Terkini Daerah
Pesilat PSHT Dibacok Orang Bercadar, Berbuntut Kerumunan Massa hingga Dibubarkan Tembakan Peringatan
Sampai saat ini masih belum diketahui apa motif dan siapa pelaku pembacokan 2 anggota PSHT di Kartasura.
Editor: Ananda Putri Octaviani
Dikutip dari TribunSolo.com, Selasa (15/9/2020), Sekretaris PSHT Jawa Tengah, Danar Sutopo, mengkonfirmasi ada dua anggota PSHT yang jadi korban pembacokan sekira pukul 02.00 WIB.
"Pada Selasa dini hari kisaran pukul 02.00 WIB, itu ada korban dari PSHT atas penganiayaan dengan senjata tajam. Anggota kami luka-luka," terang Sutopo kepada TribunSolo.com.
"Terjadi di dua daerah, di Mojosongo dan Makam haji," tambahnya.
Kini PSHT menyatakan akan terus mengawal proses hukum yang berjalan hingga kasus pembacokan tersebut tuntas.
"Kita serahkan kepada aparat hukum untuk melakukan tindakan - tindakan tegas, terukur, nyata, dan adil," tegasnya.
"Anggota untuk tetap stay. Persoalan hukum kita serahkan kepada aparat penegak hukum. Kita pantau dan kawal sampai proses tuntas," tutur Sutopo.
• Ibu Menunggu di Motor saat Ayah Pinjam Cangkul untuk Kuburkan Putrinya di Banten: Hanya 300 Meter
3. Bubarkan Massa di Manahan
Menyusul insiden penusukkan tersebut, sejumlah massa yang diketahui berasal dari PSHT berkumpul di Plaza Manahan Solo.
Pada akhirnya, massa yang sempat berkumpul di Plaza Manahan Solo itu dibubarkan oleh pihak kepolisian menggunakan tembakan peringatan.
"Itu peluru hampa sebagai peringatan, tidak ada perlawanan mereka bubar," jelas Wakapolresta Solo AKBP Deny Heriyanto.
"Kita hanya meminta mereka untuk bubar, sebelumnya sudah berkonvoi," papar dia, Selasa (15/9/2020).
• Aksi Perampok Ancam Karyawan Toko Emas dengan Senjata Api, Berhasil Gasak Emas Senilai Rp 500 Juta
Sebelumnya, pihak kepolisian telah memberikan peringatan supaya tidak ada massa berkerumun.
"Kami mengkhawatirkan ada gesekan dengan kelompok lain," jelasnya.
Deny mengkonfirmasi bahwa massa yang berkumpul di Plaza Manahan Solo memang merupakan anggota dari perguruan silat PSHT.
"Tindakan dari kita membubarkan, sehingga kita arahkan ke luar kota Solo, agar kumpulan massa dari PSHT bisa kembali ke rumah masing-masing," tambah AKBP Deny Heriyanto.