Terkini Nasional
Dahlan Iskan Angkat Bicara soal Geger Ahok Minta BUMN Dibubarkan: Itu Bukan Pemikiran Baru
Dahlan Iskan turut mengomentari viralnya kritik Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada perusahaan yang ditanganinya.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan turut mengomentari viralnya kritik Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada perusahaan yang ditanganinya.
Sedangkan dikabarkan baru-baru ini, Ahok membongkar kebobrokan yang tengah terjadi pada PT Pertamina ke publik.
Dikutip TribunWow.com dari laman Disway.id pada Kamis (17/9/2020), Dahlan Iskan menilai pemikiran Ahok terkait Pertamina bukan sesuatu yang baru.

• Sebut Substansi yang Dibongkar Ahok Ecek-ecek, Said Didu: Harusnya Keluar dengan Isu yang Besar
Sebelumnya beberapa pejabat di BUMN juga sudah berkata bahwa BUMN perliu dibubarkan.
"Bahwa BTP mengatakan di video itu seharusnya Kementerian BUMN dibubarkan. Itu bukan pemikiran baru."
"Sejak Tanri Abeng menjadi menteri BUMN yang pertama, pemikiran itu sudah ada. Tanri sudah mengemukakan itu," ungkap Dahlan.
Pada kesempatan itu, Dahlan mengomentari soal keinginan Ahok ingin membentuk Tamasek seperti Singapura.
Menurut dia, keinginan Ahok terkait Tamasek tak begitu saja mudah diwujudkan.
"Saya tidak tahu jalan mana yang akan ditempuh, kok BTP sudah bisa mengatakan sebelum Pak Jokowi turun yang seperti Tamasek tersebut sudah bisa terbentuk."
"Mungkinkah itu bisa terwujud? Mungkin saja. Siapa tahu ada langkah sapu jagad," ungkapnya.
• Akui Ahok Orangnya Jokowi, Said Didu: Tukang Sampah di RW Saya kalau Mengeluh Diganti
Dahlan mengatakan dirinya pesimis akan pembentukan superholding.
Sedangkan untuk membentuk holding saja juga susah.
Apalagi banyaknyaa rintangan Undang-undang yang harus dilewati.
Jika benar-benar terjadi maka Ahok serta Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa dianggap pengubah sejarah.
"Tapi siapa tahu BTP memang bisa. Siapa tahu segera ada omnibus law untuk pembentukan superholding itu."