Terkini Daerah
Pesilat PSHT Dibacok Orang Bercadar, Berbuntut Kerumunan Massa hingga Dibubarkan Tembakan Peringatan
Sampai saat ini masih belum diketahui apa motif dan siapa pelaku pembacokan 2 anggota PSHT di Kartasura.
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Suasana Kota Solo sempat memanas seusai terjadinya kasus pembacokan terhadap dua pesilat dari Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
Kasus tersebut diketahui terjadi pada Selasa (15/9/2020) dini hari.
Hingga saat ini masih belum jelas siapa pelaku dan apa motif pembacokan tersebut, pihak kepolisian juga belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan kasus pembacokan ini.

Berikut adalah sejumlah fakta terkait kasus pembacokan 2 anggota PSHT di Kartasura, Jawa Tengah:
1. Pelaku Pakai Cadar
Dua pesilat yang menjadi korban pembacokan adalah YY (20), warga Kabupaten Boyolali dan R (20), warga Sukoharjo.
Berdasarkan penjelasan Sekretaris PSHT Sukoharjo, Dwi, pelaku pembacokan diketahui dilakukan sekelompok orang yang mengenakan cadar.
Dwi menjelaskan, awalnya korban dan beberapa anggota lain tengah melakukan latihan di Lapangan Desa Gumpang, Kartasura, Jawa Tengah, pada Senin (14/9/2020) malam.
Selepas latihan, para pesilat PSHT itu hendak mencari makan malam di daerah Gladag, Solo.
Ketika hendak pulang sekira pukul 02.00 WIB, para anggota PSHT dipepet oleh orang tak dikenal yang menggunakan lima buah sepeda motor.
"Mereka berboncengan semua, dengan menggunakan cadar," ucap Dwi.
Setelah berhasil memepet para anggota PSHT itu, dua orang terluka akibat serangan senjata tajam orang tak dikenal itu.
Berhasil melukai dua anggota PSHT, para pelaku kabur melarikan diri.
YY kemudian dilarikan ke RS Karima Kartasura, karena mengalami luka dibagian punggung.
Sementara R dilarikan di PKU Muhammadiyah karena juga mengalami luka yang sama yakni di punggung.
• Cari Makan Sepulang Latihan, 2 Pesilat PSHT Dibacok Sekelompok Pemotor Bercadar
2. Pesan PSHT Jateng ke Anggota
Dikutip dari TribunSolo.com, Selasa (15/9/2020), Sekretaris PSHT Jawa Tengah, Danar Sutopo, mengkonfirmasi ada dua anggota PSHT yang jadi korban pembacokan sekira pukul 02.00 WIB.
"Pada Selasa dini hari kisaran pukul 02.00 WIB, itu ada korban dari PSHT atas penganiayaan dengan senjata tajam. Anggota kami luka-luka," terang Sutopo kepada TribunSolo.com.
"Terjadi di dua daerah, di Mojosongo dan Makam haji," tambahnya.
Kini PSHT menyatakan akan terus mengawal proses hukum yang berjalan hingga kasus pembacokan tersebut tuntas.
"Kita serahkan kepada aparat hukum untuk melakukan tindakan - tindakan tegas, terukur, nyata, dan adil," tegasnya.
"Anggota untuk tetap stay. Persoalan hukum kita serahkan kepada aparat penegak hukum. Kita pantau dan kawal sampai proses tuntas," tutur Sutopo.
• Ibu Menunggu di Motor saat Ayah Pinjam Cangkul untuk Kuburkan Putrinya di Banten: Hanya 300 Meter
3. Bubarkan Massa di Manahan
Menyusul insiden penusukkan tersebut, sejumlah massa yang diketahui berasal dari PSHT berkumpul di Plaza Manahan Solo.
Pada akhirnya, massa yang sempat berkumpul di Plaza Manahan Solo itu dibubarkan oleh pihak kepolisian menggunakan tembakan peringatan.
"Itu peluru hampa sebagai peringatan, tidak ada perlawanan mereka bubar," jelas Wakapolresta Solo AKBP Deny Heriyanto.
"Kita hanya meminta mereka untuk bubar, sebelumnya sudah berkonvoi," papar dia, Selasa (15/9/2020).
• Aksi Perampok Ancam Karyawan Toko Emas dengan Senjata Api, Berhasil Gasak Emas Senilai Rp 500 Juta
Sebelumnya, pihak kepolisian telah memberikan peringatan supaya tidak ada massa berkerumun.
"Kami mengkhawatirkan ada gesekan dengan kelompok lain," jelasnya.
Deny mengkonfirmasi bahwa massa yang berkumpul di Plaza Manahan Solo memang merupakan anggota dari perguruan silat PSHT.
"Tindakan dari kita membubarkan, sehingga kita arahkan ke luar kota Solo, agar kumpulan massa dari PSHT bisa kembali ke rumah masing-masing," tambah AKBP Deny Heriyanto.
Sedangkan beberapa orang diamankan akibat diduga mengarahkan massa untuk berkumpul.
"Tadi juga kita temukan ada penumpang roda empat yang mengarahkan massa. Sehingga kami harus tegas, yang bersangkutan kita cek identitas dan sebagainya."
"Kita ingin menjaga Solo aman dan kondusif, jangan disusupi orang luar yang mengganggu Kamtibmas."
"Ada 5-6 orang diamankan," terang Deny. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari Tribunsolo.com dengan judul Asal Mula Pembacokan Versi PSHT Sukoharjo : Diserang Setelah Makan, Pelaku Pakai Cadar, Pesilat PSHT Dibacok di Kartasura, PSHT Jateng Kirim Pesan ini untuk Semua Anggotanya, dan Ada 5 Orang Diamankan Saat Massa PSHT Berkumpul di Manahan, Ini Penjelasan Polisi