Terkini Daerah
Pesan Terakhir Korban Pembunuhan dan Mutilasi di Kalibata City pada Orang Tua, Punya Cita-cita Mulia
Seorang manajer berinisial RHW (32) tewas mengenaskan dalam keadaan mayatnya terpotong-potong pada 9 September 2020.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Seorang manajer berinisial RHW (32) tewas mengenaskan dalam keadaan mayatnya terpotong-potong pada 9 September 2020.
RHW diketahui dibunuh oleh sepasang kekasih DAF alias Fajri dan LAS alias Laeli di sebuah apartemen dengan motif harta.
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Jakarta pada Jumat (18/9/2020), sebelum meninggal RHW rupanya sempat berkomunikasi dengan sang ibu, Sulistyani.

• 6 Fakta Kasus Mutilasi di Apartemen Kalibata City: Kronologi, Motif, hingga Terancam Hukuman Mati
Pada malam terbunuhnya RHW, ia berkomunikasi dengan orang tua pada siang harinya.
Kala itu RHW mengatakan bahwa dirinya ingin memberangkatkan sang ibu dan bapak pergi umrah.
Selain itu, dia juga pamit untuk segera berangkat rapat.
Rupanya, obrolan itu menjadi percakapan terakhir korban dengan keluarganya.
Setelah itu, keluarganya sudah tidak bisa menghubungi sang anak.
"Terakhir itu hari Rabu masih komunikasi. Om RHW bilang, pokoknya ibu harus segera umrah biar saya yang biayai. Sudah ya bu, Har pergi meeting dulu," ujar keponakan RHW, bernama Aden Putera Ichlasul Amal di rumah duka, menirukan percakapan korban dengan ibunya.
Aden Putera mengatakan RHW adalah sosok yang baik pada adik-adiknya.
Ia sendiri khawatir ketika ponsel korban sudah mulai tak bisa dihubungi.
"Karena om RHW ini anak pertama. Baik sekali kepada adik-adiknya dan keponakan. Kalau keponakan paling dekat dengan saya. Ya kami mulai khawatir semenjak itu kok hp-nya tidak bisa dihubungi," ujarnya.
• Berawal dari Tinder, Sepasang Kekasih Mutilasi Manajer di Kalibata demi Uang hingga Rp 97 Juta
Berselang tiga hari keluarga baru mendapat kabar RHW dinyatakan hilang.
Aden sempat menangis ketika menceritakan sosok sepupunya.
Biasanya ia sering berkunjung ke rumah korban untuk menikmati waktu bersama.
"Paling suka main game, dan nonton film. Selama ini ya saya sering main ke apartemennya."
"Hampir dua bulan sekali saya pasti ke sana. Paling suka om itu nonton film. Kami selalu voting untuk menentukan film yang ingin ditonton. Kebetulan ada adik-adiknya juga di sana," kata Aden.
Aden menerangkan, RHW merupakan pria lulusan S2 di Jepang.
Kemudian, RHW bekerja di perusahaan kontraktor Jepang yang membuka cabang di Indonesia.
"Di Jakarta hampir dua tahun. Karena apartemennya dulu kan di Tamansari Sudirman, dan sekarang pindah di Semanggi ini," sambung dia.
• Sederet Fakta Kasus Mutilasi di Kalibata: Dibunuh saat Hubungan Badan hingga Sudah Siapkan Kuburan
Kronologi Korban Dibunuh dan Dimutilasi
Sepasang kekasih yang membutuhkan uang itu awalnya tega menghabisi nyawa korban dimulai dari perkenalan di Tinder.
Hal itu diungkapkan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana pada konferensi pers Kamis (17/9/2020) sore.
Mulanya, LAS berkenalan dengan korban melalui aplikasi Tinder.
LAS dan korban kemudian semakin dekat dengan chattingan di Whatsapp.
"Jadi antara korban dengan saudara LAS ini memang sudah lama ya saling mengenal, mereka mengenal melalui chatting melalui aplikasi Tinder."
"Kemudian beberapa hari ketemu, korban kemudian juga meminta nomor WA kepada tersangka dan keduanya sering melalukan aplikasi Wa atau WhatsApp," jelas Nana.
Setelah akrab di chatting, LAS dan korban janjian bertemu di sebuah apartemen.
Lalu, LAS dan DAF mencoba menjebak.
Kedua sepasang kekasih itu kemudian menyewa sebuah apartemen selama lima hari.
"Lalu pada tanggal 7 September mereka lalu ada janjian untuk bertemu di salah satu apartemen di Pasar Baru."
"Kemudian mereka di tanggal 7 sampai dengan tanggal 12 menyewa apartemen," jelas Nana.
Pada tanggal 9 September, korban lantas bertemu dengan LAS di apartemen itu,
"Nah di situlah ada beberapa waktu hari mereka kemudian sekitar 9 September mereka masuk ke apartemen tersebut."
"Sebelum tanggal 9 mereka rupanya saudara LAS dan DAF bisa dikatakan pacarnya juga. Tersangka LAS dan DAF ini juga ada hubungan."
"Dan disitulah mereka merencanakan untuk menghabisi korban," cerita Nana.
• Fakta Baru Kasus Mayat Dimutilasi di Kalibata, Ditemukan 2 Lubang Mirip Kuburan di Rumah Tersangka
Tanpa sepengetahuan korban, DAF rupanya juga masuk ke apartemen.
Namun, DAF bersembunyi kamar mandi.
"Saudara RHW tanggal 9 masuk, rupanya DAF ini sudah mendahului ke apartemen tersebut."
"DAF ini mereka kemudian bersembunyi di kamar mandi," jelas Nana.
Sedangkan, LAS bertugas mengalihkan fokus korban dengan cara mengajaknya berbincang dan berhubungan seksual.
Di saat korban tengah berhubungan seksual dengan LAS, DAF diam-diam datang dan memukul kepala manajer tersebut dengan batu bata.
"Kedatangan korban dengan saudara LAS sempat berbincang kemudian berhubungan."
"Nah ketika berhubungan, DAF keluar jadi mereka sudah menyiapkan batu bata. Langsung dipukulkan ke kepalanya sebanyak tiga kali," ungkap Nana.
Selain itu, DAF juga menusuk korban hingga tewas.
Mereka sendiri sempat kebingungan dengan nasib mayat korban.
"Tiga kali dipukul lalu dia melakukan penusukan pada korban itu sebanyak tujuh kali sehingga korban meninggal dunia."
"Mereka kebingungan mau diapakan korban ini, kalau mereka bawa dalam kondisi masih meninggal agak kesulitan," kata Nana.
• Sosok Pelaku Mutilasi Pria di Kalibata City, Baru Beberapa Jam di Rumah Kontrakan Langsung Ditangkap
Lalu, kedua tersangka lantas menyembunyikan korban dan keluar untuk mencari barang yang digunakan untuk memutilasi korban.
"Mereka digeser ke kamar mandi agar tidak kelihatan, kemudian mereka membeli golok dan gergaji setelah mendapatkan."
"Mereke kemudian kembali ka apartemen tersebut dan melakukan mutilasi, ini menurut saya perbuatan yang paling keji," kata Nana.
Dengan tega mereka memotong bagian tubuh korban lalu memasukannya ke dalam kresek dan koper.
Selain itu mereka juga berusaha menghapus jejak darah.
"Memutilasi menjadi 11 bagian, dan bagian-bagian tubuh tersebut dimasukkan ke dalam kresek, kemudian dimasukan ke dua koper dan satu ransel."
"Mereka juga membeli sprei baru dan cat warna putih untuk mengecet bercak-bercak darah yang ada di tembok itu," kata Nana.
Setelah tiga hari kejadian itu, pasangan kekasih itu lantas memindahkan jasad korban yang telah dimutilasi ke apartemen lain di Kalibata City.
Di situlah polisi akhirnya menemukan jasad korban dalam beberapa bagian.
• Fakta Penangkapan Pasutri Pelaku Kasus Mutilasi di Apartemen Kalibata City, Ditangkap di Kontrakan
"Mereka menyewa sampai pada tanggal 12, kemudian mereka memindahkan koper tadi yang berisi korban ini ke sebuah apartemen di Kalibata."
"Setelah itu mereka di apartemen Kalibata di lantai 16 di sanalah mereka menyimpan korban tersebut," kata Nana.
Lihat videonya mulai menit ke-4:19:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul Sempat Komunikasi dengan Orangtua Sebelum Manajer HRD Dibunuh Lalu Dimutilasi, Begini Pesan Korban