Breaking News:

Syekh Ali Jaber Ditikam

Fakta Baru Penusuk Syekh Ali Jaber: Dulu Pengagum, tapi Berubah Jadi Benci setelah Bertemu Seseorang

Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan mengungkap sosok tersangka kasus penusukan Syekh Ali Jaber, Alpin Adrian.

Kolase (Tribunlampung.co.id/Deni Saputra ) dan (YouTube Syekh Ali Jaber)
Press conference Syekh Ali Jaber, Jumat (18/9/2020). Syekh Ali Jaber mengaku sempat bertemu Alfin Andrian (kanan) di dalam mimpinya. 

TRIBUNWOW.COM - Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan mengungkap sosok tersangka kasus penusukan Syekh Ali Jaber, Alfin Adrian.

Ken berbincang panjang lebar dengan Alfin.

Menurut Ken, Alfin berbicara dengan lancar.

Pernah Berobat ke Klinik Kejiwaan, Ini Kondisi Alfin yang Tusuk Syekh Ali Jaber: Nangis Sendiri

Pertanyaan yang diajukan oleh Ken, dijawab dengan lancar.

"Ada motif yang mungkin belum di-sharing ke media," tutur Ken kepada Tribunnews.com, Selasa (22/9/2020).

Ken dalam perbincangan bersama Alfin, sempat menanyakan bagaimana akhirnya Alfin bisa berpikiran untuk melakukan penusukan terhadap Syekh Ali Jaber.

"Padahal jauh sebelum terkenal, Alfin itu sosok yang mengagumi Ali Jaber," tuturnya.

Alfin ternyata kerap menonton tayangan-tayangan yang menghadirkan sosok Syekh Ali Jaber.

"Dia sempat menonton tayangan-tayangan Ali Jaber, sebelum tenar," sambung Ken.

Alfin memiliki kebencian, karena terpengaruh media sosial.

Lalu, kerap ke warnet dan menonton tayangan-tayangan mengenai timur tengah.

Terutama yang menyudutkan timur tengah.

"Ditambah Dia (Alfin) latar belakang keluarga broken home, keluarganya pisah, akhirnya dia nonton di warnet. Di situ dia ketemu seseorang yang memberikan informasi tentang tayangan-tayangan timur tengah," imbuh Ken.

Begini Kondisi Mental Terakhir Alfin yang Tusuk Syekh Ali Jaber, Ibu Ungkap Sebabnya: Sudah 4 Tahun

Hingga Alfin memiliki kebencian yang begitu mendalam segala hal yang terkait timur tengah.

Kesukaan terhadap kepada Syekh Ali Jaber, berubah menjadi kebencian.

"Dia mulai berpikir, oh ternyata orang timur tengah jahat-jahat, sadis-sadis. Karena dia secara agama tidak kuat. Dari tadinya menyukai akhirnya kayak takut, 'Ngeri sekali berarti orang timur tengah'," imbuh Ken.

Ken mengatakan Alfin berbicara cukup lancar.

Tak ada tanda-tanda tidak waras.

Sebab, masih menjawab pertanyaan sesuai konteks pembahasan.

"Dan tadi aku tanya, kamu kok pegang pisaunya bagus banget kayak orang terlatih. Dia mengakui pernah belajar pencak silat," kata Ken.

Alfin Jadi Penusuk Syekh Ali Jaber, Sang Ibu Enggan Tonton Video yang Viral: Tetangga pada Bicara

Ken berpandangan, sosok Alfin seperti tertekan.

Ditambah kedua orang tuanya telah bercerai. Ken yang telah berpengalaman berbincang dengan kelompok radikal ini, melihat sosok Alfin tidak berafiliasi dengan kelompok radikal manapun.

"Dia masalah keluarga, ekonomi tidak mampu, secara agama dia Salat saja tidak bisa. Jadi kalau saya melihat ini lone wolf, dia melakukan sendiri, tunggal, tidak berafiliasi dengan kelompok manapun. Karena tayangan-tayangan dia akhirnya dari suka, menjadi tidak suka," tutur Ken.

Alfin terpengaruh di media sosial.

Terprovokasi di media sosial bahwa Pemerintah Indonesia tidak adil, kemudian banyak koruptor dibiarkan.

Ditambah tekanan karena orang tua yang berpisah.

Kemudian terpengaruh dengan tayangan-tayangan yang menyudutkan timur tengah.

"Dia korban di internet, latar belakangnya adalah keluarga yang tidak harmonis. Dia bukan gila, tapi dia orang yang psikopat. Dia menyendiri, dia punya dunianya sendiri, punya pemikiran yang berbeda dengan umumnya. Sehingga dia melakukan hal-hal di luar nalar," ucap Ken.

Ken mengatakan Alfin berasal dari keluarga dengan ekonomi yang pas-pasan.

Ibunya kerja sebagai Tenaga Kerja Wanita di Hongkong.

Sementara Alfin sendiri belum berkeluarga.

"Dia tinggal di rumah sempit, satu rumah dihuni banyak keluarga. Kadang-kadang temperamen, marah, anak broken home.

Punya waktu sela, dia punya duit ke warnet, main medsos, main game.

Mengaku Tak Pernah Pakai Baju Hitam saat Berdakwah, Syekh Ali Jaber Dapat Firasat sebelum Penusukan?

Dan di situ dia ketemu seseorang.

Siapa orang yang menunjukan, katanya dia tidak kenal, cuma ngasih lihat sesekali, terus tertarik sendiri," kata dia.

Ken melihat Alfin sebagai korban internet.

Melihat tayangan-tayangan timur tengah tanpa mengetahui akar permasalahan.

Terpengaruh dengan tayangan-tayangan ISIS.

"Perhatian bagi masyarakat umum, jangan tonton tayangan-tayangan yang sebenarnya kita tidak memahami sendiri. Kita bisa terpapar. Walaupun kita tidak berafiliasi dengan kelompok manapun," ujar Ken. (tribun network/denis).

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pelaku Penusukan Dulunya Pengagum Syekh Ali Jaber, Berubah Setelah Bertemu Seseorang

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Syekh Ali Jaber DitusukSyekh Ali JaberLampungAlfin AndrianKen Setiawan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved