Terkini Nasional
Minta Ahok Tidak 'One Man Show' soal Pertamina, Deddy Sitorus: Salah Besar Teriak-teriak ke Publik
Anggota DPR Komisi VI fraksi PDI Perjuangan, Deddy Sitorus buka suara soal kontroversi dari Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok selaku Komut Pertamina.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Anggota DPR Komisi VI fraksi PDI Perjuangan, Deddy Sitorus buka suara soal sikap kontroversi dari Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok selaku Komisaris Utama PT Pertamina.
Sebagai seorang komut, Ahok justru membongkar kebobrokan perusahannya sendiri yang kemudian disampaikan ke publik.
Dilansir TribunWow.com dalam acara Sapa Indonesia Malam 'KompasTV', Kamis (17/9/2020), Deddy Sitorus tegas menyalahkan sikap yang diambil oleh Ahok.

• Deddy Sitorus Ungkap 3 Dampak Buruk di Pertamina setelah Kegaduhan Ahok: Blocking-blocking Baru
• Gaduh Ahok Bongkar Kebobrokan Pertamina, Anggota DPR: Letakan Jabatan, Baru Bebas Ngomong di Publik
Menurut Deddy Sitorus, ada langkah yang lebih tepat dan lebih baik yang mustinya bisa dilakukan oleh Ahok tanpa harus menelanjagi perusahaannya sendiri.
Dirinya mengatakan bahwa Ahok yang notabene merupakan seorang komisaris utama, harusnya bisa membicarakan sekaligus menyelesaikan persoalan di internal Pertamina bersama jajaran direksi.
Atau sekurang-kurangnya dengan Kemeterian BUMN yang menaunginya.
"Itu jajaran direksi sangat berharap agar Pak Ahok mau duduk bareng, tenang, tidak usah pakai marah-marah, untuk diskusi mana yang terbaik," ujar Deddy Sitorus.
"Kalau Pak Ahok tidak bisa atau tidak sepakat dengan direksi, coba ngobrol dengan komisaris yang lain," jelasnya.
Deddy Sitorus berpandangan bahwa cara yang dilakukan Ahok dengan berteriak-teriak ke publik terkesan hanya dirinya yang bekerja serius di Pertamina khususnya.
"Pak Ahok tidak boleh one man show," tegasnya.
"Kalau itu pun masih gagal, Pak Ahok masih tidak berterima, pergi ke Kementerian BUMN sebagai pemberi mandat kepada beliau," imbuhnya.
• Bahas Persoalan Ahok, Refly Harun Yakini Ada Penunggang Gelap di Pertamina: Mafia Migas
Dirinya menambahkan bahwa sikap Ahok tersebut bukan menyelesaikan masalah melainkan justru menambah persoalan, termasuk membuat kegaduhan.
Lebih parahnya jika ketidakkondusifan itu terjadi di dalam tubuh Pertamina.
"Pasti kan orang takut, kan Pak Ahok berkali-kali bilang ini ada mafia proyek, mafia tracing, segala macam," kata Deddy Sitorus.
"Ini kan bikin orang kerja kagak bagus, orang dalam melakukan sesuatu tindakan menjadi super hati-hati, akhirnya semua pekerjaan terhambat," terangnya.
"Ini kan enggak ada yang untung, Pak Ahok kalau menurut saya salah besar dengan teriak-teriak ke publik seperti ini," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 5.06
Ungkap 3 Dampak Buruk di Pertamina setelah Kegaduhan Ahok
Dalam kesempatan sama, Deddy Sitorus menilai sikap dari Ahok yang membongkar kebobrokan Pertamina, dan menyampaikannya ke publik akan memberikan dampak buruk di internal perusahaan.
Deddy Sitorus mengatakan setidaknya ada tiga pengaruh buruk di tubuh Pertamina setelah sikap kontroversi dari Ahok.
Menurutnya, yang pertama Ahok kemungkinan akan semakin sulit untuk menjalin komunikasi dengan direksi.
Karena persoalan tersebut juga sebelumnya disinggung oleh Ahok dengan mengatakan bahwa fungsi dari para direksi menyalahi prosedur.
Sehingga dikatakannya jika kondisi tersebut terjadi maka dampak kelanjutannya adalah suasana kerja atau team work menjadi tidak kondusif.
• Dahlan Iskan Angkat Bicara soal Geger Ahok Minta BUMN Dibubarkan: Itu Bukan Pemikiran Baru
"Pertama bahayanya tentu akan membuat Pak Ahok sulit berkomunikasi dengan jajaran direksi Pertamina," ujar Deddy Sitorus.
"Yang kedua akan merusak suasana kerja di dalam, kan yang namanya perusahaan butuh suasana kerja yang nyaman dan aman," jelasnya.
Selain itu, Deddy Sitorus berpandangan dampak yang paling buruk adalah akan menciptakan blocking-blocking baru yang tentunya akan menambah pelik persoalan di Pertamina.
"Yang ketiga bukan tidak mungkin akan membangun blocking-blocking baru," ungkapnya.
"Tentu orang akan melihat nih siapa yang menang dari game ini. Yang menang Pak Ahok, direksi, Kementerian BUMN atau apa, itu kan yang dihasilkan oleh kegaduhan ini kan," kata Deddy Sitorus.
Lebih lanjut, dirinya mengaku sedikit menyayangkan sikap blak-blakan dari Ahok yang notabene merupakan seorang komut.
Ia menilai bahwa persoalan tersebut harusnya bukan masalah besar untuk diselesaikan ketika benar-benar dikomunikasi dengan baik kepada para direksi.
Bahkan secara pribadi, Deddy Sitorus mengaku bahwa dirinya sejauh ini belum pernah melihat pertemuan antara Ahok dengan jajaran direksi.
Menurutnya, kondisi tersebut menandakan memang ada komunikasi yang tidak baik antara keduanya.
"Menurut saya ini persoalan komunikasi yang terhambat," katanya.
"Maksud saya kenapa sih saya tidak pernah mendengar yang namanya Pak Ahok sebagai Komisaris Utama itu duduk bareng dengan jajaran direksi, diskusi secara mendalam hal-hal teknikal yang akhirnya membuat direksi mengambil keputusan tertentu," pungkasnya.
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)