Breaking News:

Terkini Daerah

Reaksi Ibu LAS Dengar Kasus Mutilasi di Kalibata dari TV, Menunduk dan Pegang Kepala: Sakit Hati

Wanita berinisial LAS alias Laeli (27) menjadi tersangka pembunuhan dan mutilasi bersama pria berinisial DAF alias Fajri (26).

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
Capture YouTube Kompas TV
Reaksi ibu LAS, Maslihah, menundukkan kepala, diunggah Sabtu (19/9/2020). LAS adalah pelaku pembunuhan dan mutilasi RHW yang ditemukan di apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. 

 Tak Bisa Berkata-kata, Ibu LAS Pelaku Mutilasi di Kalibata Syok: Izin Kuliah di UI dengan Bidik Misi

Yusri Yunus mengatakan bahwa LAS merupakan mahasiswa lulusan universitas terkenal di Jakarta.

LAS lulusann jurusan Kimia sempat bekerja di perusahaan besar.

"Tersangka L ini adalah seorang sarjana, sarjana dari salah satu universitas terkenal di Jakarta sini."

"Sarjana MIPA atau Kimia pernah berkerja di suatu perusahaan besar," jelas Yusri Yunus dikutip dari Kompas TV pada Minggu (20/9/2020).

Dikenal pintar, LAS juga pernah mengikuti olimpiade kimia.

Rekonstruksi kasus mutilasi di Apartemen Kalibata yang digelar di Polda Metro Jaya, Jumat (18/9/2020).
Rekonstruksi kasus mutilasi di Apartemen Kalibata yang digelar di Polda Metro Jaya, Jumat (18/9/2020). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Bahkan, selama ini LAS sering mengajar mahasiswa-mahasiswa di kampusnya maupun dari universitas lain.

"Kemudian juga selama kuliah, karena anaknya ini pintar juga pernah ikut olimpiade kimia di tingkat provinsi."

"Dia juga sering mengajar mahasiswa-mahasiswi di kampusnya dan beberapa universitas yang lain, itu kesehariannya," jelas Yusri Yunus.

Namun semuanya berubah ketika pandemi Covid-19 melanda.

 Polisi Sebut Ada Sisi Menarik dari Tersangka Mutilasi Kalibata City: Ada Perubahan Cukup Drastis

LAS yang berpacaran dengan DAF sama-sama mengalami keterpurukan ekonomi.

"Karena di situasi pandemi ini, dia mengakui bahwa memang dia menganggur kenal dengan tersangka DAF ya."

"DAF ini awalnya kerja sebagai tukang ojek sampai dengan terakhir mereka menganggur," jelas Yusri Yunus.

Masalah ekonomi ini lah yang membuat LAS dan DAF terdorong untuk membunuh orang demi memperoleh sejumlah uang.

"Inilah yang menjadikan motif dalam hal ini ekonomi," lanjutnya.

Tags:
PembunuhanMutilasiKalibata CityJakarta Pusat
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved