetahuan-pengetahuan tentang gendernya petinggi-petinggi kampus. Makanya dia menilai 'oh ini cuma kepentingan individu bukan urusan kampus'. Padahal kan kampus itu sendiri mempunyai tugas melindungi mahasiswanya," katanya.
Kini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.
"Kita baru terima laporan hari Sabtu dan saat ini masih pemeriksaan saksi-saksi," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo, Senin (28/9/2020).
• Penjual Bubur yang Bantai Orangtua Dikenal sebagai Anak Manja, Sehari-hari Dagangan Disiapkan Ibu
UIN Bentuk Tim Investigasi
Di sisi lain, pihak kampus mengaku telah membuat sebuah tim khusus untuk menginvestigasi teror video call cabul yang menyasar mahasiswi mereka.
Wakil Rektor III UIN Alauddin Makassar, Darussalam menyampaikan bahwa kampus ikut prihatin melihat adanya pelecehan yang dilakukan terhadap para mahasiswa UIN Makassar.
"Langkah yang kita tempuh membentuk tim investigasi karena mengancam beberapa mahasiswi," kata Darussalam dalam jumpa pers di Gedung Rektorat, Selasa (29/9/2020) pagi, dikutip dari TribunGowa.com, Selasa (29/9/2020).