Breaking News:

Terkini Daerah

Reaksi Ibu LAS Dengar Kasus Mutilasi di Kalibata dari TV, Menunduk dan Pegang Kepala: Sakit Hati

Wanita berinisial LAS alias Laeli (27) menjadi tersangka pembunuhan dan mutilasi bersama pria berinisial DAF alias Fajri (26).

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
Capture YouTube Kompas TV
Reaksi ibu LAS, Maslihah, menundukkan kepala, diunggah Sabtu (19/9/2020). LAS adalah pelaku pembunuhan dan mutilasi RHW yang ditemukan di apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. 

TRIBUNWOW.COM - Wanita berinisial LAS alias Laeli (27) menjadi tersangka pembunuhan dan mutilasi bersama pria berinisial DAF alias Fajri (26).

Dilansir TribunWow.com, keduanya diketahui membunuh Rinaldi Harley Wismany alias RHW (33) di sebuah apartemen di Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Jenazahnya ditemukan dalam kondisi termutilasi menjadi 11 bagian di apartemen Kalibata City pada Rabu (16/9/2020) lalu.

Laeli Atik Supriyatin (27) salah satu tersangka pelaku pembunuhan disertai mutilasi terhadap Rinaldi Harley Wismanu (33), Manajer HRD PT Jaya Obayashi, ternyata adalah seorang Sarjana Kimia lulusan Universitas Indonesia (UI).
Laeli Atik Supriyatin (27) salah satu tersangka pelaku pembunuhan disertai mutilasi terhadap Rinaldi Harley Wismanu (33), Manajer HRD PT Jaya Obayashi, ternyata adalah seorang Sarjana Kimia lulusan Universitas Indonesia (UI). (WartaKotaLive)

Awalnya Kenalan, Terungkap Momen Pelaku Mutilasi di Kalibata Tercetus Rencana Pembunuhan: Tanggal 5

Kepada awak media, ibunda Laeli, Maslihah, mengaku tidak menyangka mendengar tindakan putrinya.

Ia menuturkan sang anak pamit kepadanya untuk kuliah di perguruan tinggi ternama Universitas Indonesia.

Maslihah menyebutkan sudah lama ia tidak berkomunikasi dengan Laeli.

"Enggak pernah, ini sudah 1,5 tahun lepas, saya lost contact," ungkap Maslihah, dalam tayangan di kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (19/9/2020).

Ia membenarkan anaknya sudah sejak lama berangkat ke ibu kota untuk kuliah.

Menurut Maslihah, Laeli diterima di Jurusan Geografi dan mendapatkan beasiswa bidik misi.

"Kuliah di UI. Kalau enggak salah tahun 2014," ungkap sang ibu.

Bahas Pelaku Mutilasi di Kalibata City, Pakar Menduga LAS Bucin ke DAF: Akal Sehat Jadi Hilang

Bahkan pada lebaran terakhir, wanita berkerudung biru ini mengaku tidak bertemu dengan putrinya.

Selain itu, ia tidak pernah mendapat kabar apapun dari Laeli.

Orangtua Laeli Atik Supriyatin (LAS), Maslihah, dalam acara Kompas Petang, Sabtu (19/9/2020).
Orangtua Laeli Atik Supriyatin (LAS), Maslihah, dalam acara Kompas Petang, Sabtu (19/9/2020). (Youtube/KompasTV)

"Enggak pulang, enggak (pernah memberi kabar), orang dihubungi juga susah," tutur Maslihah.

"Enggak bisa dihubungi," lanjutnya.

Maslihah mengaku ia bahkan tidak tahu apakah nomor telepon putrinya masih aktif atau tidak.

Ia pernah mencoba menghubungi, tetapi tidak tersambung.

"Ada, tapi enggak masuk," jelas dia.

Deretan Ketidaknormalan Pelaku Mutilasi Kalibata, Kata Pakar: Buat Jebakan Pendekatan Seksual

Maslihah menyebutkan sudah mengetahui perbuatan kriminal Laeli.

Meskipun begitu, kabar ini ia ketahui dari media.

Ia membenarkan belum mendapat kabar dari penyidik yang menangani kasus tersebut.

"Dengarnya dari TV," ungkap Maslihah.

Ketika ditanya tanggapannya terkait kasus tersebut, Maslihah langsung menundukkan kepala.

Ia memegang dahunya dan menyembunyikan wajah dari sorotan kamera.

"Sakit hati, lah," jawabnya dengan suara semakin lirih.

Lihat videonya mulai menit ke-0.30:

Profil LAS, Memiliki Latar Belakang Pendidikan Tinggi

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengungkap sisi lain dari pelaku pembunuhan dan mutilasi, Laeli Atik Supriyatin (LAS) di Apartemen Kalibata City pada 9 September 2020.

Sedangkan, jenazah korban LAS yakni RHW ditemukan di Apartemen Kalibata City pada Rabu (16/9/2020) malam.

RHW ditemukan dalam keadaan termutilasi lalu dibungkus tas kresek dan dimasukkan koper.

 Tak Bisa Berkata-kata, Ibu LAS Pelaku Mutilasi di Kalibata Syok: Izin Kuliah di UI dengan Bidik Misi

Yusri Yunus mengatakan bahwa LAS merupakan mahasiswa lulusan universitas terkenal di Jakarta.

LAS lulusann jurusan Kimia sempat bekerja di perusahaan besar.

"Tersangka L ini adalah seorang sarjana, sarjana dari salah satu universitas terkenal di Jakarta sini."

"Sarjana MIPA atau Kimia pernah berkerja di suatu perusahaan besar," jelas Yusri Yunus dikutip dari Kompas TV pada Minggu (20/9/2020).

Dikenal pintar, LAS juga pernah mengikuti olimpiade kimia.

Rekonstruksi kasus mutilasi di Apartemen Kalibata yang digelar di Polda Metro Jaya, Jumat (18/9/2020).
Rekonstruksi kasus mutilasi di Apartemen Kalibata yang digelar di Polda Metro Jaya, Jumat (18/9/2020). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Bahkan, selama ini LAS sering mengajar mahasiswa-mahasiswa di kampusnya maupun dari universitas lain.

"Kemudian juga selama kuliah, karena anaknya ini pintar juga pernah ikut olimpiade kimia di tingkat provinsi."

"Dia juga sering mengajar mahasiswa-mahasiswi di kampusnya dan beberapa universitas yang lain, itu kesehariannya," jelas Yusri Yunus.

Namun semuanya berubah ketika pandemi Covid-19 melanda.

 Polisi Sebut Ada Sisi Menarik dari Tersangka Mutilasi Kalibata City: Ada Perubahan Cukup Drastis

LAS yang berpacaran dengan DAF sama-sama mengalami keterpurukan ekonomi.

"Karena di situasi pandemi ini, dia mengakui bahwa memang dia menganggur kenal dengan tersangka DAF ya."

"DAF ini awalnya kerja sebagai tukang ojek sampai dengan terakhir mereka menganggur," jelas Yusri Yunus.

Masalah ekonomi ini lah yang membuat LAS dan DAF terdorong untuk membunuh orang demi memperoleh sejumlah uang.

"Inilah yang menjadikan motif dalam hal ini ekonomi," lanjutnya.

Akibat perbuatannya membunuh dan memutilasi korban berinisial RHW, maka keduanya dikenakan pasal pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana pada konferensi pers Kamis (17/9/2020) mengatakan bahwa pelaku sudah menguras harta korban.

Setelah membunuh, dua pelaku yang merupakan sepasang kekasih ini memutilasi hingga menutupi jejak pembunuhan, mereka mengambil harta korban.

"Nah kemudian yang mereka lakukan mereka menguras isi dari pada rekening milik korban," kata Nana dikutip dari Breaking News Kompas TV pada Kamis. 

Hasil rampasan itu lantas dibelanjakan oleh mereka dengan sejumlah barang-barang seperti emas hingga motor.

Selain itu, uangnya juga digunakan untuk menyewa rumah kontrakan di mana mereka akhirnya ditangkap.

"Dengan membeli logam mulia berbagai ukuran, kemudian perhiasan emas, motor merk Yamaha Nmax, dan menyewa rumah di Permata Cimanggis yang akan digunakan untuk mengubur korban jadi rangkaiannya seperti itu," jelas Nana. (TribunWow.com/Brigitta/Gipty)

Tags:
PembunuhanMutilasiKalibata CityJakarta Pusat
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved