Breaking News:

Terkini Daerah

Ogah Jadi Tukang Bubur Lagi, Pemuda Bantai Orang Tua Kandung yang Sedang Tidur: Sekarang Menyesal

Seorang pemuda bernama Adi Murdiyanto Hermanto (27) tega membantai ayah dan ibunya sendiri hingga sekarat.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Kolase (YouTube iNews Portal) dan (YouTube tvOneNews)
Pelaku penganiaya orangtua (kanan) di Desa Jumeneng, kecamatan Mojoanyar, kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (26/9/2020), malam. 

TRIBUNWOW.COM - Seorang pemuda bernama Adi Murdiyanto Hermanto (27) tega membantai ayah dan ibunya sendiri hingga sekarat.

Adi membantah orangtuanya saat mereka tertidur di rumah kediaman mereka di Desa Jumeneng, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto pada Sabtu (26/9/2020) sekitar pukul 21.00 WIB.

Dikutip TribunWow.com dari Surya.co.id pada Selasa (29/9/2020), Adi tega menggorok leher orang tuanya karena tak mau berjualan bubur.

Salah satu orangtua pelaku yang menjadi korban penganiayaan anaknya sendiri di Desa Jumeneng, kecamatan Mojoanyar, kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (26/9/2020), malam.
Salah satu orangtua pelaku yang menjadi korban penganiayaan anaknya sendiri di Desa Jumeneng, kecamatan Mojoanyar, kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (26/9/2020), malam. (YouTube iNews Portal)

7 Fakta Pembunuhan Berencana pada Pengusaha Rental Mobil dalam Sumur: Dibunuh saat Diajak Ngobrol

Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Rifaldhy mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan, Ady rupanya memiliki perangai yang emosional.

Ady memendam kekesalan pada orang tuanya, Yasin (70) dan Muripah (65).

"Hasil pendalaman kita dari serangkaian penyelidikan itu menyimpulkan bahwa yang bersangkutan ini emosional."

"Ada kekesalan pelaku terhadap orang tuanya," ujar Rifaldhy di Mapolres Mojokerto, Senin (28/9/2020).

Rifaldhy menjelaskan, pelaku kesal orang tuanya melarangnya untuk bekerja di pabrik pengolahan kayu Kabupaten Sidoarjo.

Sedangkan sehari-hari, pelaku ini berjualan bubur keliling.

Selama ini, ibunya yang menyiapkan bubur untuk dijual.

Namun beberapa hari terakhir, pelaku sudah tidak mau jadi tukung bubur lagi.

Pelaku marah lantaran orang tuanya itu tetap kekeuh untuk melarangnya bekerja ke luar kota.

Sehingga munculah emosi dan tindakan penganiayaan.

Pura-pura Sewa Mobil Lewat Instagram, Kronologi Pelaku Bunuh Alhadar: Bercak Darah Ada di Piring

"Pelaku minta untuk kerja di Sidoarjo sementara orang tuanya itu tidak berkeinginan demikian."

"Ini yang menjadi kesalahan munculnya emosi kemudian tersangka akhirnya melakukan penganiayaan terhadap kedua orang tuanya," jelas Rifaldhy.

Terkait kasus ini, ia mengatakan penyelidikan melibatkan pemeriksaan saksi dair keluarga, termasuk korban dan tetangga korban.

Sedangkan, pelaku saat ditanya kondisinya terlihat baik-baik saja.

Dia bisa menjawab pertanyaan dengan lancar dan mengaku sadar akan perbuatannya.

"Kita dapat menyimpulkan itulah yang menjadi alasan yang bersangkutan melakukan penganiayaan ini," kata Rifaldhy.

Akibat perbuatannya itu, pelaku mengaku menyesal.

Pelaku menegaskan bahwa tindakannya hanya berdasarkan emosi tanpa ada perencanaan sebelumnya.

"Ya menyesali perbuatan yang dilakukan dan itu tindakan yang dilakukan oleh bersangkutan adalah karena emosional jadi tidak ada perencanaan sebelumnya hanya spontan saja," lanjutnya.

Penampakan 2 Pelaku Pembunuhan Pengusaha Rental Mobil Dimasukkan Dalam Sumur: Sempat Melawan Polisi

Sementara itu, Yasin dan Muripah langsung dibawa ke RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Mojokerto.

Setelah menjalani perawatan ICU, kondisi Yasin mulai membaik.

Yasin harus dioperasi akibat luka yang disebabkan anaknya.

Begitu pula dengan keadaan sang ibu yang berangsur pulih setelah menjalani perawatan.

Kronologi Warga selamatkan Korban

Imam Bukhori (57) mengaku sempat melihat bahwa korban masih tersadar ketika diselamatkan oleh warga.

Dikutip dari SURYA.co.id, Minggu (27/9/2020), saat ditemukan oleh warga, korban mengalami luka sabetan di leher dan dagu.

"Sudah banyak darah di kasur dan korban masih sadar," ungkap Imam warga setempat di lokasi kejadian, Minggu (27/9/2020).

Imam mengatakan para warga saat itu tengah melayat di sebuah makam desa yang berlokasi kurang lebih sekitar 200 meter dari rumah korban.

Mendengar teriakkan minta tolong itu, warga langsung beramai-ramai menuju ke rumah korban.

"Ada yang teriak minta tolong menyuruh cepat ke rumah Pak Yasin katanya bertengkar lagi sama anaknya," ucap dia.

Saat masuk ke rumah korban, posisi pelaku saat itu masih memegang pisau.

Bahkan pelaku melakukan perlawanan supaya tidak ditangkap oleh warga.

"Warga beramai-ramai menangkap pelaku dengan menindih dan menyingkirkan pisau sedangkan korban masih tergeletak di kasur," bebernya.

Seusai pelaku berhasil diamankan, korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

"Korban kondisinya kritis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit," terangnya.

Tak lama setelah itu, pihak kepolisian langsung mengamankan pelaku dan melakukan olah TKP. (TribunWow.com/Mariah Gipty/Anung)

Sebagian artikel ini diolah dari surya.co.id dengan judul Penjual Bubur di Mojokerto Bantai Bapak dan Ibunya Hingga SekaratTernyata Cuma Gara-gara Ini, Seorang Anak di Mojokerto Tega Gorok Kedua Orang Tuanya, dan Anak yang Gorok Kedua Orang Tuanya di Mojokerto Dijerat Pasal Berlapi

Tags:
MojokertoPenganiayaan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved