Breaking News:

BMKG

Viral Hasil Riset ITB soal Potensi Tsunami 20 Meter, BMKG Minta Info Megathrust Ini Segera Direspons

Hasil riset para peneliti ITB terkait adanya potensi tsunami 20 meter di selatan Pulau Jawa menjadi viral dan ramai diperbincangkan masyarakat.

Editor: Atri Wahyu Mukti
bmkg.go.id
Ilustrasi prakiraan cuaca oleh BMKG. 

TRIBUNWOW.COM - Hasil riset para peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) terkait adanya potensi tsunami 20 meter di selatan Pulau Jawa menjadi viral dan ramai diperbincangkan masyarakat.

Hasil riset yang telah diterbitkan dalam jurnal Nature Scientific Report pada (17/9/2020), tersebut dianggap mengkhawatirkan jika benar-benar terjadi nantinya.

Lantas, bagaimana tanggapan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dengan hasil kajian peneliti ITB tersebut?

Riset Ungkap Potensi Tsunami 20 Meter, ITB: Pascagempa 2004 di Aceh, Dilakukan Pengambilan Sampel

 Info BMKG - Prakiraan Cuaca 33 Kota Besok, Sabtu 26 September: Pontianak dan Palembang Hujan Petir

Kepada Kompas.com, Jumat (25/9/2020); Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono, mengatakan, BMKG dalam hal ini mengapresiasi hasil tersebut.

Dia menjelaskan, BMKG mengapresiasi penelitian tersebut karena kajian ilmiah yang dilakukan ini mampu menentukan potensi magnitudo maksimum gempa megathrust dan skenario terburuk.

Akan tetapi, hingga saat ini, teknologi yang ada belum mampu memprediksi dengan tepat dan akurat kapan dan di mana gempa akan terjadi.

"Skenario model yang dihasilkan merupakan gambaran terburuk (worst case), dan ini dapat dijadikan acuan dalam upaya mitigasi guna mengurangi risiko bencana gempa dan tsunami," ujarnya.

Oleh karena itu, menanggapi ketidakpastian ini, yang perlu dilakukan adalah upaya mitigasi dengan menyiapkan langkah-langkah konkrit untuk meminimalkan risiko kerugian sosial, ekonomi dan korban jiwa.

Ia menegaskan, informasi hasil kajian ini hendaknya tidak mempertajam kecemasan dan kekhawatiran masyarakat, tetapi justru harus segera direspons dengan upaya mitigasi yang nyata.

Masyarakat jangan resah dan fokuslah mitigasi

Daryono berkata bahwa pada saat ini, masyarakat awam menduga seolah dalam waktu dekat di selatan Pulau Jawa akan terjadi gempa dahsyat. Padahal, tidak demikian.

"Kita akui, informasi potensi gempa kuat di zona megathrust memang rentan memicu keresahan akibat salah pengertian atau misleading," kata dia.

Namun, masyarakat ternyata lebih tertarik membahas kemungkin dampak buruknya daripada pesan mitigasi yang mestinya harus dilakukan.

 Peringatan Dini BMKG Besok, Sabtu 26 September 2020: Jabar dan Jateng Waspada Hujan Lebat dan Angin

Adapun perihal mitigasi potensi bencana katrastropik itu, masih banyak hal yang bisa dilakukan masyarakat beserta para pemangku kepentingan terkait.

Di antaranya adalah sebagai berikut.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)tsunamiGempa Megathrust
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved