Breaking News:

Syekh Ali Jaber Ditikam

Alfin Andrian Sempat Diobati Kyai seusai Pusing Dengar Adzan dan Mengaji, sang Ibu: Coba Bunuh Diri

Penusuk Syekh Ali Jaber diklaim pihak keluarga pernah diobati oleh seorang kyai setelah alami depresi dan pusing mendengar suara adzan dan mengaji.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
youtube Lampung TV
Yayat Rohayati menceritakan soal kondisi anaknya (Alfin Andrian) yang dikabarkan keluarga memang mengalami depresi. 

TRIBUNWOW.COM - Alfin Andrian (24) telah ditetapkan sebagai tersangka atas penusukkan Syekh Ali Jaber yang terjadi di Masjid Falahudin, Kelurahan Sukajawa, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Minggu (13/9/2020) lalu.

Saat menjalani proses pemeriksaan, Alfin disebut polisi lancar menjawab pertanyaan-pertanyaan dari psikiater.

Yayat Rohayati, ibu dari Alfin Andrian menyebut pernah mendapat kabar dari keluarganya soal anaknya yang sempat dirawat oleh seorang kyai.

Penampakan Alfin Andrian (24), tersangka penusukan penceramah Syekh Ali Jaber, di Mapolresta Bandar Lampung, Senin (14/9/2020). Fakta-fakta Tersangka Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber, Soal Gangguan Jiwa hingga Jadi Tersangka.
Penampakan Alfin Andrian (24), tersangka penusukan penceramah Syekh Ali Jaber, di Mapolresta Bandar Lampung, Senin (14/9/2020). Fakta-fakta Tersangka Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber, Soal Gangguan Jiwa hingga Jadi Tersangka. (Tribunlampung.co.id/Deni Saputra)

 

Bertemu Alfin dalam Mimpi, Syekh Ali Jaber Justru Khawatirkan Penusuknya: Saya Tanya Gimana Kabarmu

Dikutip dari YouTube Lampung TV, Jumat (18/9/2020), kabar tersebut Yayat peroleh ketika dirinya tengah bekerja di Hong Kong sebagai TKI.

Yayat menuturkan, awalnya Alfin sempat dirawat di sebuah klinik rumah sakit jiwa.

"Khusus klinik sakit jiwa," kata Yayat.

Alfin disebut hanya beberapa hari berada di klinik tersebut sebelum akhirnya berangkat ke Lampung Tengah.

Sesampainya di sana, Alfin mendapat pengobatan dari kyai.

Ketika mendapat pengobatan dari kyai, barulah Alfin menunjukkan tanda-tanda membaik.

"Dari situ Alfin diobatin sama Kyai, Alhamdulillah dia sudah mulai pulih ingatannya dan ingat sama ibunya," jelas Yayat.

Namun setelah sempat membaik, Alfin justru dikabarkan hendak mencoba bunuh diri.

Yayat mengatakan, kabar tersebut didapat dari adik Alfin.

"Sempat ada percobaan bunuh diri," terangnya.

Yayat mengaku ia dikirimi oleh adik dari Alfin foto-foto yang bersangkutan memiliki banyak luka sayatan pisau di leher.

"Sempat saya dikirimkan foto-foto itu (luka Alfin coba bunuh diri)," ucapnya.

Setelah melihat kondisi Alfin, Yayat mengatakan pada akhirnya Alfin kembali di bawa ke Lampung Tengah untuk mendapat pengobatan.

"Dari situ kami mencoba untuk komunikasi dengan keluarga gimana caranya Alfin supaya sehat dan pulih kembali," tandasnya.

Di saat Alfin menunjukkan tanda semakin membaik, barulah ia dibawa kembali pulang ke Tanjungkarang.

Ibu Alfin Andrian Sebut Anaknya Kerap Alami Kesurupan: Dengar Adzan atau Mengaji Selalu Bising

Alfin Kerap Kesurupan

Pada segmen sebelumnya, Ibu dari Alfin, yakni Yayat Rohayati menyebut dirinya mendapat kabar Alfin menjadi depresi pada tahun 2016.

Diketahui Yayat berangkat menjadi TKI ke Hong Kong di tahun 2015.

"Dengar kabar dari keluarga kalau anak saya Alfin Andrian itu sudah mulai depresi," kata Yayat.

Yayat menyoroti perubahan yang terjadi pada anaknya, yakni tidak lagi mengenal ibunya sendiri.

"Kami telepon pun biasanya bicaranya lancar, sopan."

"Biasanya 'Assalamualaikum Ibu, apa kabar'," kata Yayat menirukan percakapannya dengan anaknya di telepon.

Yayat menuturkan, setelah ia mendapat kabar Alfin depresi, anaknya tidak lagi mengenali ibunya ketika ditelepon.

"Selalu bicaranya 'Ini siapa?', tidak kenal dengan saya," ujarnya.

Ia merasa kondisi Alfin semakin memburuk, ketika rumah tangga kedua orangtuanya mulai retak.

"Itu dia tambah depresi," sebut Yayat.

Semakin ke sini, Kabar tentang kejiwaan Alfin disebut Yayat semakin memburuk.

"Suka kayak kesurupan," ujar dia.

"Kalau mendengar Adzan atau mengaji selalu bising kupingnya, terganggu," lanjutnya.

Jalani Reka Ulang Penusukkan Syekh Ali Jaber, Alfin Sempat Kunjungi Tetangga sebelum ke Masjid

Simak video selengkapnya mulai menit ke-3.35:

 

Bukti Rencanakan Pembunuhan

Dikutip dari YouTube Lampung TV, Rabu (16/9/2020), satu bukti tersangka melakukan pembunuhan rencana adalah senjata yang dibawa oleh Alfin dari rumahnya.

"Tersangka ini sudah ada suatu perencanaan untuk melakukan suatu pembunuhan," ujar Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad.

"Didahului dengan menyiapkan mengambil senjata tajam dari rumah tersangka."

Selain senjata, Pandra juga mengungkit soal perasaan emosi dari Alfin ketika mengetahui adanya kegiatan keagamaan di dekat kediamannya yang dihadiri oleh Syekh Ali Jaber.

"Dan tersangka sendiri juga sudah ada niat, ada rasa kesal pada saat mendengar adanya ceramah Syekh Ali Jaber," terang Pandra.

Pandra memaparkan saksi yang telah diperiksa di antaranya adalah keluarga dan paman pelaku, saksi korban, para saksi mata, perekam video, hingga ibu-ibu yang diajak berfoto oleh Syekh Ali Jaber.

"Sampai hari ini sudah 15 saksi yang dilakukan pemeriksaan," ungkap Pandra.

"15 saksi tersebut guna melengkapi berkas perkara yang saat ini kami kejar untuk segera kami limpahkan kepada jaksa penuntut umum," sambungnya.

Pandra mengatakan, dalam kasus ini satuan seperti Densus, Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri, hingga Bareksrim Polri ikut turun tangan membantu pemeriksaan.

"Kehadiran dari tim tersebut adalah untuk memperkuat di dalam konstruksi pasal, kemudian melakukan penyelidikan apakah masih ada kaitan dan lain sebagainya," pungkasnya.

Lancar Jawab Psikiater

Alfin sendiri diketahui sadar penuh saat menjalani pemeriksaan bersama psikiater.

"Sampai sejauh ini menurut psikiater, tersangka AA ini masih bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan," ujar Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad.

"Artinya masih dalam keadaan sadar dia menjawab pertanyaan-pertanyaan itu."

Alfin juga telah membeberkan alasan dirinya menusuk Syekh Ali Jaber.

"Apa motivasinya dia melakukan tindak pidana itu sudah jelas disampaikan, bahwa yang dirasakan oleh dia adalah perasaan gelisah," kata Pandra.

"Apalagi pada saat itu kegiatan itu berlangsung tidak jauh dari rumah tersangka," sambungnya.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, Alfin ternyata kerap hidup berpindah-pindah.

Mulai dari ikut bersama pamannya, lalu sempat juga tinggal bersama kakeknya.

Bagi keluarganya, Alfin dicap sebagai beban karena kerap berbuat masalah.

"Dan selalu menjadi beban orangtuanya," kata Pandra.

Status Alfin sendiri merupakan lajang tanpa pekerjaan tetap.

Pandra menuturkan, Alfin selalu dianggap sebagai masalah bagi keluarganya, di manapun dia berada.

"Di dalam kesehariannya juga sering bermasalah di dalam keluarganya," terangnya.

"Artinya selalu menjadi beban keluarga di manapun dia berada," jelas Pandra. (TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Syekh Ali JaberAlfin AndrianPenusukan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved