Breaking News:

Terkini Nasional

Jawaban Pertamina setelah Dikritik Ahok soal Gaji Besar hingga Utang Perusahaan

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberikan sejumlah kritikan terkait tata kelola di Pertamina.

Editor: Lailatun Niqmah
Youtube/Panggil Aku BTP
Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja di channel YouTubenya Panggil Saya BTP yang tayang pada Selasa (30/6/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberikan sejumlah kritikan terkait tata kelola di Pertamina.

Diketahui, Ahok menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina sejak 22 November 2019.

Setelah menjabat, ia pun membeberkan sejumlah masalah di tubuh Pertamina.

Mulai dari gaji besar pejabat nonjob Pertamina, utang perusahaan yang membengkak, hingga masalah penunjukan direksi dan komisaris.

Sempat Marah, Ahok Ungkap Sikap Pertamina sejak Menjabat Komut: Kalau Enggak Ada yang Bikin Ribut

Menanggapi kritik dari komisaris utamanya itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman buka suara.

Dia menjelaskan, apa yang disampaikan mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai masukan untuk perbaikan tata kelola Pertamina.

 

"Kami menghargai pernyataan Pak BTP sebagai Komut yang memang bertugas untuk pengawasan dan memberikan arahan," jelas Fajriah lewat pesan singkatnya, Rabu (16/9/2020).

Ia berujar, kritik yang disampaikan Ahok juga sejalan dengan restrukturisasi Pertamina yang sedang dijalankan direksi agar perusahaan menjadi lebih cepat, adaptif, dan kompetitif.

"Upaya direksi Pertamina untuk menjalankan perusahaan sesuai prosedur, menjadi lebih transparan dan profesional telah konsisten nyata dilakukan, melalui penerapan ISO 37001:2016 mengenai Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) oleh Pertamina dan grupnya, kerja sama dengan PPATK dan juga institusi penegak hukum, serta pendampingan dengan KPK," terang dia.

Hubungan direksi dan komisaris Pertamina

Fajriah memastikan bahwa hubungan antara direksi dan komisaris Pertamina masih terjaga dengan baik.

Manajemen dan komisaris senantiasa bekerja sama untuk terus melakukan perbaikan perusahaan dan mendukung program-program pemerintah.

"Koordinasi dan komunikasi dengan komisaris dan juga stakeholder terkait terus kami jalankan agar semua terinfokan dengan baik apa yang sedang dijalankan oleh Pertamina," ungkap Fajriah.

Ahok Kesal Pertamina Ingin Akuisisi Blok Migas di Luar Negeri padahal Masih Punya Banyak Utang

"Sebagai informasi, untuk program One Village One Outlet, saat ini dari 66.000 kelurahan di seluruh Indonesia, sudah 82 persennya tersedia outlet elpiji Pertamina."

"Sedangkan Pertashop juga sudah ada 576 outlet Pertashop yang sudah terbangun dengan target 4.558 outlet," jelas Fajriah.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
AhokPertaminaBUMN
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved